KAJIAN MUALAF CENTER JAKARTA: ORANG KRISTEN MENGETAHUI BAHWA ALKITAB MENGAJARKAN TENTANG ISLAM

Kajian Mualaf Center Jakarta pada kali ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Kainama dan dihadiri oleh Mahasiswi UNIDA Gontor dalam rangka Studi Agama-agama.

Topik kajian Mualaf Center Jakarta pada kali ini akan menjawab beberapa pertanyaan dari Mahasiswi cerdas ini yang cukup mewakili kebingungan kita selama ini.

“Kenapa orang Kristen menyebut Alah dan bukan Allah seperti umat Islam? Siapa yang menjadikan Yahudi sebagai agama? Dan pertanyaan terakhir, sebagaimana pernah dijelaskan bahwa Alkitab itu mengajarkan tentang Islam dan banyak orang Kristen yang juga mengetahui hal itu. Lantas mengapa mereka tidak mau memeluk Islam?”, pertanyaan cerdas dari seorang mahasiswi bernama Syifa.

Continue reading

KAJIAN MUALAF CENTER BEKASI: ORANG YAHUDI SANGAT TIDAK PERCAYA KALAU YESUS YANG DISALIB!!

Kajian Mualaf Center Bekasi kali ini akan membahas perbedaan perspektif antara Islam, Kristen, dan Yahudi tentang “siapakah yang disalib selama ini?”.

Topik kajian ini berasal dari pertanyaan seorang Mahasiswi UNIDA Gontor setelah mendapatkan materi studi agama-agama yang disampaikan oleh mantan pendeta, Ustadz Kainama.

Continue reading

PENGIRIMAN 2 UNIT CHAINSAW DARI MUALAF CENTER AYA SOFYA UNTUK SUKU TAU TAA WANA

Suku Tau Taa Wana merupakan suku pedalaman yang tinggal di pegunungan Tokala, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Masyarakat pedalaman yang menjadi binaan Mualaf Center Aya Sofya. Kondisi Suku Tau Taa Wana sangat mengharukan dan jauh dari kenikmatan seperti yang kita peroleh dan rasakan saat ini. Mereka tinggal di gubuk reyot yang tidak layak disebut sebagai rumah manusia. Berdinding anyaman bambu dengan banyak lubang yang berpotensi sebagai jalan masuknya hewan liar dari hutan, bertiang kayu yang rapuh, serta beratapkan dedaunan kering.

Hanya memiliki satu petak sempit, dapur dan tempat untuk tidur menjadi satu. Pakaian dan peralatan dapur lainnya bergantungan dimana-mana, mereka tidak mempunyai bangku, lemari, jendela, bahkan pintu. Sungguh tidak layak disebut rumah bukan?

Continue reading