Kajian Mualaf Center Bekasi kali ini akan membahas perbedaan perspektif antara Islam, Kristen, dan Yahudi tentang “siapakah yang disalib selama ini?”.
Topik kajian ini berasal dari pertanyaan seorang Mahasiswi UNIDA Gontor setelah mendapatkan materi studi agama-agama yang disampaikan oleh mantan pendeta, Ustadz Kainama.
Kajian Mualaf Center Surabaya kali ini tentang sebuah kisah menarik yang diabadikan dalam firman Allah QS. Thaha ayat 83 sampai 97. Surat tersebut menjelaskan tentang bani Israil yang tersesat atau murtad oleh seseorang yang bernama Samiri, pembuat patung sapi emas yang menjadikan sebagian besar (ada yang mengatakan sampai jumlahnya 70 ribu bani Israil) berpaling dari Tauhid dan menyembah patung tersebut.
Ketika Nabi Musa berhasil menyelamatkan bani Israil dari kepungan tentara Fir’aun dan Allah tenggelamkan Fir’aun karena kekufurannya. Nabi Musa membawa bani Israil hijrah dari Mesir ke Palestina tetapi ketika sampai diperbatasan bani Israil tidak mau ikut karena saat itu Baitul Maqdis dihuni oleh Kabilah Kan’aniyun sehingga jika ingin kecuali dengan memasukinya harus berjihad ataupun perang terlebih dahulu. Sedangkan bani Israil adalah umat yang sangat pengecut pada saat itu.
Jika ketika belajar ilmu hadist dan terdapat istilah sunnah maka pengertiannya sama seperti hadist. Dalam kitab hadist yang disampaikan dalam kajian Mualaf Center Bandung dijelaskan pendalaman sunnah menjadi 2 hal paling utama yang disebut dengan sayap hadist. Pertama adalah matan yakni isi substansi hadistnya. Kedua adalah sanad yakni orang-orang yang meriwayatkan hadist sampai kepada Rasulullah (transmisi periwayatan).
Kedua hal itu sangat penting, hingga ulama mengibaratkan bahwa kedua hal ini bagaikan sayap burung. Jika satu sayap terluka maka burung tidak bisa terbang (bekerja), apabila terdapat satu sayap diantara dua hal ini bermasalah maka kualitasnya hadistnya akan turun. Misalnya dalam suatu hadist memiliki isi yang bagus tapi periwayatannya bermasalah maka belum tentu hadistnya bisa di terima. Semua yang bersandar dari Rasulullah seperti perkataan, perbuatan, dan ketetapan seharusnya pastikan dan dikaji terlebih dahulu kebenaran dari informasi tersebut.
Tabiat Bani Israil yang selalu bengkok pada kesesatan
Sebelumnya, Bani Israil dipimpin oleh Yusya’ bin Nun a.s, yang membawa mereka ke wilayah Palestina (tanah suci) dan membagi wilayah itu kepada dua bagian sampai beliau wafat. Setelah beliau wafat, keadaan Bani Israil seperti kambing tanpa pengembala selama 356 tahun lamanya. Dengan demikian tersebarlah dikalangan mereka kemaksiatan, kemungkaran, dan hilangnya syariat Allah dengan tersebarnya dikalangan mereka Agama Watsaniah.
Agama Watsaniah adalah kepercayaan terhadap berhala dengan mempersonifikasikan Tuhan dalam bentuk patung-patung sembahan dan anggapnya sebagai perantara dengan Tuhan. Mereka percaya akan Tuhan Yang Esa, namun mereka juga meyakini adanya roh-roh penguasa yang di anggap dan diperlakukan sebagai Tuhan.
Pada pembahasan pada kali ini kita akan membahas tentang mendulang faedah dari dua binatang yang menyebabkan seseorang masuk neraka. Ada sebuah hadist bahwa ada seorang laki-laki masuk surga karena lalat dan ada seorang laki-laki masuk neraka karena lalat. Ada sebuah hadist bahwa ada seorang masuk surga karena kucing dan masuk neraka karena kucing. Sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa bagaimana bisa hewan-hewan itu bisa membuat orang masuk surga dan neraka?