Kajian Kristologi Mualaf Center Surabaya: Umat Islam Mengamalkan Ajaran Yesus?
Yesus adalah orang yahudi yang dipercayai pengikutnya dan mendapatkan gelar sebagai Mesias, dalam bahasa yunani kata Mesias disebut Khristos dan yang biasa kita kenal sebagai Kristus. Pengikut Kristus menurut bahasa belanda disebut Christen. Dari sinilah asalmula nama agama Kristen terbentuk sebagai pengikut Yesus Kristus. Sedangkan dalam Islam, Yesus dipercayai sebagai Nabi Isa yang diutus Allah untuk melanjutkan ajaran Nabi Musa kepada orang yahudi agar mereka selamat.
Seperti halnya Nabi Isa yang diutus Allah untuk yang melanjutkan ajaran Nabi Musa, Allah juga mengutus Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir yang melanjutkan sekaligus menyempurnakan ajaran dari Nabi sebelumnya. Sebagai ummat Islam selayaknya mengamalkan ajaran agama Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Jika telah disampaikan bahwa “agama Islam melanjutkan dan menyempurnakan agama-agama terdahulu” itu bukan berarti menghilangkan ajaran sebelumnya karena ajaran agama terdahulu adalah bagian dari ajaran agama Islam saat ini.
Kita tetap harus mengimani kitab dan Rosulallah dengan melanjutkan dan meyempurnakan ajarannya sesuai dengan apa yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad. Hingga saat ini ummat Islam masih melanjutkan ajaran Yesus (Nabi Isa) yang telah disempurnakan oleh Nabi Muhammad, sedangkan umat Kristen bahkan tidak mengamalkan yang telah diajarkan oleh Yesus dalam Injil, diantaranya yakni:
1. Mengimani Allah sebagai satu-satunya sesembahan
Seperti yang dinyatakan dalam kitab Injil, Yesus memerintahkan umatnya untuk menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan.
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” [Matius 4:10]
Nabi Muhammad, seorang nabi yang diutus Allah untuk ummat Islam, telah mengajarkan kepada kita ilmu tauhid, sejatinya hanya Allah yang patut untuk disembah, dan ummat Islam telah mengamalkan ajaran itu.
2. Mengimani Yesus sebagai utusan Allah
Yesus dalam kitab Injil banyak menegaskan dalam ayat-ayatnya bahwa dia adalah seorang utusan. Tidak ada satu pun ayat di Injil yang menyatakan dengan tegas bahwa Yesus adalah Allah (sesembahan). Kedudukan tertinggi Yesus adalah sebagai utusan yakni sebagai Lord bukan God (Kitab Injil bahasa Inggris), Biasanya umat Kristen akan menunjukan Alkitab ayat dibawah ini, karena mereka meyakini ayat ini adalah sebuah klaim dari Yesus tentang dirinya yang disebut Tuhan (Lord).
“You give me the name of Master and Lord: and you are right; that is what I am.“
[Yohanes 13:13]
Disini kita tidak menggunakan Injil bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia telah mengalami berubahan (Eejaan Baru) dari kata Tuan menjadi Tuhan. Kata Lord dalam Injil juga berlaku untuk sebutan Abraham pada Kitab Kejadian 18: 12 – 14,
“And Sarah, laughing to herself, said, Now that I am used up am I still to have pleasure, my husband himself being old?. And the Lord said, Why was Sarah laughing and saying, Is it possible for me, being old, to give birth to a child?. Is there any wonder which the Lord is not able to do? At the time I said, in the spring, I will come back to you, and Sarah will have a child.” [Kejadian 18: 12 – 14]
Kedudukan kata Lord pada Abraham sama seperti kedudukan Yesus di Yohanes 13:13. Jika Lord memang diartikan sebagai Tuhan maka Abraham, Moses, David, Samuel adalah Tuhan, kan?
3. Yesus melakukan Sunat
Ummat Islam diperintahkan untuk sunat sebelum beranjak dewasa untuk menjaga kesuciannya saat beribadah kepada Allah. Ajaran itu juga sebelumnya telah disampaikan oleh Yesus dalam kitab Lukas 2: 21, yang berbunyi:
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” [Lukas 2:21]
Sedangkan umat Kristen tidak mau sunat bahkan Paulus mengharamkan sunat, jadi dalam konteks ini umat Kristen itu pengikut paulus atau yesus?
4. Yesus tidak makan babi
Masih banyak dari umat kristen yang memakan babi. Padahal dalam Injil, Yesus bahkan mengharamkan memakan babi seperti yang telah dipelajari ummat Islam untuk tidak memakan babi.
“Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.” [Imamat 11: 7 – 8]
5. Wanita Islam berhijab seperti yang diperintahkan Yesus dalam Injil
Yesus memerintahkan umat perempuannya untuk mengenakan tudung kepala, hanya yang berstatus sebagai Biarawati saja yang mengenakannya sedangkan umat kristen yang lain tidak mengenakannya, dalam 1 Korintus 11: 5 – 6,
“Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.” [1 Korintus 11: 5 – 6]
Dalam Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, telah jelas bahwa Muslimah (wanita islam) diwajibkan menutup rambutnya dengan menjulurkan tudung kepala (hijab) sampai dada, dan diwajibkan menutup aurat lainnya hingga menyisahkan wajah dan telapak tangan. Menutup aurat adalah bentuk mengikuti perkembangan zaman, karena berkaca pada zaman dahulu manusia hidup dengan tidak berpakaian.
6. Yesus berpuasa
Sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad melanjutkan dakwah Nabi dan Rosul sebelumnya adalah dengan mengajak ummat Islam untuk melakukan puasa wajib satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, dan puasa sunnah pada hari-hari tertentu. Sedangkan Yesus pun menganjurkan berpuasa,
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” [Yesaya 58: 6]
“Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya” [Imamat 23: 29]
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu. Supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” [Matius 6: 16 – 18]
7. Alkitab melarang minum-minuman keras
“TUHAN berfirman kepada Harun: Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis. Haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa.” [Imamat 10: 8 – 11]
Sama seperti ajaran Yesus (Nabi Isa), Allah melarang ummatnya melalui perantara Muhammad ﷺ untuk tidak minum minuman keras meski hanya setetes Khamr (sari anggur yang difermentasikan).
8. Yesus beribadah dengan cara bersujud
Allah memerintahkan ummat manusia untuk sholat, sedangkan gerakan dan tata cara sholat telah dituntunkan oleh Nabi Muhammad, salah satu rukun sholat (tata cara sholat) adalah melakukan sujud, tidak sahnya sholat ummat islam jika meninggalkan salah satu rukun sholat, seperti yang ajarkan Yesus kepada umatnya dalam Injil.
“Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” [Matius 26: 39]
9. Yesus berdoa kepada Allah
Jika Yesus adalah Tuhan seharusnya ia meminta pada dirinya sendiri dan tidak meminta tolong kepada Tuhannya saat hendak disalib.
“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?“
[Matius 27: 46]
10. Yesus berdoa dengan menengadah tangan
Seperti halnya yang dilakukan ummat Islam yang diajarkan nabi Muhammad saat berdoa dan memohon kepada Allah dengan berdoa menengadah tangan, sedangkan umat Kristen berdoa dengan menelangkupkan tangan.
“Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” [1 Timotius 2: 8]
11. Alkitab memerintahkan beribadah menghadap kiblat
Dalam Alkitab memerintahkan umatnya agar beribadah menghadap kiblat (ketentuan arah sholat/ibadah), hal itu tertuang pada kitab Mazmur 5: 7.
“Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.”
[Mazmur 5: 7]
Dalam sejarah Islam Ka’bah bukan kiblat pertama bagi ummat Islam untuk melaksanakan ibadah sholat 5 waktu. Sebelumnya arah kiblat umat Islam adalah ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem (Palestina). Pada pertengahan bulan Rajab tahun kedua hijrah, turun perintah dari Allah melalui Rasulullah Nabi Muhammad ﷺ untuk mengubah arah kiblat kearah Baitullah (Ka’bah), di Masjid al-Haram Makkah.
12. Alkitab memerintahkan agar beribadah 3 kali sehari
Bukan seminggu sekali seperti yang dilakukan umat Kristen pada umumnya, dalam kitab meyeruhkan umatnya beribadah tiga kali dalam sehari.
“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” [Daniel 6:10]
Sedangkan ummat Islam telah beribadah lebih dari 3 kali dalam sehari, yakni beribadah sholat 5 waktu: Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’.
13. Yesus bersyahadat
Ummat Islam bersyahadat dan menjadi syarat mutlak seseorang memeluk agama Islam. Kita bersyahadat dengan menyebut Nabi Muhammad karena beliau adalah Nabi yang diutus Allah untuk Ummat Islam. Sama seperti yang diajarkan Yesus untuk umat kristen, sebagai bukti dalam kitab Injil,
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” [Yohanes 17: 3]
Dalam Injil lebih ditegaskan bahwa Yesus adalah utusan yang diperintahkan untuk mengajak umatnya (manusia pada saat itu) untuk menyembah Allah, Tuhan yang maha esa. Sedangkan tidak ada fatwa atau pengakuan Yesus bahwa dia ingin disembah, seperti dalam Yohanes 5: 30,
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” [Yohanes 5: 30]
Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa jika memang suatu saat nanti ajaran Yesus benar, maka umat Islam akan masuk surga sedangkan umat kristen akan masuk neraka karena tidak menjalankan ajaran Yesus dengan benar seperti yang dituliskan di kitab Injil. Dan jika ajaran Nabi Muhammad benar, maka ummat Islam akan masuk surga sedangkan umat kristen tetap akan masuk neraka karena sudah jelas menolak dan tidak mempercayahi Nabi Muhammad sebagai Nabi yang bertugas melanjutkan dan menyempurnakan ajaran Nabi Isa (Yesus).
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Surabaya dibawa naungan Mualaf Center Nasional AYA SOFYA, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
Baca juga artikel kami yang berjudul: KAJIAN KRISTOLOGI OLEH MUALAF CENTER MALANG: YESUS LEBIH DIMULIAKAN AGAMA ISLAM DARIPADA KRISTEN
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361