Kisah Abu Bakar Masuk Islam
Mualaf Center Medan membagikan kisah Abu Bakar Ash-Shidiq yang merupakan sahabat Rasulullah yang masuk dalam golongan As-Sabiqun Al-Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam). Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar sosok yang melanjutkan perjuangan Islam sebagai seorang khalifah.
Beliau memeluk Islam setelah mengalami mimpi unik di daerah Syam. Dalam mimpinya Abu Bakar melihat matahari dan bulan berada dalam pangkuannya. Lalu mengambil keduanya dengan tangan, dipeluk di dadanya, dan memakaikan jubah miliknya kepada matahari dan bulan tersebut. Beliau terbangun dari tidurnya lantas penasaran makna apa di balik mimpi yang dialaminya.
Abu Bakar memutuskan untuk pergi menghadap seorang Rahib Nasrani untuk mencari tahu arti mimpinya itu. Rahib Nasrani itu kemudian menjabarkan makna dari mimpi yang dialami Abu Bakar dengan berkata: “Pada masamu nanti akan lahir seorang lelaki dari Bani Hasyim namanya Muhammad Al-Amin dan seorang Nabi akhir zaman. Jika bukan karena itu, maka tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi serta isi keduanya. Dan tidaklah Allah menciptakan Adam, dan para Nabi dan para Rasul. Dia adalah baginda para Nabi dan para Rasul serta penutup para Nabi, dan engkau akan masuk dalam Islamnya. Engkau akan menjadi menterinya dan khalifah setelahnya, begitulah arti mimpimu”.
Rahib Nasrani tersebut lantas mengaku bahwa ia mengetahui tentang kenabian Muhammad dari kitab Taurat, Zabur dan Injil. Bahkan secara diam-diam menyembunyikan keIslamannya karena takut dengan orang-orang Nasrani di sekitarnya.
Singkat cerita, setelah Abu Bakar berkonsultasi dengan Rahib tersebut. Beliau bertemu dengan Nabi Muhammad dan meminta agar ditunjukkan sebuah mukjizat untuk meyakinkannya. Abu Bakar berkata: “Andai kata engkau adalah seorang Nabi, maka engkau harus memiliki mukjizat”.
Mendengar hal itu, Rasulullah berkata: “Tidakkah cukup bagimu mukjizat yang telah engkau saksikan di Syam dan telah ditabirkan oleh Rahib itu, dan ia telah mengabarimu tentang keIslamannya?“. Tanpa berpikir panjang Abu Bakar langsung mengucap dua kalimat syahadat dan akhirnya memeluk agama Islam. Kisah beliau ini menunjukkan bahwa untuk memeluk agama Islam tidak bisa dilepaskan dari hidayah Allah.
Persahabat Abu Bakar dan Rasulullah
Abu Bakar Ash-Shiddiq lahir di Mekkah 2 tahun 6 bulan setelah tahun Gajah. Ayahnya bernama Utsman bin Abu Quhafah dan ibunya Salamah, yang bergelar Ummul Khair. Abu Bakar memiliki nama asli Abdul Ka’bah, namun setelah memeluk Islam, namanya berganti menjadi Abdullah. Nama Abu Bakar merupakan hadiah diberikan langsung oleh Rasulullah yang artinya “Bapak anak unta muda”.
Rasulullah memberikan julukan tersebut karena Abu Bakar adalah orang yang bersegera memeluk agama Islam setelah sampai kepadanya risalah dakwah. Sejak kecil Abu Bakar sudah belajar mandiri dengan berprofesi sebagai pedagang. Bahkan di umur yang ke-18, ia sudah melakukan perjalanan ke Syam dan Yaman untuk misi perdagangan. Hal ini tidak mengherankan hingga beliau termasuk sahabat Rasulullah yang terkenal kaya dan dermawan. Sehingga mendapat sebutan ‘Atiq’ yang berarti orang yang paling dermawan.
Pada perang Tabuk, seluruh harta yang dimiliki Abu Bakar diinfakkan untuk keperluan pasukan muslimin. Gelar lainnya adalah Ash-shiddiq, yang berarti orang yang terpercaya. Gelar tersebut disematkan setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasul, saat mayoritas penduduk Mekkah meragukan kebenaran tersebut. Loyalitas dan totalitasnya dalam perjuangan menegakkan agama Allah bersama Rasul sejak awal era keIslaman menunjukkan kemuliaannya di sisi Rasulullah.
Ketegaran dan semangat jihad Abu Bakar yang menjadikannya tidak ragu untuk menghunuskan pedang melawan Abdullah, putranya sendiri yang berperang dalam barisan kafir Quraisy pada perang Badar. Nama Abu Bakar juga tercatat sebagai sahabat yang berjasa besar melindungi Rasul pada saat terjadi serangan bertubi-tubi dalam perang Uhud. Keistimewaan lain dari Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang dipercayai Rasul ketika sakit untuk menggantikannya mengimami shalat.
Ciri-ciri orang yang bisa menjadi sahabat kita
Agama Islam memerintahkan kita untuk mencari sahabat yang baik, beriman dan taat kepada Allah. Seorang sahabat yang baik akan saling mengingatkan apabila melakukan kekhilafan dan tidak terlalu mementingkan keduniaan. Tetapi tetap menganjurkan selalu melakukan kebaikan. Contoh kisah persahabatan yang dapat dijadikan teladan, sebagaimana persahabatan antara Abu Bakar dengan Rasulullah yang saling mempercayai satu sama lain.
Sebagaimana ketika Rasulullah menceritakan perjalanan Isra Miraj di kalangan penduduk kota Mekkah yang banyak dari mereka tidak percaya, tetapi Abu Bakar membenarkan cerita itu. Tidak hanya mempercayai yang telah disampaikan oleh Rasulullah, akan tetapi beliau juga sanggup mempertahankan amanah dan mengorbankan kekayaannya demi kepentingan perjuangan Islam.
Sebagai sahabat sejati, Abu Bakar rela memberikan komitmen untuk selalu bersama-sama Rasulullah ketika berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Meskipun beliau mengetahui bahwa perjalanan itu akan sangat berbahaya dan harus berhadapan dengan musuh-musuh Rasulullah yang ingin membunuhnya. Itulah kisah persahabatan yang setia yang dapat kita ambil pelajaran.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Medan dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya Medan, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya Medan siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Rekomendasi Artikel:
- Kajian Keislaman Mualaf Center Denpasar: Mengapa Ibadah Harus Dipaksa ?
- Kajian Kristologi Mualaf Center Riau: Yesus Akan Dihakimi Oleh Bapa Di Hari Kiamat Karena Mengaku Tuhan
- Lelang Dakwah Pembebasan Lahan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Kajian Kristologi Mualaf Center Merauke: Bukan Dari Tuhan, Inilah Agama Berkembang Budaya
- Kajian Keislaman Mualaf Center Demak: Belajar Dari Kisah Unta
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
KANTOR PUSAT SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2
No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
KANTOR PUSAT MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
PASURUAN: Mualaf Center Nasional Aya Sofya Pasuruan – Griya Kebun Jaya Kav. 64 Kota Pasuruan, Jawa Timur
SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.
BOGOR: Komplek Kehutanan Cikoneng, No. 15, Ciomas, Bogor.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.
BEKASI: SAHABAT YAMIMA, Jl. Batu Giok II No. 110 B, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa barat, Kode Pos 17116
TANGERANG: Vila Pamulang Blok CE 1 no 3, RT 02 RW 17, Pondok Benda, Tangerang Selatan.
MANADO: Jl. Pumorow, Kel. Banjer Lingkungan 1 No. 97, Kec. Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kode Pos 95125.