Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia karena kemuliaan bulan Ramadhan menjangkau seluruh bulan-bulan dalam 12 bulan. Artinya bahwa bulan Ramadhan adalah Sayyidul Suhur (sebaik-baiknya) bulan. Tentu ada alasannya karena di bulan Ramadhan banyak kenikmatan yang Allah anugerahkan kepada hambah-hambanya selama satu bulan bulan penuh, diantara kenikmatan itu adalah bahwa Allah akan memenangan umat Islam dari musuh-musuh kita, yakni:
1. Hawa Nafsu Diri Sendiri
Jiwa manusia itu senantiasa memerintahkan kepada keburukan, sedangkan di bulan Ramadhan hal itu bisa ditekan dengan berpuasa, sebagaimana pula syahwat bisa ditekan dengan melakukan puasa. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda: “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa. Karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng)”. ( HR. Bukhari)
Sedangkan Allah berfirman dalam ayat berikut ini:
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang”. (QS. Yusuf: 53)
Sehingga dalam hal ini puasa itu bisa menekan syahwat yang bersumber dari hawa nafsu. Puasa bisa menekan syahwat perut karena bagaimanapun puasa itu menahan lapar dan dahaga, artinya umat Islam berusaha untuk tidak makan dan tidak minum. Sesuatu yang dihalalkan ternyata menjadi larangan di bulan Ramadhan. Seperti seorang suami menggauli istrinya yang memang sah-sah saja bahkan berpahala akan tetapi hal itu nyatanya dilarang di bulan Ramadhan. Jika yang halal saja tidak diperbolehkan maka bagaimana mungkin yang haram justru dilakukan.
Sesuatu yang mubah itu dilarang, seperti halnya makan dan minum yang hukumnya mubah dan itu dilarang terlebih lagi jika melakukan puasa. Apabila sesuatu yang sifatnya makruh atau sampai pada suatu hal yang haram maka tentunya lebih dilarang lagi. Maka pada bulan Ramadhan membuat umat Islam lebih mampu menekan musuh dari dalam dirinya yakni hawa nafsu.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
Artinya: Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).
(QS. An-Nazi’at: 40 – 41)
2. Syaiton
Di bulan Ramadhan, pintu neraka tertutup untuk mencegah dari kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan yang mengantarkan ke neraka. Sehingga sedikitnya siksaan Allah kepada hamba-hamba akibat perbuatan buruk mereka maka Allah memaafkan perbuatan-pebuatan itu dengan penuh keberkahan di bulan Ramadhan. Memberikan ampunan kepada orang yang berbuat keburukan.
Bulan Ramadhan bisa mengalahkan kita dari godaan dan ganggunan dari syaiton atau kalangan jin jahat. Sebagaimana dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. An –Nasa’i)
Di bulan Ramadhan mampu mebelenggu setan-setan, walaupun sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa tidak semua terbelenggu melainkan kecuali dengan jin-jin jahat dan setan yang sebut sebagai Marodatus Syayathin. Tapi paling tidak kita bisa melawan meraka terlebih lagi jika sejak awal bulan Ramadhan kita sudah rajin membaca Al-Qur’an. Sesungguhnya orang yang membaca Al-Qur’an adalah yang paling dibenci oleh kalangan setan. Sebagaimana kita ketahui bahwa ketika seseorang sedang meruqyah maka yang dibacakan adalah Al-Qur’an dan setan membenci hal itu.
Membaca surat Al-Baqarah, adalah salah satu senjata jitu untuk mengusir setan dari rumah anda. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim)
Banyak ulama menjelaskan bahwa orang yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah akan terlindungi dari gangguan setan hanya dengan membaca dua ayat tersebut. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (QS. Al-Baqarah: 285)
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 286)
3. Orang-orang munafik dan orang-orang kafir
Ramadhan disebut Ash-shiyam yang hakikatnya adalah Al-Imsak atau menahan. Bukan hanya menahan diri dari aktivitas makan dan minum, tetapi menahan diri dari apa yang kita ucapkan dengan lisan agar terhindar dari perkataan kotor. Ramadhan adalah bulan iman, bulan beribadah dan bulan penuh ketakwaan.
Oleh karena itu umat Islam sebaiknya tidak mengotori hati dan lisannya terlebih lagi di bulan Ramadhan. Sudah seharusnya kita menghilangkan sesuatu dari lisan kita yang dapat menghilangkan pahala puasa. Inilah rahasia keberkahan Ramadhan ketika seseorang mampu menahan lisan dan membersihkan hatinya maka Ramadhan akan mencuci segala dosa-dosanya.
Dalam Tafsir Ar-Razi disebutkan, bulan ini dinamai dengan Ramadhan dikarenakan membakar dosa-dosa, yaitu membakar dosa-dosa itu dengan amal-amal saleh. Sebagaimana Rasulullah bersabda: “Dan celakalah seseorang yang kedatangan bulan Ramadhan kemudian berlalu sebelum diampuni disa-dosanya.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Bukhari)
Setiap amal saleh yang dikerjakan di bulan Ramadhan akan membakar dosa-dosa sebagaimana daun yang berguguran. Karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak taubat kepada Allah. Tobat kepada Allah Ta’ala merupakan salah satu sebab turunnya rahmat dan ampunan. Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Nabire dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Kami siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Rekomendasi Artikel:
- Kajian Keislaman Mualaf Center Denpasar: Mengapa Ibadah Harus Dipaksa ?
- Kajian Kristologi Mualaf Center Riau: Yesus Akan Dihakimi Oleh Bapa Di Hari Kiamat Karena Mengaku Tuhan
- Lelang Dakwah Pembebasan Lahan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Kajian Kristologi Mualaf Center Merauke: Bukan Dari Tuhan, Inilah Agama Berkembang Budaya
- Kajian Keislaman Mualaf Center Demak: Belajar Dari Kisah Unta
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
KANTOR PUSAT SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2
No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
KANTOR PUSAT MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
PASURUAN: Mualaf Center Nasional Aya Sofya Pasuruan – Griya Kebun Jaya Kav. 64 Kota Pasuruan, Jawa Timur
SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.
BOGOR: Komplek Kehutanan Cikoneng, No. 15, Ciomas, Bogor.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.
BEKASI: SAHABAT YAMIMA, Jl. Batu Giok II No. 110 B, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa barat, Kode Pos 17116
TANGERANG: Vila Pamulang Blok CE 1 no 3, RT 02 RW 17, Pondok Benda, Tangerang Selatan.
MANADO: Jl. Pumorow, Kel. Banjer Lingkungan 1 No. 97, Kec. Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kode Pos 95125.