
Sesungguhnya surga sebagaimana penjelasan Al-Iman ibn Qayyim rahimahullahu ta’ala adalah sesuatu yang baik, murni, dan tidak bisa masuk ke dalamnya kecuali orang-orang baik dan bersih dari segala dosa. Kita tahu bahwasanya dalam kehidupan manusia tidak luput dari dosa-dosa seperti dosa kesyirikan, bid’ah, maksiat dengan Allah Ta’ala, dan terkadang secara sengaja atau pun tidak telah berbuat dzholim kepada orang lain.
Orang yang akan masuk surga adalah orang yang dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana Allah sebutkan tentang orang-orang baik dalam firman-Nya sebagai berikut:
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An-Nahl: 32)
وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ إِلَى ٱلْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَٰلِدِينَ
Artinya: Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. (QS. Az-Zumar: 73)
Seseorang yang di hati dan perbuatannya ada takwa kepada Allah akan digiring menuju surga dan disambut oleh para malaikat penjaga pintu-pintu surga dengan suka cita. Sebagaimana yang disampaikan bahwa hanya orang-orang yang bersih dan suci dari dosa-dosalah yang bisa masuk surga karena jika masih memiliki dosa sekecil apapun itu maka harus mengalami siksa neraka terlebih dahulu. Ada beberapa hal berikut ini yang mampu menghilangkan dosa-dosa sehingga dapat memasuki surga, berikut ini:
1. Bertaubat kepada Allah
Sebagaimana Rosulullah ﷺ bersabda: “Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak ada dosa baginya, dan orang yang meminta ampunan dari dosa namun ia masih melakukan dosa itu, maka ia seperti orang yang menghina Tuhannya.” (HR. Imam Al-Baihaqi)
Seseorang yang telah bertaubat kepada Allah seperti bayi yang baru lahir tidak memiliki dosa dan telah dihapuskan dosa-dosanya terdahulu asalkan syarat taubat telah terpenuhi, yakni: (1) meninggalkan perbuatan yang menimbulkan dosa, (2) menyesali dosanya, dan (3) bertekat untuk tidak mengulanginya. Jika bertaubat dengan menghadirkan 3 hal tersebut maka Allah akan menerima taubatnya. Sungguh indah orang yang dianugerahi Allah taubat sebelum dia meninggal dunia maka dosa-dosa yang telah dilakukan akan diampuni oleh Allah.
2. Beristighfar kepada Allah
Sebagai seorang muslim yang bertaqwa senantiasa kita memohon ampun kepada Allah dengan mengucapkan kalimat istighfar, sebagaimana Rosulullah ﷺ sabda: “Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak” (HR Ibnu Maajah)
Hendaknya seseorang selalu beristighfar semampu mungkin dalam kesehariannya dimana pun berada. Semakin banyak beristighfar maka keberuntungan akan menyertai kita di hari kiamat, ampunan Allah akan menyelamatkan kita karena semakin banyak dosa yang gugur disisi Allah Ta’ala.
3. Melakukan amal saleh
Sebuah amal saleh yang dilakukan di dunia dapat menggugurkan dosa-dosa. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Hud ayat 114, berikut ini:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
Artinya: Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Seseorang yang senantiasa melakukan amal saleh dapat menjadi sebab terbesar menghilangkan dosa-dosanya. sebagaimana Rosulullah ﷺ bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Seperti halnya seseorang melihat sesuatu yang haram secara langsung atau tidak langsung melalui layar televisi/handphone maka dapat segera bertaubat dengan memandang dan membaca ayat Al-Qur’an. Dengan harapan semoga yang dilakukan dapat menghapuskan dosa pandangannya tadi dan perbanyak amal saleh lainnya.
Selama dosa-dosa besar dijauhi maka hendaknya seseorang berusaha memperbanyak beramal saleh, berdzikir saat pagi dan petang, salat lima waktu di masjid, shalat dhuha, berbakti kepada orang tua, dan membaca Al-Quran. Semoga itu semua bisa menghapuskan dosa yang ada pada diri.
4. Mendapatkan musibah, penderitaan, dan ujian yang dihadapi
Rosulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana pandai besi bisa menggugurkan karat besi, jika seseorang ditimpa musibah hendaknya bersabar agar musibah itu dapat menggugurkan dosanya. Jika tidak bersabar maka musibah tersebut adalah hukuman baginya. Diantara hikmah Allah kepada sebagian kaum muslimin adalah diberikan sakit sebelum meninggal, Insya Allah dari penyakitnya dapat menggugurkan dosa-dosanya dan sebagian juga diberikan sakaratul maut untuk menggugurkan dosa-dosanya atau mengangkat derajatnya di akhirat.
Bahkan Nabi Muhammad ﷺ diberikan sakaratul maut dan sakit sebelum meninggal oleh Allah di akhir hanyatnya dengan deman yang parah sampai panas tubuh menembus selimut yang menutupinya.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. berkata: Aku pernah mengunjungi Rasulullah ﷺ yang saat itu sedang sakit. Kemudian Aku letakkan tanganku di atas selimut Rasulullah ﷺ, aku dapati panasnya (sangat panas karena yang disentuh adalah selimutnya, bukan badannya). Aku berkata, ‘wahai Rasulullah, betapa beratnya demam ini!’. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya kami para nabi, diberi ujian yang sangat berat, sehingga pahala kami dilipat gandakan.’ (HR. Al-Baihaqi)
Sesungguhnya pada kematian ada perkara yang berat yang bisa sebagai penggugur dosa sehingga dosa-dosa diampuni Allah, adapun jika dia sudah meninggal dunia maka akan di angkat derajatnya di akhirat.
5. Doa anak saleh
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah ﷺ bersabda: ”Apabila anak Adam itu mati maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal ini: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh.” (HR Muslim)
Secara umum barangsiapa yang mendoakan sesama mukmin yang lain maka akan bermanfaat, tetapi Rosulullah ﷺ menyebutkan secara khusus anak saleh karena dialah yang paling setia mendoakan orang tuanya. Sebagai umat Islam juga dianjurkan melakukan shalat jenazah agar dapat mendoakan orang yang sudah meninggal dunia. Sebagaimana Rosulullah ﷺ bersabda:
“Anak ‘Abdullah bin ‘Abbas di Qudaid atau di ‘Usfan meninggal dunia. Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Wahai Kuraib, lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya.” Kuraib berkata, “Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berkumpul dan aku mengabarkan pada mereka pertanyaan Ibnu ‘Abbas tadi. Lantas mereka menjawab, “Ada 40 orang”. Kuraib berkata, “Baik kalau begitu.” Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Keluarkan mayit tersebut. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (shalat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan syafa’at (do’a) mereka untuknya.” (HR. Muslim)
Melakukan ziarah kubur untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal, bahkan nabi juga mengajari doa saat melakukan ziarah kubur. Sesungguhnya keselamatan bagi kalian wahai penghuni kubur dari kaum muslimin dan mukminin dan insyaAllah kami menyusul kalian. kami mohon keselamatan kepada Allah bagi kami dan bagi kalian.
6. Kesulitan-kesulitan yang dia alami setelah meninggal dunia
Suatu penderitaan yang dialami oleh seseorang seperti halnya di dunia bersedih, gelisah, sakit, dan saat di kubur mengalami himpitan yang bisa menggugurkan dosa-dosanya atau mengangkat derajatnya.
Rasulullahﷺ bersabda: “Sesungguhnya di dalam kuburan ada tekanan kalau ada yang selamat darinya tentu dia adalah Sa’ad bin Mu’adz. Kata Rosulullah ﷺ: Sa’ad bin Mu’adz yang mati syahid saat perang khandak. Arsy Allah bergetar karena wafatnya Sa’at bin Mu’adz. orang yang sangat saleh, penghuni surga siapapun tidak bisa selamat dari tekanan kubur. Dia dihimpit dan dibuka lagi oleh Allah“. Kata para ulama himpitan tersebut bukanlah azab seperti halnya sakaratul maut, melainkan bentuk dari penghapusan dosanya.
Demikian juga tatkala berada di padang mahsyar dengan kondisi yang sangat mengenaskan tidak berpakaian, tidak beralas kaki, dibawah terik matahari yang jaraknya satu mill dengan panas yang membakar. Segalah kesulitan yang hadapi itu akan mengurangi dosa-dosanya.
Seperti yang dijelaskan para ulama saat di alam barzah saat manusia melewati shirath sebagian ada yang terkena cabikan dari benda-benda tajam. Ada tiga macam manusia yang melewati shirath, yakni: (1) manusia yang tidak terkena luka sama sekali, (1) langsung dicabik dan masuk ke dalam neraka jahanam, dan (3) orang yang memiliki dosa tetapi tidak membuat mereka masuk neraka melainkan dihapuskan dengan siksaan di atas shirath. Manusia yang termasuk dalam golongan ketiga itu tercabik-cabik dengan besi tajam di atas shirath, akhirnya selamat dan menuju surga. Cabikan dan potongan yang mengenai tubuh mereka dapat mengurangi dosa-dosa mereka selama di dunia.
7. Mendapatkan syafaat
Setelah meninggal manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala melalui syafa’at. Orang-orang yang memberikan syafaat dan orang yang mendapatkan syafaat adalah atas izin Allah.
Oleh karenanya, orang-orang musyrikin mereka tidak akan mendapatkan syafaat karena telah berada pada kesesatan. Melakukan perbuatan syirik dengan menduakan Allah dengan sesembahan yang lainnya. Orang seperti itu akan mendapatkan celaka di akhirat karena kesesatan yang nyata ketika di dunia dan begitu pula orang yang mengajak pada kesesatan tidak ada yang memberi syafaat. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
وَتَبَارَكَ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُون
Artinya: “Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa’at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa’at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)”
(QS. Az Zukhruf: 85 – 86)
berdasarkan dalil diatas menyatakan bahwasanya orang-orang beriman dapat memberi syafaat kepada yang lain. Seorang sahabat dapat memberi syafaat kepada sahabatnya jika beriman kepada Allah, sebagaimana pula ada syafaat para nabi, dan syafaat malaikat. Syafaat-syafaat ini bisa menggugurkan selama hidup di dunia.
8. Mendapatkan rahmat Allah
Selama dosa tersebut bukan kesyirikan maka masih mungkin diampuni Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah, berikut ini:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisaa: 48)
Jika Allah berkehendak maka akan mengampuninya segala dosa hamba-hambanya kecuali seorang hamba yang melakukan syirik. Dengan adanya rahmat Allah maka tak perlu lagi syafaat atau yang lainnya dan Allah akan ampuni segala dosa-dosanya kecuali seseorang yang telah syirik dan belum bertaubat.
Oleh karena itu ada seseorang yang dikaruniai anugerah berupa rahmat dari Allah dan ada pula sebagian yang tidak diampuni Allah. Jika memang beberapa hal diatas tidak dapat menggugurkan dosa maka dia akan menebusnya di neraka Jahanam mengalami siksaan yang pedih (tergantung seberapa besar dosa yang dilakukan) agar dapat bersih dari dosa dan di masuk ke dalam surga. Seorang mukmin selama hidupnya tidak melakukan dosa kesyirikan maka akan masuk surga. Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita semua dan senantiasa mendapatkan syafaat dan rahmat dari Allah, serta semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita selalu berlomba-lomba dalam kebaikan, menyampaikan pada kebaikan, dan mencegah pada kemungkaran. Serta mengajak saudara diluar sana yang belum disinari cahaya Islam untuk senantiasa berusaha mendapatkan hidayah Allah dengan mengajak belajar agama Islam.
Seorang ulama berpesan kepada kami: “Berbuat baik jangan diborong semua sendirian. Tapi ajak yang lainnya juga” Maka dari itu, sejatinya kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama berdakwah dan mensyi’arkan agama Islam hingga ke pelosok negeri bersama dengan Mualaf Center NTT dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Al-Imran: 85)
Rekomendasi artikel:
- Kajian Kristologi Mualaf Center Makasar: Menjawab Cerdas Tanggapan Umat Kristen Tentang Poligami
- Kajian Kristologi Oleh Mualaf Center Papua: Tanyakan Kepada Pendiri Gereja, Dimana Kitab Injil yang Sebenarnya?
- Kajian Keislaman Mualaf Center Ambon: Memuliakan Ilmu dan Guru !
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.