Malaikat adalah makhluk Allah yang mulia tidak perna bermaksiat kepada Allah dan senantiasa melakukan apa yang Allah perintahkan. Malaikat mendoakan orang-orang yang beriman agar diampuni oleh Allah dan dimasukan dalam surga sebagaimana telah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist mengenai hal itu. Demikian juga malaikat mendoakan keburukan untuk orang-orang yang pantas mendapatkan keburukan seperti orang-orang yang tidak beriman, mendzholimi orang lain, dan ahli maksiat.
Malaikat adalah makhluk Al-Muqarrabun yang dekat dengan Allah Ta’ala, sehingga doa para malaikat sangat mudah dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Dalam suatu hadist ketika Rosulullah menjenguk Abu Salamah r.a yang meninggal dunia, ketika itu Abu Salamah matanya terbuka padahal sudah meninggal dunia maka Rasulullah menutup kedua mata Abu Salamah r.a.
Sesungguhnya jika roh dicabut maka mata akan mengikuti arah keluarnya roh. Kerabat Abu Salamah merasa sedih dan Rosulullah bersabda: “Janganlah kalian mendoakan untuk diri-diri kalian kecuali kebaikan. Karena sesungguhnya para malaikat akan mengaminkan apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim)
Dalam hal ini jika malaikat mengaminkan maka mereka ikut mendoakan dan dikhawatirkan jika doa-doa itu mengandung keburukan maka akan terkabulkan. Sebagian dari manusia akan bahagia didoakan oleh malaikat dan ada pula orang yang mendapatkan celaka karena didoakan keburukan oleh para malaikat. Sebagaimana orang yang didoakan keburukan oleh malaikat adalah sebagai berikut:
1. Orang yang meninggal dalam keadaan kafir
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ ٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ()خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la’nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam la’nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
(QS. Al Baqarah 161 – 162)
Dalam ayat ini Allah menggandengkan laknat Allah dengan malaikat, laknat malaikat artinya bahwa malaikat berdoa agar orang kafir tersebut dijauhkan dari rahmat Allah. Orang kafir memang berhak dijauhkan dari rahmat Allah karena telah melakukan kesyirikan dengan menyembah selain kepada Allah. Maka celakalah orang-orang kafir seperti Yahudi, Kristen, Atheis, dan orang-orang yang semisal dengan mereka (para penyembah berhala, pohon, matahari, bulan, batu, dll). Saat ini orang kafir masih dalam kesenangan dunia yang hanya sesaat ini. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ
Artinya: Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad: 12)
Orang kafir pada hari kiamat akan dipenuhi celaka karena berkumpulnya laknat Allah, malaikat, dan juga manusia diseluruh dunia sehingga mereka akan masuk neraka jahanam dan kekal selama-lamanya.
2. Orang murtad
Seorang hamba yang pada awalnya beragama Islam telah mengetahui nikmat Islam, rahmat Islam, dan mengetahui kebenaran kemudian menjadi murtad hanya karena perkara dunia dengan mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
كَيۡفَ يَهۡدِي ٱللَّهُ قَوۡمٗا كَفَرُواْ بَعۡدَ إِيمَٰنِهِمۡ وَشَهِدُوٓاْ أَنَّ ٱلرَّسُولَ حَقّٞ وَجَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَٰتُۚ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ (٨٦) أُوْلَٰٓئِكَ جَزَآؤُهُمۡ أَنَّ عَلَيۡهِمۡ لَعۡنَةَ ٱللَّهِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ (٨٧) خَٰلِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ يُنظَرُونَ (٨٨) إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ وَأَصۡلَحُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ (٨٩
Artinya: “Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zhalim. Mereka itu balasannya ialah: bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat Para Malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, Kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS. Al-Imran: 86-89)
Seseorang yang sudah mengenal Islam seharusnya meminta petunjuk kepada Allah agar tetap istiqomah, terutama di zaman sekarang banyak syubhat dimana-mana yang membuat goyang keimanan seseorang. Jika seorang muslim tidak belajar untuk lebih menguatkan keimannya apalagi jika rasa ingin tahu yang tinggi sehingga membaca perkataan-perkataan orang kafir dan mulai terpengaruh ajaran sesat dapat membuatnya meninggalkan Islam.
Sesungguhnya pada orang yang murtad telah Allah berikan hidayah sebelumnya tapi dia menolak dan mencari masalah. Ia sudah memiliki bekal tauhid dan paham tentang kesyirikan tapi terkalahkan oleh hawa nafsu hingga membuatnya berada dalam kekufuran. Maka orang-orang ini berhak mendapatkan laknat dari Allah, malaikat, dan juga manusia seluruhnya. Tidak ada ampunan baginya kecuali bertaubat kepada Allah Ta’ala. Maka dari itu umat Islam seharusnya sering-sering berdoa:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik“
Artinya: Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu
3. Orang yang mencaci dan menghina sahabat Nabi Muhammad
Sebaik-baik manusia adalah yang hidup di zaman Rosulullah, yakni para sahabat yang secara langsung dibina oleh Rosululah dan diawasi oleh Allah. Para sahabat nabi sungguh dimuliakan sebagaimana jasa dan peran dalam berjuang bersama Rosulullah, ibadah, jihad, sedekah mereka yang pahalnya berkali-kali lipat dari umat Islam saat ini.
Meski bukan orang yang maksum dan pastinya memiliki kesalahan tetapi jangan sampai menjadikan kesalahan mereka sebagai bahan cacian atau hinaan karena kesalahan mereka hanyalah sedikit dibandingkan dengan lautan kebaikan yang mereka perbuat untuk agama Islam dan kaum muslimin.
Tapi ada orang yang memiliki penyakit di hatinya mencaci dan menghina para sahabat. Seperti orang-orang syiah, rafidhah, dan yang serupa dengan mereka menjadikan hinaan dan cacian kepada para sahabat sebagai ibadah, bahkan diantaranya mengkafirkan para sahabat. Mereka mengatakan bahwa setelah Rosulullah meninggal semua sabahat telah kafir, kecuali 5 orang yakni: Ali bin Abi Thalib, Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Qhifari, Ammar bin Yasir, Salman Al-Farisi. Mereka mengatakan kedustaan tentang sahabat nabi, menjadikan hina dalam doanya.
4. Orang yang berbuat dzholim atau kemaksiatan di kota Madina
Anas radhiallahu anhu mengatakan bahwa Rosulullah bersabda: “Madinah itu haram (Tanah Suci) dari ini sampai ini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah (atau melindungi orang yang berbuat bid’ah) di dalamnya. Maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya.” (HR Bukhari)
Maka barang siapa yang membuat kemungkaran di kota madina, datang dari luar dan masuk ke kota Madina kemudian membuat kemungkaran, kemaksiatan dan menyebarkan kemaksiatan di kota madina. Maka akan mendapat laknat dari Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Seseorang yang berbuat dzholim dan maksiat akan ditolak segala amal ibadahnya apalagi jika dilakukan di kota Madina, kota yang dicintai oleh Rosulullah. Demikianlah orang yang dilaknat oleh malaikat, akan didoakan keburukan agar dijauhkan dari rahmat Allah.
5. Orang kufur nikmat
Berikut dalil yang menunjukkan hal tersebut dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu bahwa Rosulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengaku ayah kepada selain ayahnya atau bersandar kepada yang bukan walinya, maka laknat Allah, juga para Malaikat dan semua manusia menimpa mereka, dan pada hari Kiamat, Allah tidak akan menerima dari mereka, baik yang fardhu maupun yang sunnah.” (HR. Imam Muslim)
Sangat bahaya jika terdapat orang yang mengaku-ngaku keturunan orang shaleh, bangsawan, dan lainnya padahal kenyataannya tidak seperti yang diakuinya. Orang seperti itu akan terlaknat karena telah kufur nikmat tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah dengan membuat pengakuan yang tidak benar atas nikmatnya agar terlihat lebih mulia atas pandangan orang lain.
Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari terdapat seorang anak yang tidak mengakui orang tuanya lantaran telah berusia senja atau berstatus sosial rendah. Maka sesungguhnya dia telah berdosa karena kufur nikmat, durhaka kepada orang tuanya, dan telah memutus silaturahmi. Maka berhak mendapatkan laknat malaikat agar dijauhkan dari rahmat Allah Ta’ala.
Sesungguhnya yang membuat mulia adalah ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Meski berasal dari suku atau status sosial manapun asalkan bertakwa maka akan mulia di sisi Allah. Jadi saat tidak mengakui kenikmatan yang telah diperoleh. Tidak bersyukur atas nikmat Allah adalah perkara dosa yang akan dilaknat oleh Allah, malaikat, dan seluruh umat.
6. Orang pelit
Seseorang dikatakan pelit karena memiliki rizki berupa kekayaan yang melimpah tapi tidak ada keinginan berinfaq atau bersedekah. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rosulullah bersabda: “Ketika hamba berada di setiap pagi. Ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mempunyai harta banyak tapi hanya disimpan dan tidak mau berinfaq maka malaikat akan mendoakan agar dirusak harta dan diri seseorang itu oleh Allah Ta’ala. Tidak ada berkah manfaat dalam hartanya, hanya digunakan hura-hura dan bermaksiat yang semakin menambah bebannya di akhirat. Jiwanya akan semakin jauh dari Allah dan terjerumus dalam berbagai macam kemaksiatan atau diberi sakit oleh Allah karena telah didoakan keburukan oleh para malaikat.
Maka jika memiliki kelebihan harta janganlah pelit karena harta yang banyak tidak akan menambah umur kita sedikitpun. Justru akan menjadi tanggung jawab kita diakhirat. Dalam setiap harta yang diberikan Allah kepada kita diantara ada hak saudara kita yang kurang mampu (dhuafa, fakir, miskin, dll). Sesuatu yang diinginkan oleh seseorang sebelum meninggal dunia adalah agar bisa berinfaq selama di dunia. sebagaimana firman Allah berikut ini:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya: “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Dalil ini menunjukan kemuliaan bersedekah yang akan menjadi manfaat bagi kita saat menghadapi malaikat maut. Oleh karenanya jika seseorang yang pada mulanya bergelimangan harta dan menjadi bangkrut dan jatuh miskin mungkin karena Allah sedang menegurnya untuk senantiasa bersedekah dan berinfaq.
Barang siapa yang bersedekah maka akan diampuni dan ditambahkan hartanya oleh Allah. Sedekah tidak pernah mengurangi harta bahkan menambah harta orang yang bersedekah. Namun, ada beberapa orang yang takut jatuh miskin jika mengeluarkan hartanya untuk orang lain karena syetan telah banyak menakuti manusia pada kefakiran (kondisi fakir) saat hendak bersedekah atau berinfaq. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui”
(QS. Al-Baqarah: 268)
Masih banyak lagi orang yang mendapatkan doa keburukan dari para malaikat. Intinya senantiasa kita hidup dengan berpedoman teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah. Agar malaikat selalu mendoakan kita dengan kebaikan yang dapat menyelamatkan kita di akhirat. Selalu memohon ampun kepada Allah, bershalawat kepada Rosulullah, dan berbakti kepada orang tua. Melakukan tiga hal tersebut insyaAllah akan memberikan keselamatan bagi kita di dunia maupun di akhirat.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita selalu berlomba-lomba dalam kebaikan, menyampaikan pada kebaikan, dan mencegah pada kemungkaran. Serta mengajak saudara diluar sana yang belum disinari cahaya Islam untuk senantiasa berusaha mendapatkan hidayah Allah dengan mengajak belajar agama Islam.
Mualaf Center NTB dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami. Melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya. Membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Al-Imran: 85)
Rekomendasi artikel:
- Kajian Keislaman Mualaf Center NTT: Hal yang Dapat Menjadi Penghalang Azab
- Kajian Keislaman Mualaf Center Ambon: Memuliakan Ilmu dan Guru !
- Kajian Keislaman Mualaf Center Magetan: Keagungan Syariah Islam
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.