KAJIAN KRISTOLOGI MUALAF CENTER BATAM: YESUS MENIKAH !

Pendahuluan

Jika sebelumnya telah dibahas oleh Mualaf Center Aya Sofya Batam mengenai sakralnya kesucian seorang perempuan dalam agama Yahudi yang telah dikupas dan ditinjauan melalui perjanjian lama dan dari sisi antropologis budaya menyatakan bahwa orang-orang Israil atau Yahudi sangat menghargai dan menghormati kesucian seorang perempuan. Kebudayaan mereka begitu ketat sehingga harus mengatur hubungan laki-laki dan perempuan. Hal ini akan berhubungan dengan suatu polemik yang telah ramai di jagad maya perihal Yesus ternyata menikah.

Jika dari sudut pandang agama Islam memang menyatakan bahwa Yesus itu menikah, sementara dari sudut pandang agama Kristen menentang hal itu. Seharuskan akan ada konsekuensi logis jika Yesus itu menikah atau tidak. Dan untuk mengetahui konsekuensinya perlu mengkaji permasalahan ini lebih dalam dari berbagai sudut pandang karena kebanyakan orang hanya menikmati sesasi tapi kehilangan esensi dari polemik ini.

Sebagai orang Islam seharunya tidak perlu kaget saat mendengar pakar antropologi seperti Prof. Dr. Barbara Thiering yang melakukan penelitihan ilmiah secara mendalam terhadap naskah Laut Mati selama kurang lebih 20 tahun dan menghubungkan dengan ayat-ayat Alkitab. Ia berhasil menemukan bukti bahwa Yesus telah melakukan pernikahan dan mempunyai Istri, bahkan Yesus mempunyai lebih dari seorang Istri (poligami). Jika memang dari kita ingin membantah maka seharusnya membuat karya ilmiah seperti halnya yang dilakukan oleh Prof. Dr. Barbara Thiering. Suatu paradigma ilmiah harus dihadapi dengan sikap ilmiah.

Al-Qur’an dan Injil menyatakan bahwa Yesus menikah

Hasil penemuan Prof. Dr. Barbara Thiering hanya baru-baru ini saja yakni baru muncul di abad 20-an, padahal kita bisa menemukan jawabannya jika teliti dalam memahami Al-Qur’an yang telah lebih dulu menyatakan bahwa Nabi Isa atau Yesus telah menikah. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَٰجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu (Muhammad) dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). (QS. Ar-Ra’d: 38.)

Kata istri-istri dalam terjemahan itu sebenarnya salah pengartian karena kata أَزْوَٰجًا adalah Pasangan-pasangan. Tetapi walaupun itu diterjemahkan sebagai pasangan tapi tersirat mengartikan istri-istri yang telah diperjelas dengan adanya kata وَذُرِّيَّةً yang artinya keturunan. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa Nabi Isa atau Yesus itu menikah? karena, berdasarkan ayat ini Yesus terikat oleh kalimat “Rasul sebelum Muhammad” yang sifatnya universal dan tidak ada pengecualian juga mempunyai keturunan. Jadi jelas dikatakan disini bahwa Rasul sebelum Nabi Muhammad termasuk didalamnya Nabi Isa atau Yesus diberi keturunan, dengan adanya keturunan maka hal itu menandakan bahwa Yesus sebenarnya menikah dan mempunyai istri.

Adanya bukti bahwa para Nabi terdahulu itu mempunyai istri adalah dengan adanya keturunan. Tidak mungkin seseorang mempunyai keturunan tanpa punya Istri. Jadi Al-Qur’an pun telah menjelaskan bahwa Nabi Isa atau Yesus memiliki istri. Sebagaimana dalam Injil juga dijelaskan, sebagai berikut:

Ketika Yesus berada di Betania,  di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. (Markus 14: 3)

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
(Yohanes 12: 3)

Seorang perempuan yang memberi minyak itu adalah Maria Magdalena, bukan Maria binti Imron (ibunda Yesus). Magdalena berasal dari kata itu magdala yang artinya danau, jadi Maria ini berasar dari daerah yang terdapat danau. Biasanya budaya-budaya bangsa arab atau Israil memberikan nama seseorang dengan mensertakan daerah asalnya atau berdasarkan nasab (bin/binti) sampai 3 generasi ke atas untuk membedakan dengan yang lainnya. Hubungan Yesus dengan Maria Magdalena selama berabad-abad telah dibantah oleh gereja bahkan Maria Magdalena difitnah sebagai perempuan pendosa, sebagaimana ayat-ayat dalam Alkitab berikut ini:

Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (Lukas 7: 37)

Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. (Lukas 7: 38)

Yesus pada saat itu adalah orang Yahudi sehingga masih mengikuti ajaran dan kebudayaan umat Yahudi yang begitu keras dan ketat dalam mengatur hubungan laki-laki dan perempuan. Jadi tindakan seperti ayat-ayat Alkitab diatas sangat tidak mungkin dilakukan jika bukan oleh istrinya sendiri.

Konsekuensi logis yang ditanggung oleh umat Kristen

Jika sudut pandang agama Islam telah membenarkan hasil penelitian Prof. Dr. Barbara Thiering yang mengatakan bahwa Yesus telah menikah berdasarkan QS. Ar-Ra’d: 38. Bagaimana konsekuensi logis yang harus ditanggung oleh umat Kristen mengenai hal itu?

Gereja atau umat Kristen lainnya selalu menutup sebuah kemungkinan atau pengakuan bahwa Yesus telah menikah karena akan menimbulkan masalah dalam konsep ketuhan mereka yang menyebabkan doktrin “Yesus anak Allah, maka Yesus adalah Allah” adalah suatu kebohongan.

Jika diartikan secara metafora, Yesus itu bukan Allah karena banyak orang-orang yang bisa menjadi anak-anak Allah. Seperti dalam Injil Matius menyebutkan bagi siapa yang membawa kedamaian adalah anak-anak Allah, artinya gelar anak Allah bisa jatuh kepada siapa saja yang memenuhi syarat sebagai pembawah damai atau orang-orang shaleh.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5: 9)

Jika diartikan secara literal, doktrin “Yesus anak Allah, maka Yesus menjadi Allah” akan menjadi suatu kebohongan yang hanya bisa ditutupi oleh kebohongan berikutnya. Seperti kebohongan Yesus tidak menikah, padahal faktanya beliau menikah. Wajar jika hal itu ditutupi oleh umat Kristen karena jika Yesus menikah maka akan mempuyai anak, cucu, dan cicit.

Sehingga itulah yang menyebabkan gereja atau umat Kristen selalu menutup-nutupi yang sebenarnya perihal Yesus menikah. Itu berarti keturunan Yesus akan menjadi Allah dan Allah akan bertebaran dimana-mana. Hal itu sangat mungkin terjadi di dunia pagan, maka dari itu jika gereja atau kekristenan tetap mempertahankan doktrin tersebut maka agama Kristen adalah agama pagan yang penyembah berhala.

Tapi semua itu tergantung pribadi setiap individu, jika memang mereka tauh yang sebenarnya tapi masih keras kepala dan sombong dengan pilihannya itu berarti mereka belum mendapatkan hidayah dari Allah. Sesungguhnya Allah hanya memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam.

Mualaf Center Batam dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu calon mualaf dan para mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf. Melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


ADDRESS:

SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.

SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.

DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.