Suku Tau Taa Wana merupakan suku pedalaman yang tinggal di pegunungan Tokala, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Masyarakat pedalaman yang menjadi binaan Mualaf Center Aya Sofya. Kondisi Suku Tau Taa Wana sangat mengharukan dan jauh dari kenikmatan seperti yang kita peroleh dan rasakan saat ini. Mereka tinggal di gubuk reyot yang tidak layak disebut sebagai rumah manusia. Berdinding anyaman bambu dengan banyak lubang yang berpotensi sebagai jalan masuknya hewan liar dari hutan, bertiang kayu yang rapuh, serta beratapkan dedaunan kering.
Tag Archives: mualaf center Darussalam
TEBAR HEWAN QURBAN UNTUK MUALAF DHUAFA DI PELOSOK NUSANTARA BERSAMA MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA
Qurban untuk mualaf dhuafa di pedalaman. Berqurban bukan hanya ibadah tahunan yang dilakukan oleh ummat Islam. Namun berqurban juga merupakan bukti ketulusan cinta Ilahi yang sejati, sekaligus bukti aktualisasi ketaqwaan seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Daging dan darah dari hewan yang diqurbankan sama sekali tidak sampai kepada Allah. elainkan adalah kualitas taqwa yang ada pada diri seorang Muqarib (orang yang berkurban). Firman Allah tertuang dalam al-Qur’an surah Al-Kautsar ayar 2 yang artinya:
Continue readingMATAHARI TERBIT DI ATAS PEGUNUNGAN DONGGALA: KISAH SATU DESA MURTAD MASUK KRISTEN
Inilah sebuah kisah dan catatan perjalanan kami di pedalaman Donggala, kepada suku Da’a. Suku Da’a merupakan suku nomaden yang mendiami Sulawesi Tengah dan perbatasan Sulawesi Barat. Mereka bermukim di kawasan hutan dan pegunungan, terutama di gunung Gawalise. Suku ini merupakan salah satu dari kelompok sub-suku Kaili.
Sebelumnya agama nenek moyangnya adalah Islam, namun setelah kedatangan misionaris kristen dan kurangnya kepedulian kita dengan saudara seiman kita, suku Da’a, sehingga mereka murtad masuk Kristen.
Continue readingKISAH MUALAF: DALAM SATU DESA, HANYA WANITA INI SAJA YANG ISLAM
Ini adalah kisah sedih mualaf dunia, khususnya kisah mualaf Indonesia, datang dari salah satu perempuan ia berasal dari pulau Sulawesi. merupakan salah satu wanita yang taat terhadap agamanya (kristen) bahkan juga merupakan salah satu misionaris.
Dalam perjalannnya (misinya) sebagai misionaris yakni salah satunya belajar islam. namun bukan untuk mendalaminya malainkan untuk melemahkannya. siapa sangka Allah maha pembolak balik hati. yang awalnya ingin mancari kelemahnnya islam karena sangat bencinya terhadap islam.
Continue reading