Mualaf Center Solo menyebutkan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah sebuah solusi. Walaupun penemuannya tidak harus ada tapi isyaratnya pasti ada di dalamnya. Al-Qur’an bukanlah kitab ilmiah tetapi didalamnya terdamat isyarat-isyarat ilmiah yang dapat dibuktikan dan dikaji oleh manusia. Jika Al-Qur’an disebut sebagai kitab ilmiah maka apabila ada suatu penemuan yang berdasarkan Al-Qur’an.
Meskipun mustahi tetapi jika memang kemudian ada penemuan baru menggagalkan penemuan sebelumnya maka kita bisa mengatakan Al-Qur’an yang salah. Tetapi nyatanya Al-Qur’an adalah firman Allah yang nyata segala kebenaran didalamnya, bukan kitab ilmiah yang bisa saja disalahkan. Isyaratnya ada dalam Al-Qur’an dapat diuji lewat pembuktian keilmuan dan dipelajari dengan benar akan menghasilkan suatu produk-produk yang bermanfaat.
Kita tahu bahwa masa akan selalu berganti maka akan sampai pada masa selanjunya berdasarkan keturunan-keturunannya. Segala macam perubahan dan perkembangan zaman pasti akan terjadi. Perkembangan zaman yang saat ini kita rasakan nyatanya juga dipengaruhi oleh Muslim-muslim cerdas pada masanya yang membuktikan kebenaran firman Allah dari setiap ayat yang dipelajari.
QS. Al-Hadid mencetak sang Alkemis penemu unsur Besi
Ulama zaman dahulu masih belum bisa memahami bahwa besi turun dari langit, mereka hanya mengetahui kandungannya dalam bumi. Tapi kemudian dibuktikan bahwa kandungan atau unsur-unsur besi itu lebih banyak turun dali langit bukan di bumi. Sebagaimana Jabir Ibnu Hayyan beliau lahir di Kufa. Ketika membaca Al-Qur’an dan menemukan suatu ayat yang membuatnya berkeinginan untuk mempelajarinya lebih dalam. Berikut ini firman Allah yang mendasari penemuan besarnya:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Hadid: 25)
Menariknya lagi ketika beliau membaca ayat ini yang menjelaskan tentang kekuatan besi, kemudian beliau masuk ke suatu ruangan laboratorium sederhana di rumahnya dan melakukan pengujian terhadap besi. Dilihatnya pada susunan terendahnya sampai kemudian beliau ditetapkan sebagai bapak kimia yaitu Jabir ibnu Hayyan atau oleh dunia barat dikenal dengan nama Geber.
Beliau pada akhirnya menemukan dan menguraikan unsur kimia besi yang bersimbol Fe sampai pada nomor atomnya, diantara unsur besi itu yakni: Fe-55, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58. Sementara unsur besi yang paling stabil adalah Fe-57, sehingga sangat menarik jika beliau menemukan hal itu dari membaca QS. Al-Hadid yakni surat ke-57.
Beliau membaca QS. Al-Hadid atau surat ke-57 yang artinya besi, melakukan penelitian dan menemukan sampai ke atomnya dan turunan lainnya, kemudian dibuat dalam bentuk manuskrip dan menyebar luas ke penjuru dunia. Ketika kemudian orang Islam dikalahkan oleh Spanyol sampai muncul Perjanjian Tordesilllas setelah peristiwa 1492. Kemudian pada saat itu dunia dibagi menjadi 2 yakni bagian barat meliputi Spanyol dan timur meliputi Portugal.
Kemudian dibawahnya manuskrip itu ke Barat hingga akhirnya diteliti oleh seseorang bernama John Dalton saat ini dikenal sebagai Bapak Atom. Semua itu berawal dari orang Islam yang membaca Al-Qur’an surat Al-Hadid.
Upaya penerbangan dari QS. Al-Mulk
Abbas bin Firnas juga dikenal sebagai Ibnu Firnas atau Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-Takurini, beliau dikenal karena perupaya melakukan penerbangan karena membaca firman Allah berikut ini:
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (QS. Al-Mulk: 19)
Beliau membaca ayat itu dan melakukan penelitian untuk menemukan cara agar bisa terbang sebagaimana burung bisa terbang hanya dengan mengepakan sayap. Beliau melakukan banyak sekali percobaan dan menuliskan dalam suatu manuskrip. Kemudian hasil penemuan beliau itu dibawah dan dikembangkan seiring bergantinya zaman oleh Wright Bersaudara yang saat ini dikenal sebagai penemu pesawat terbang meskipun pada saat itu masih memiliki kekurang.
Kekurangan itu akhirnya diperbaiki oleh seseorang yang dididik seperti Imam an-Nawawi ad-Dimasyqi, sehingga sifat-sifat kecil beliau hampir sama dengan sifat An-Nawawi. Beliau mencintai pengetahuan walaupun arahnya lebih kepada agama, saat bermain pun sosok Imam Nawawi akan selalu membawa kitab. Begitu pula dengan seseorang ini yang lahir dan mendedikasihkan ilmu pengetahuannya untuk negara tercinta Indonesia, beliau adalah Baharudin Yusuf Habibi.
QS. As-Sajdah: 5 yang mendasari penelitian bahwa malaikat diciptakan dari cahaya
Beliau melakukan penelitian bahwa malaikat diciptakan dari cahaya dan menulis kitab berjudul al Bashair al Nashriyah. Burunkan sampai kepecahan desimalnya. Peneliti ini adalah Ibnu Sina atau Avicenna yang berusaha membuktikan kebenaran pengetahuan dari firman Allah pada surat ke-32 ayat ke-5, berikut ini:
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
(QS. As-Sajdah: 5)
Begitu pula beliau membaca ayat dalam Al-Qur’an mengenai aktivitas malaikat, pada firman Allah berikut ini:
تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ
Artinya: Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. (QS. Al-Ma’arij: 4)
Zaman pun pada akhirnya berganti begitu pula kekuasaan, manuskripnya terbawa sampai ke barat hingga pada akhirnya ditemukan dan dipelajari oleh sosok murid terbodoh dan tertinggal dalam pelajaran sekolah. Murid itu adalah yakni Albert Einstein yang menemukan salah satu buku Ibnu Sina hingga pada akhirnya menemukan Teori Relativitas (E=mc2).
Disisi lain Ibnu Sina juga menemukan Al-Qanun Fi at-tibb sebuah kapita selekta kedokteran yang sampai saat ini masih menjadi bagian dan rujukan mahasiswa fakultas kedokteran. Dasar penemuan beliau mengacu pada ajaran agamanya yakni agama Islam.
Sebagaimana dari Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa Rasulullah besabda: “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari. Kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara yakni menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya.
Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka.
Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga”.
(Riwayat Bukhari dan Muslim).
Gamis Nabi Yusuf dan obat tetes mata
Profesor dari mesir, Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy membaca dan membuktikan kebenaran firman Allah sebagaimana ilmu pengetahuan melalui ayat Al-Qur’an berikut ini:
فَلَمَّا أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَىٰ وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا ۖ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya’qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya’qub: “Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya”.
(QS. Yusuf: 96)
Beliau menganalisa tentang bagaimana bisa gamisnya nabi Yusuf diletakan ke wajah nabi Yakub dan kemudian membuat nabi Yakub tiba-tiba bisa melihat. Suatu hal itu nyatanya memang mukjizat dari Allah yang bisa saja tidak masuk pada akal manusia. Tapi nyatanya hal itu diteliti oleh profesor Syaikh Muhammad Sayyid. Penelitian itu menemukan hubungan antara sesuatu zat yang terkandung dalam gamis milik nabi Yusuf dan penyakit mata yang diderita oleh nabi Yakub. Hingga pada akhirnya beliau berhasil membuat obat tetes mata untuk menyembuhkan penyakit katarak.
Banyak ilmuan muslim dunia yang berhasil membuat penemuan hebat berkat mempelajari dan memahami isyarat Al-Qur’an yang membuat lebih kreatif dan inovatif. Perlu kita ketahui bahwa para ilmuan hebat itu penuh keyakinan dan tanpa keraguan sedikitpun dalam mengimani Al-Qur’an sebagai firman Allah yang benar. Sehingga bagaimana bisa sebagian dari kita masih ada yang meragukan Al-Qur’an?
Seharusnya kita membaca Al-Qur’an secara pelan-pelan dan memahami setiap makna yang terkandung didalamnya. Sebagaimana sabahat Rasulullah yakni Umar bin Khatab yang luar biasa genius hingga kalau dibacakan suatu kitab maka akan langsung berada pada ingatannya tanpa ada pengulangan. Semua isi kitab itu rasanya sudah terekam jelas dalam ingatannya. Tetapi ketika beliau membaca Al-Qur’an maka menghabiskan waktu selama 10 tahun karena setiap membacanya akan selalu diamalkan pada tiap ayatnya.
Oleh karena itu, Al-Qur’an diturun tidak sekaligus sebagaimana Taurat dan Injil. Tetapi secara beransur-ansur agar manusia dapat memahani, mengamalkan, dan mempraktikan dalam kehidupannya di dunia sebagai bekal di akhirat.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Solo dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Kami siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya. Serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah. Membentu mualaf yang mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Rekomendasi Artikel:
- Kajian Kristologi Mualaf Center Malang: Inilah Perjanjian Rasulullah dengan Beberapa Kelompok Umat Kristen pada Zamannya
- Kajian Keislaman Mualaf Center Aceh: Kisah-Kisah Istimewa Ali Bin Abi Thalib Ra.
- Kajian Keislaman Mualaf Center Johor: Peradaban Islam Yang Tidak Pernah Di Ungkap Dunia
- Kajian Keislaman Mualaf Center Batam: Kisah Teladan dan Disiplin Umar Bin Khatab
- Kajian Keislaman Mualaf Center Semarang: Tanda Tanda Besar Akhir Zaman
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361