Kajian Kristologi dari Mualaf Center Papua bermaksud membentengi diri dari kemurtadan dan menambah kecintaan terhadap agama Islam. Serta emahami hakikat toleransi yang benar. Mempelajari kristologi juga dapat menambah wawasan kita yang selama ini telah salah kaprah tentang agama Kristen dan kitab sucinya.
Membaca kitab suci agama lain sesekali bukanlah suatu dosa, yang menjadi dosa adalah saat tidak memiliki keimanan yang kuat terhadap agama Islam. Tidak ada salahnya mempelajari ilmu-ilmu baru. Setiap ilmu yang telah didapatkan sangat berharga. Begitu pula Allah lebih memuliakan seorang yang berilmu daripada seorang ahli ibadah tanpa ilmu.
Seringkali banyak dari umat Islam yang merasa takut saat mempelajari kitab suci atau agama selain Islam. Selagi tidak membenarkan dan mengikuti ritual keagamannya dirasa masih bisa menemukan kebenaran bahwa agama Islam adalah agama yang benar. Agama selain Islam adalah hasil karya seorang manusia yang penuh kesalahan. Sebagaimana fitrah manusia adalah tempat salah dan lupa. Kitab suci seharusnya berasal dari Allah, bukan ditulis berdasarkan pemikiran manusia dengan penuh imajinasi.
Sebelumnya kami telah menuliskan banyak hal tentang kekristenan seperti sejarah berdirinya agama kristen, pendiri agama kristen, ajaran Injil yang sebenarnya dan lainnya. Kali ini kami akan meluruskan tentang anggapan umat Islam terhadap kitab suci umat Kristen. Sebagian besar umat Islam atau masyarakat dunia lainnya menganggap bahwa kitab suci umat Kristen adalah Injil atau disebut juga Bible.
Mereka menganggap bahwa kitab Injil dan Bible adalah sama? Injil adalah Bible dan begitu sebaliknya, padahal anggapan itu adalah salah. Oleh karenanya saat berdebat dengan umat Kristen dengan mengatakan bahwa kitab Injil itu palsu. Justru menjadi bumerang bagi kita karena kita belum tahu kebenaran yang sebenarnya.
Apakah kitab Injil itu palsu?
“Katanya Injil itu palsu? Maka tunjukan mana Injil yang asli.” Sering kita mendengar hal ini dari umat Kristen saat menanggapi penyataan umat Islam yang menyatakan bahwa kitab Injil itu palsu. Umat Kristen tidak pernah mengatakan bahwa Injil atau Bible itu palsu karena mereka tahu dengan yakin bahwa kitab suci mereka memang bukan kitab Injil yang dibawa oleh Yesus. Mereka tidak pernah tahu dimana kitab Injil yang sebenarnya karena kitab sucinya saat ini adalah Bible bukan Injil. Jadi tidak adalah istilah Bible palsu dan asli karena Bible adalah Bible tidak sama dengan Injil. Tapi seiring berjalannya waktu umat Kristen mulai mengklaim bahwa Bible adalah Injil.
Bahasa Yunani Koine menyebut Euangelion, dalam bahasa Arab yakni Injil yang artinya kabar baik atau kabar suka cita yang diturunkan oleh Allah sebagai kitab suci kepada Isa Ibnu Maryam, jadi bukan Bible yang diturunkan kepada Nabi Isa. Sedangkan Bible diambil dari bahasa Yunani Koine yakni Biblos jika dalam bahasa Inggris yakni note artinya catatan. Beblos terdiri dari banyak catatan maka disebut a group of notes (jamak). Atau dalam bahasa Indonesia artinya kumpulan catatan tentang tentang Injil.
Bible sejatinya merangkum perjalanan sekelompok orang bukan dari pengikut Yesus, tidak pernah menjadi murid Yesus, atau bahkan tidak pernah bertemu dengan Yesus yang kemudian melakukan investigasi atau penelitian tentang kitab Injil dan hasil penelitian itu disebut Bible. Pemahaman sederhananya seperti seorang mahasiswa tingkat akhir melakukan investigasi atau penelitian untuk mencari informasi atau permasalahan yang dijadikan hipotesa dan hasil penelitiannya secara lengkap disebut Skripsi, namun dalam konteks ini disebut Bible.
[1:1] Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, [1:2] seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. [1:3] Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, [1:4] supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1: 1 – 4]
Dalam ayat Bible diatas telah jelas ditujukan kepada Teofilus, jadi penulis kitab Bible tersebut menulis sesuatu untuk seorang kaisar. Dalam bahasa Yunani Theos artinya tuhan, tapi pada saat itu orang Romawi menggunakannya untuk menyebut keturunan dewa matahari yang angkat sebagai kaisar dan ada banyak sebutan Teo pada saat itu.
Selanjutnya ayat ini juga menjelaskan bahwa kekristenan saat ini kenyataannya bukan ajaran yang di bawa oleh Yesus. Peristiwa yang telah terjadi di kerajaan Roma pada saat itu adalah pengikut Yesus (pelayan firman) yang sebenarnya telah mendapatkan pengikut baru dari warga Roma asli. Artinya orang yang menganut monotheistik dianggap pengganggu oleh sebagian besar orang Roma yang umumnya politheistik. Pengikut Yesus pada saat itu telah mengabarkan ajaran monotheisme yakni Tauhid, sehingga sangat bertentenagan dengan kebudayaan dan keyakinan orang Roma yang mayoritas politheisme.
Ayat Lukas 1 telah menjelaskan bahwa penulis telah menyelidiki kitab Injil dan hasilnya dibukukan secara teratur untuk dipersembahkan kepada kaisar, yakni disebut Bible. Jadi, saat ini kitab yang dijadikan sebagai kitab suci oleh orang kristen bukanlah kitab Injil, melainkan hasil dari penyelidikan seseorang yang kemudian dibukukan.
Dimana kitab Injil jika memang Bible adalah kumpulan catatan tentang kitab Injil?
Sebelumnya pernah dijelaskan sejarah agama Kristen yang lahir beberapa abad setelah penyaliban Yesus. Didirikan oleh Paulus dan didukung oleh Kekaisaran Romawi yang saat itu menganut ajaran Paganisme. Kedua tokoh tersebut berpengaruh besar terhadap konsep ketuhanan bagi sebagian umat manusia. Serta dihilangkannya kitab Injil juga memberikan celah terhadap ajaran sesat yang sampai saat ini masih diyakini oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Saat itu banyak perbedaan yang muncul dalam memahami ajaran yang disampaikan Yesus, banyak ajaran-ajaran sesat, dan banyak yang mengaku pernah bertemu Yesus, hingga muncul rasul-rasul palsu yang mengaku membawa ajaran Yesus tapi justru melakukan perubahan. Keberadaan kitab Injil seharusnya diketahui oleh pencetus berdirinya gereja pada mulanya mereka yang telah membuat investigasi dan riset tentang kitab Injil maka secara otomatis mereka memiliki kitab Injil yang sebenarnya dibawa Yesus.
Kepada pencetus gereja dan ahli teologi jaman dulu yang menyelidiki Kitab Injil pertama kali pasti mengetahui keberadaan kitab Injil yang sebenarnya. Seharusnya umat Kristen menanyakan hal ini ke pendiri gereja karena gerejalah yang menyelidiki Kitab Injil pada zaman dahulu dan justru menjadikan catatan kitab Injil (Bible) sebagai kitab suci untuk umat Kristen saat ini.
Apakah kitab Injil sengaja dihilangkan? Semoga masih banyak umat kristen di dunia yang mendapatkan hidayah dari Allah untuk mencari kebenaran dari agama yang diyakininya. Agama yang benar adalah Islam, tidak ada agama yang benar lainnya.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Papua dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya. Serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah. Membentuk mualaf yang mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Rekomendasi artikel:
- Perayaan Natal Bukan untuk Memperingati Kelahiran Yesus
- Inilah Ajaran dalam Kitab Tertua di Dunia
- Al-Qur’an adalah Mukjizat Nabi Muhammad dan Islam adalah Agama yang Benar
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.