KAJIAN MUALAF CENTER SURABAYA: KISAH MURTADNYA BANI ISRAEL SETELAH MENDAPATKAN BANYAK KEISTIMEWAAN DARI ALLAH

Mualaf Center Surabaya
Mualaf Center Surabaya

Kajian Mualaf Center Surabaya kali ini tentang sebuah kisah menarik yang diabadikan dalam firman Allah QS. Thaha ayat 83 sampai 97. Surat tersebut menjelaskan tentang bani Israil yang tersesat atau murtad oleh seseorang yang bernama Samiri, pembuat patung sapi emas yang menjadikan sebagian besar (ada yang mengatakan sampai jumlahnya 70 ribu bani Israil) berpaling dari Tauhid dan menyembah patung tersebut.

Ketika Nabi Musa berhasil menyelamatkan bani Israil dari kepungan tentara Fir’aun dan Allah tenggelamkan Fir’aun karena kekufurannya. Nabi Musa membawa bani Israil hijrah dari Mesir ke Palestina tetapi ketika sampai diperbatasan bani Israil tidak mau ikut karena saat itu Baitul Maqdis dihuni oleh Kabilah Kan’aniyun sehingga jika ingin kecuali dengan memasukinya harus berjihad ataupun perang terlebih dahulu. Sedangkan bani Israil adalah umat yang sangat pengecut pada saat itu.

Sehingga mereka mengataan kepada Musa: “Wahai Musa kau saja yang berangkat ajak saudaramu Harun dan Tuhanmu. Kalian bertiga saja yang perang, biarkan kami menunggu disini”. Hal ini menunjukan suatu kelancangan bani Israil terhadap Nabi dan Tuhannya dengan menyuruh Nabinya berperang sendirian melawan Kabilah Kan’aniyun yang ketika itu menguasai Baitul Maqdis.

Pada suatu ketika Allah menjanjikan kepada Nabi Musa untuk diberi kitab Taurat, sehingga beliau mengajak orang-orang pilihannya dari bani Israil untuk menemui Allah di bukit Tursina. Tetapi Nabi Musa meninggalkan 70 orang itu dan sampai lebih dahulu. Sehingga Allah pun berfirman:

وَمَآ أَعْجَلَكَ عَن قَوْمِكَ يَٰمُوسَىٰ
Artinya: Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? (QS. Thaha: 83)

Maka Nabi Musa mengatakan:

قَالَ هُمْ أُو۟لَآءِ عَلَىٰٓ أَثَرِى وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ
Artinya: Berkata, Musa: “Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”. (QS. Thaha: 84)

Kesesatan Bani Israil

Allah telah banyak menunjukan kebesaran-Nya melalui Nabi Musa kepada bani Israil tetapi mereka tetap kufur kepada-Nya. Setelah Nabi Musa berhasil menyeberangkan di Laut Merah dari kejaran Fir’aun, mereka melewati sebuah kabilah yang menyembah berhala. Tiba-tiba satu diantara mereka mengatakan kepada Nabi Musa: ” Wahai Musa, jadikanlah untuk kami berhala-berhala sebagaimana mereka memiliki berhala untuk disembah”.

Karena menolak perintah untuk berjihad melawan bani Kan’aniyun, akhirnya Allah memberikan ujian kepada bani Israil yang membuat mereka tersesat di sebuah padang pasir dan dari sinilah terjadi kisah tentang Samiri bermula. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنۢ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ ٱلسَّامِرِىُّ
Artinya: Allah berfirman: “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. (QS. Thaha: 85)

Selama perjalan hijrah menuju Palestina, Nabi Musa diperintahkan Allah untuk datang ke bukit Tursina selama 40 malam dengan meninggalkan sebagian besar umatnya dan menyerahkan kepada saudaranya yakni Nabi Harun supaya tetap terjaga akidah bani Israil. karena dia akan diberkikan kitab pertama dari Allah yang namanya taurat.

Ketika Nabi Musa kembali pulang dengan membawa Taurat, membuat beliau marah dan bersedih karena bani Israil yang dulunya menyembah Allah tiba-tiba menyembah patung sapi. Beliaupun marah kepada Harun tapi harun berkata sebagaimana firman Allah berikut ini:

قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِى وَلَا بِرَأْسِىٓ ۖ إِنِّى خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِى
Artinya: Harun menjawab’ “Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): “Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku”. (QS. Thaha: 94)

Menolaknya dan Tetap Pada Kesesatan

Kesesatan fatal bani Israil itu membuat Allah menurunkan sebuah syariat kepada Nabi Musa yakni mereka diberi pisau dan diperintahkan untuk membunuh diri mereka sendiri karena telah murtad dan menyembah patung Samiri. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِٱتِّخَاذِكُمُ ٱلْعِجْلَ فَتُوبُوٓا۟ إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَٱقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah: 54)

Bani Israil sejatinya sadar jika berada dalam kesesatan tapi mereka tidak mengindahkan perintah Nabi Musa untuk kembali pada hukum Allah untuk selalu mendengar dan mentaati tapi mereka justru menolaknya dengan tetap pada kesesatan dan kemaksiatan. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!” (QS. Al-Baqarah: 93)

Nabi Musa marah dan berdo’a kepada Allah agar bukit Tursina itu diangkat keatas kepala mereka. Hingga seolah olah akan menimpahi mereka dan kemudian mereka diingatkan dengan kenikmatan Allah. Sebagaimana mereka dulu menjadi budak Fir’aun hingga diselamatkan oleh Nabi Musa, kemudian diberikan nikmat yang banyak.

Saat bukit itu diatas kepala mereka barulah sebagian dari mereka mengambil pisau untuk membunuh dirinya sendiri. Sebagian lainnya dari mereka melihat saudaranya membunuh diri sendiri tapi rupanya itu tidak mau bertaubat dan tetap saja kufur. Jadi karakteristik bani Israil akan menaati perintah Allah saat dibawah ancaman.

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Surabaya dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya Surabaya siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.

Mualaf Center Nasional Aya Sofya Surabaya juga siap melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.


Rekomendasi Artikel:


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


ADDRESS:

SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.

SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.

DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.