Kajian Mualaf Center Bekasi kali ini akan membahas perbedaan perspektif antara Islam, Kristen, dan Yahudi tentang “siapakah yang disalib selama ini?”.
Topik kajian ini berasal dari pertanyaan seorang Mahasiswi UNIDA Gontor setelah mendapatkan materi studi agama-agama yang disampaikan oleh mantan pendeta, Ustadz Kainama.
KOLABORASI UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTORDAN MCN AYA SOFYA: MEMPERSIAPKAN GELOMBANG BESAR ORANG MASUK ISLAM DI INDONESIA
Rabu, 10 Maret 2021 lalu perwakilan dari Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor datang ke kantor MCN Aya Sofya yang berada di Kota Malang. Kunjungan mereka bertujuan untuk mengajak kerjasama di bidang pendidikan dan dakwah.
Mengutip dari situs website https://saa.unida.gontor.ac.id/ tentang Program Studi Studi Agama Agama (SAA) yang pada mulanya dinamakan dengan Program Studi Perbandingan Agama adalah salah satu program studi di Fakultas Ushuluddin. Didirikan bersamaan dengan berdirinya IPD (Institut Pendidikan Darussalam) pada tahun 1966, program studi ini merupakan salah satu dari dua program studi yang tertua yang ada di Universitas Darussalam pada saat ini.
Kajian ke-Islaman Mualaf Center Magetan: Pentingnya perintah shalat dalam Al-Qur’an
Dalam mengambil keputusan tentang urusan dunia pastinya harus bermusyawarah, tapi jika dalam urusan hal ibadah tidak semestinya bermusyawarah. Artinya kita tidak perlu bermusyawarah saat hendak melaksanakan kewajiban kita. Sebagaimana Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menunaikan shalat 5 waktu, sehingga ketika sudah mendengar adzan maka harus segera menunaikan ibadah shalat. Coba perhatikan Al-Qur’an, didalamnya banyak ayat-ayat mengingatkan tentang shalat dan zakat (Infaq). Sebagaimana firman Allah berikut ini yang telah banyak diketahuo oleh umat Islam.
Kajian ke-Islaman Mualaf Center Kediri: bagaimana cara bisnis yang baik? jawabannya adalah mengikuti petunjuk yang diajarkan Rasulullah dengan menjauhi hal larangan Allah seperti riba, korupsi, kolusi, dan lainnya, serta melakukan yang dianjurkan. Pada zaman dahulu orang-orang ingin menjadi kaya agar dapat melakukan zakat, infaq, dan sadaqah. Tapi semua itu mustahil dilakukan jika tidak ada uang. Jadi pada zaman dahulu kekayaan adalah hal yang sudah biasa.
Ada juga macam jalan yang dapat dilewati seseorang jika ingin masuk surga yakni hanya dengan memilih salah satu dari ketiga jalan tersebut. Jalan itu bisa saja melalui harta dengan menjadi orang kaya sehingga bisa banyak memberikan santunan berupa zakat dan shadaqah kepada yang membutuhkan. Bisa juga dengan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, dan dengan tenaga yang didedikasikan di jalan Allah.
Mualaf Center Medan – saat masih muda kita memiliki banyak tenaga dan semangat, sehingga pasti lebih suka mencari pengalaman baru dan melakukan hal yang bermanfaat untuk masa depan. Tapi tak sedikit pula yang terjerumus pada kemungkaran karena terlalu lalai dengan kenikmatan dunia. Di zaman sekarang orang berbondong-bondong memperbaiki nasib di dunia yang sementara ini dengan bekerja keras siang dan malam.
Mereka lupa dengan nasibnya di akhirat karena kesibukannya itu hingga melupakan sholat dan beibadah kepada Allah. Jika zaman Rasulullah orang kaya meninggalkan kekayaannya demi akhirat lain lagi dengan zaman sekarang orang justru meninggalkan urusan akhirat demi hidup di dunia yang sementara.