Atas berkah rahmat Allah dan hidayah-Nya sehingga telah bertambah satu lagi saudara kita yang telah kembali pada fitrah yang benar yakni agama Islam. Kisah mualaf kali ini berasal dari seorang pria yang datang kepada Mualaf Center Nasional Aya sofya, ia adalah Lewi Purwoko yang kami sapa dengan Lewi. Nama beliau sangat tidak asing bagi orang yang telah mendalami dan mempelajari Al-Kitab.
Dua kalimat syahadat telah terucap lagi dari seorang pemuda yang telah menemukan kekosongan dalam hatinya selama ini.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah)
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
Alhamdulillah…Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji syukur kepada Allah dengan bertambahnya saudara kita yang telah kembali pada jalan kebenaran yakni Agama Islam. Semoga saudara kita ini bisa menjadi seorang muslim yang kaffah dengan mematuhi segala perintah Allah. Mematuhi hukum-hukum Islam dan mengamalkannya hingga maut datang menjemput. Semoga kisah beliau ini bisa menjadi motivasi bagi calon mualaf di masa yang akan datang.
Hampir setiap hari selalu ada seseorang yang menghubung kami dengan membagikan kisah dan keinginannya menjadi mualaf, serta ingin mendapatkan pembinaan masuk Islam. Tentu kami sangat menyambutnya dengan suka cita, itu artinya banyak orang-orang yang telah menerima fakta bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar.
Pada kali ini, ketauhidan adalah kebenaran yang haqiqi dalam menjalankan firman Tuhan yang sebenar-benarnnya. Selama ini kita mungkin umat Kristen berdasarkan yang keyakinanya merasa telah menjalankan firman Allah. Tetapi pada kenyataannya tidak ada firman tuhan yang mereka jalankan.
Saudara kita ini, Lewi Purwoko, yang namanya sangat kental dengan ajaran Al-Kitab. Harapannya setelah hijrah beliau memiliki nama hijrah dan tanpa meninggalkan nama asli karena memang tidak bisa ditinggalkan dengan sepenuhnya. Sebagaimana kelak di akhirat kita akan dipanggil berdasarkan nama-nama kita. Sehingga kelak malaikat tidak lagi memanggil Lewi melainkan lebih ke Islami.
Sebagaimana dari Ibn Umar beliau berkata bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka”. (HR Abu Dawud, hasan)
Jika kita meniru orang-orang yang hidup dengan hedonis atau gelamor maka kelak diakhirat akan dibangungkan dengan orang-orang yang seperti itu. Namun jika kita menirukan Rasulullah dengan sunnah-sunnahnya maka kita akan dibangkitkan bersama dengan Rasulullah. Sebagaimana Rasulullah bersabda: “barangsiapa menghidupkan sunnahku maka dia cinta kepadaku, dan barangsiapa cinta kepadaku maka akan bersamaku di surga Allah”. (HR. Ibnu Majah)
Hal itu nyatanya juga dipertegas dalam firman Allah berikut ini:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)
Sekali lagi mari kita ucapkan selamat kepada saudara kira, Lewi Purwoko, agar senantiasa Istiqomah dalam Islam dan dapat berbagi kisah inspiratif kepada calon mualaf lainnya. Semoga beliau dapat mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh dengan banyak belajar dari para ulama dan bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Hal sangat berguna untuk bisa lebih mudah mempelajari syariat Islam secara kaffah dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Masuk Islam justru membuat kita semakin dekat dengan Yesus di surga
Sebenarnya dengan bersyahadat dan mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasulallah tidak berarti harus meninggalkan saudara/i Kristen, terlepas dari agama kristen, atau pindah sepenuhnya dari agama Kristen. Hal itu dikarenakan agama Islam maka justru mengajarkan cara menjadi Kristen yang sebenar-benarnya.
Pilihan untuk beragama Islam itu berarti telah menjadi orang-orang yang menjalankan firman Tuhan dan menjalankan Bible yang sebenarnya, sebab dalam Bible juga mengajarkan umatnya untuk bersyahadat, sebagaimana ayat berikut ini:
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus kristus yang telah Engkau utus.” [Yohanes 17: 3]
Ayat tersebut sesungguhnya adalah kalilmat syahadat yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sehingga intinya Yesus sejajar dengan nabi Muhammad sebagai utusan Allah dan bukan bagian dari Tuhan dan beliau tidak boleh disembah. Sebagaimana kalimat Yesus juga diabadikan dalam Bible, sebagai berikut:
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku mewnghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”. [Yohanes 5: 30]
Jadi sangat jelas sekali bahwa Yesus adalah seorang rasul utusan Allah. Ajaran yang disampaikan oleh Yesus telah banyak dilakukan oleh umat Islam dan justru umat kristen yang meninggalkannya. Sebagaimana dalam Bible melarang umat Kristen untuk tidak makan babi maka umat Islam tidak makan babi tapi umat Kristen justru memakan babi, sehingga ketika ada umat Kristen yang memakan babi maka sebagian lainnya menghina dan mengatakan karena telah diperhamba dengan hukum Taurat.
Begitu pula ajaran sunat sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus, justru dianggap hina dan tidak diperdulikan. Jika menemukan orang kristen bersunat maka dianggap menjijikan dan mengatakan jika bersunat berarti telah diperhamba oleh hukum Taurat.
Bagamana bisa umat Kristen tidak meyakini hukum Taurat sedangan Yesus meyakininya?
Hukum Taurat dijadikan kambing hitam, dianggap sebagai hukum yang paling menjijikan, dan seolah-olah dianggap menjadi hukum yang tidak sempurna. Padahal kitab Taurat itu diturunkan oleh Allah kepada salah satu manusia agung yang menjadi utusannya di dunia yakni Nabi Musa. Beliau membawa hukum Taurat, begitu pula dengan Yesus juga menegaskan dalam dalam perkataannya berikut ini:
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”. [Matius 5: 17]
“Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”. [Matius 5: 18]
“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga”. [Matius 5: 19]
Dalam hal ini menggenapi artinya menambah hukum yang sudah ada dan bukan untuk mengganti. Jadi bukan berarti hukum lama itu tidak berlaku lagi, melainkan bahwa sesuai dengan perkembangan zaman maka akan ada penambahan hukum sampai pada akhirnya hukum-hukum Allah telah sempurna.
Bersyahadat dan percaya kepada Allah adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan melalui ajaran-ajaran Rasulallah. Jadi dalam memahami kalimat syahadat diatas menjelaskan suatu perintah untuk menafikan tuhan-tuhan yang lainnya kecuali Allah yang artinya tidak ada suatu ibadah atau peribadatan, ketakutan, kepercayaan kecuali hanya kepada Allah. Kalimat syahadat yang kedua adalah percaya kepada Muhammad sebagai Rasulullah yang artinya menjalankan segala peribadatan sesuai dengan cara Rasulullah.
Jadi dalam hal ini bukan berarti nabi Muhammad yang menjadi bagian dari sahadat maka dianggap setara dengan tuhan, tanggapan itu adalah salah. Tetapi yang dimaksud adalah percaya kepada Allah melalui petunjuk yang telah Allah tunjukan melalui nabi Muhammad.
Sehingga melalui nabi Muhammad itulah maka firman itu disampaikan dan cara mengerjakannya seperti yang telah Allah tunjukan melalui nabi Muhammad. Umat Islam percaya kepada Allah dan yakin kepada Tauhid tapi mengamalkannya tidak seperti yang disampaikan oleh Rasululla maka sesungguhnya itu bukanlah Islam.
Sehingga ketika dia mengatakan hanya percaya kepada Allah tetapi cara beribadah bukan seperti yang ditunjukan atau tidak sesuai dengan sunnah maka Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya saudara kita dari umat kristen yang telah memeluk Islam sejatinya bukan keluar dari ajaran yesus. Melainkan justru menjadi pelaku-pelaku yang menjalankan firman Tuhan dengan sebenar-benarnya. Agama Islam sesungguhnya lebih bebas mengamalkan isi dari Al-kitab sebagaimana pada kitab Kejadian pasal 17 terdapat perjanjian kekal antara Allah dengan Abraham yang diwariskan secara turun temurun tanpa ada batasan kasta, waktu, dan wilayah. Melainkan secara turun-temurun selama masih keturunan Abraham maka hukum itu tidak akan perna terputus.
Begitu pula dalam Korintus pasal 16 menjelaskan tentang perintah berjilbab. Maka jika seorang wanita hendak berjilbab terdapat dalil dalam kitab Bible. Tetapi umat Kristen justru tidak mengindahkannya dan menganggap suatu kesalahan. Agama Islam lebih bisa mengamalkan ajaran dalam Al-Kitab karena sesungguhnya pengikut Yesus yang sejati adalah umat Islam yang sesungguhnya, sebagaimana agama Islam yang lebih banyak menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Yesus.
Tidak ada satupun cara beribadah dan cara bertauhid sebagaimana yang perna di ajarkan oleh nabi Isa kepada umatnya kecuali pada agama Islam dan Rasulullah menggenapi yang telah diajarkan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Sesungguhnya umat Islam itu mengikuti ajaran Ibrahim, Musa, Yesus, dan kemudian oleh nabi Muhammad lebih dikukuhkan dan oleh Allah disebut sebagai agama Islam. Sebagaimana ajaran untuk bertauhid kepada Allah juga dijelaskan dalam ayat berikut ini:
“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan”. [Ulangan 6: 4-6]
Semoga melalui tulisan ini dapat meningkatkan kepemahaman, hidayah, dan kekuatan kita untuk mengamalkan agama Islam. Perlu kita ketahui hidayah itu ada berbagai tingkatan, sebagaimana berikut:
- Hidayah pertama, perasaan ikhlas hati ingin untuk menyerahkan diri besyahadat
- Hidayah kedua, kepahaman akan keilmuan meski paham ilmu belum tentu taat,
- Hidayah ketiga, ketaatan untuk menjalankan itu
- Hidayah keempat, adalah istiqomah hingga kematian menjemput
Mualaf Center Nasional Aya Sofya senantiasa menyambut dengan hangat saudara kita yang telah mendapatkan hidayah ingin memeluk agama Islam dengan adanya pembinaan dari mulai pengenalan dasar ke-Islaman hingga mempelajari ilmu keagamaan mulai dari tingkat dasar sampai lanjutan.
Lembaga ini juga difokuskan dalam pemberdayaan ummat kepada para mualaf di seluruh Indonesia dengan menjadi media perantara yang menyalurkan dan menjembatani para Muhsinin (orang-orang baik) untuk saling berbagi sebagian rizkinya kepada saudara kita para mualaf dhuafa di pelosok-pelosok nusantara.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Rekomendasi artikel:
- Kisah Mualaf Chinese yang Sebelumnya Memiliki Banyak Agama tapi Akhirnya Menemukan Kebenaran Tuhan dalam Agama Islam
- Seperti Kisah Orang Beriman di Zaman Para Nabi, Inilah Kisah Mualaf Yang Hampir Dibunuh dan Rumahnya Dibakar Karena Masuk Islam
- Lelang Mobil Bmw untuk Pembangunan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Ingin Mengajak Keluarga Masuk Islam, Inilah Kisah Perjuangan Mualaf dalam Mempelajari Agama
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361