KAJIAN KEISLAMAN MUALAF CENTER MAMUJU: BEBERAPA HAL YANG MENJADI PENYESALAN MANUSIA SETELAH MENINGGAL DUNIA

Allah Ta’ala sudah menetapkan umur seseorang sebelum ia dilahirkan karena itulah manusia diberi kesempatan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat. Sungguh beruntung jika seorang hamba mampu menggunakan usianya untuk beramal saleh. Akan tetapi sungguh merugi dan celaka seseorang jika ia tidak mampu menggunakan nikmat waktu dalam usianya untuk beribadah. Sesungguhnya umur manusia tidak bisa ditambah karena bukan isi ulang, sebagaimana firman Allah berikut ini:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S Al-A’raf: 34)

Penyesalan seseorang sesudah mati ada banyak akan tetapi secara umum ada beberapa hal sebagai berikut:

1. Orang mati menyesal karena tidak bersedekah

Bapak ibu yang dimuliakan Allah maka selagi masih ada kesempatan untuk bersedekah jangan sampai seperti yang di katakan:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”. (QS. Al-Munafiqun: 10)

Maka hendaklah kamu perbanyak sedekah karena sesungguhnya seorang mu’min akan berada di bawah teduh pahala sedekahnya pada hari kiamat nanti. Bersedekahlah untuk saudaramu yang telah meninggal dunia karena sesungguhnya mereka amat berharap untuk kembali ke dunia untuk bersedekah dan melakukan amalan saleh. Oleh karena itu realisasikanlah harapan mereka. Dan latihlah anak-anak kita supaya membiasakan diri dengan bersedekah. Bersedekahlah. Sesungguhnya Allah memberi ganjaran kepada orang yang bersedekah.

2. Tidak mau mendengar

وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Artinya: Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-Mulk: 10)

Mereka yang terbaring tak berdaya di rumah sakit akan menangis setelah mendengar adzan karena penyesalan selalu datang terlambat. Saat tubuh masih sehat dan kuat tidak pernah menghiraukan dan mengabaikan adzan karena sibuk dengan urusan duniannya, bahkan mengejek-ejek orang shalat.

Sehingga ketika keperkasaan sudah hilang maka menjadi tak bermakna tetapi jika pernah membawah kaki melangkah ke masjid untuk shalat berjama’ah maka malaikat akan menulis setiap langkah-langkah tapak kaki mereka, setiap langkah pertama untuk mengangkat derajat, langkah kedua menghapuskan dosa, langkah ketiga menghapuskan dosa, dan langkah ke-empat mengangkat derajat.

Orang-orang yang derajatnya naik lebih tinggi karena mereka berjalan kaki datang ke masjid. Tapi ada orang-orang yang menyesal di akirat karena mendengar adzan tapi tidak segera datang ke Masjid dengan banyak alasan. Sesungguhnya beragama itu mencari kebenaran bukan mencari pembenaran.

3. Memutus tali silaturahmi

Orang yang juga menyesal setelah meninggal dunia adalah ketika semasa hidupnya di dunia tidak membawanya masuk ke syurga, yaitu orang yang memutus tali silaturahmi. Seharusnya kita senantiasa memperbanyak silaturahmi seperti mendatangi majelis ilmu, datang ke masjid bertemu dengan banyak orang, dan menjaga silaturahim. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat: 10)

Di Mesir tepatnya pada tepi-tepi dinding masjid disediakan beberapa kursi untuk orang-orang tua yang dibawah serta oleh anaknya dengan kursi roda kemudian didudukan di situ. Mereka (orang tua) dibawah untuk bersilaturahmi. Tapi sekarang orang sudah tidak ada saling menyambung silaturahmi, semuanya sudah sibuk dengan dunianya sendiri.

Di zaman sekarang saat berkumpul dengan banyak orang pun tidak saling tegur sapa melainkan hanya diam dengan gadgednya, maka kelak di akhirat akan saling mencari saudaranya karena ingin mengajak masuk surga Allah.

4. Tidak pernah berdakwah

Manusia telah diberikan hidup yang layak, kaya, dan berkuasa tapi tidak perna berdakwah. Sesungguhnya berdakwah adalah sebagian ibadah kita kepada Allah dan berdakwah tidak hanya tentang berceramah, melainkan juga bisa dalam bentuk lain. Seperti jika menjadi seorang Gubernur maka bisa berdakwah melalui kebijakan yang bisa kita buat.

Kebijakan itu akan lebih mudah dilakukan jika memiliki kekuasaan. Oleh sebab itu, mari kita berdakwah karena sejatinya manusia diciptakan oleh Allah untuk senantiasa beribadah kedapa-Nya, sebagaimana firman Allah berikut ini:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat: 56)

Polisi bisa berdakwah tapi tidak harus dengan ceramah melainkan dengan tindakan. Seperti hanya dengan datang ke masjid dan melakukan shalat berjamaah yang dapat menjadi contoh baik dan memotivasi anak-anak muda. Begitu pula tentara yang cukup dengan seragamnya melakukan shalat dan memberikan contoh yang baik. Dakwah dengan perbuatan lebih menyentuh dan lebih sampai ke hati daripada sekedar di ucapkan.

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (umat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Mualaf Center Mamuju dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.

Kami juga melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.


Rekomendasi Artikel:


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.