Menurut Mualaf Center Jambi secara umum di dunia ini terdapat tiga agama besar yang dipercayai oleh manusia. Yakni: agama Yahudi, agama Kristen Katolik/Protestan, dan agama Islam. Setiap dari agama tersebut memiliki kitab suci yang dipercayai sebagai kitab yang membawa ajaran Tuhan.
Agama Yahudi mempercayai kitab Taurat sebagai kitab yang turunkan Allah kepada Musa untuk disampaikan kepada umatnya. Yakni Bani Israel, atau yang dikenal saat ini sebagai umat Yahudi. Sedangkan agama Kristen meyakini bahwa Kitab Taurat sebagai bagian dalam Kitab Injil yang disebut Perjanjian Lama.
Umat kristen mempercayai Kitab Injil dengan Perjanjian Baru sebagai kitab sucinya. Meskipun mengadopsi dari ayat-ayat Taurat. Tetapi konsep ketuhanan yang mereka ciptakan sungguh berbeda dengan konsep ketuhanan umat Yahudi menurut ajaran Taurat. Penjelasan mengenai Yesus dan Paulus dalam Injil Perjanjian Baru juga tidak berdasar menurut kacamata Yahudi. Sedangakan Yahudi sama seperti Islam yang mempercayai bahwa tuhan adalah satu yakni hanya Allah yang maha esa.
Dari tiga agama besar ini merujuk pada keimanan pada tuhan yang disembah tokoh yang sama yakni Ibrahim atau Abraham yang sering muncul dalam kitab suci yang berbeda. Meski kedudukan Abraham dalam Kristen tidak sebesar dalam Islam dan Yahudi. Konsep “juru selamat” dipercayai oleh umat Kristen dalam Perjanjian Baru yang menjadi titik perbedaan dengan agama Yahudi dan Kristen.
Pandangan umat Yahudi tentang agama Islam
Sama halnya dengan agama Islam, agama Yahudi juga mengajarkan ketauhidan yang monotheisme murni. Yakni percaya kepada satu tuhan dan tidak mengakui konsep trinitas dalam ketuhanan. Sehingga umat yahudi menganggap bahwa agama Islam adalah benar. Keimanan umat Islam dan Yahudi merujuk pada yang keimanan Ibrahim dalam menyembah Tuhan yang maha esa.
Hal yang mendasari kedekatan agama Islam dan Yahudi adalah Sh’ma Yisroel atau Shema Yisrael artinya “dengarlah, hai orang Israel”. Termaktum dalam Kitab Taurat Debarim yang menjelaskan bahwa tuhan itu ahad, tuhan itu satu. Hal itu terwakili dalam keimanan umat Islam pada QS. Al-Ikhlas, bahwa tuhan itu satu dan tidak boleh diimajinasi dalam bentuk gambar, atau patung. Antara ajaran Yahudi dan Islam sepakat mengenai hal itu.
Dalam setiap doa-doa yang diucapkan umat Yahudi selalu menyebutkan nama-nama Nabi Ishak, Yakub, Ibrahim yang artinya juga mengimani Tuhan yang disembah Ishak, Yakub, dan Ibrahim. Sedangkan umat Islam pun begitu meyakini mereka sebagai utusan/nabi Allah. Ajaran yang mereka bawa adalah ajaran Allah, dan bahkan setiap sholat selalu mengiringi nama Muhammad dengan Ibrahim pada bacaan Tahiyat.
Umat Yahudi memandang bahwa ajaran Islam adalah benar, Tuhan yang disembahpun sama, mereka juga meyakini kebenaran haji, dan sejarah sumur zam-zam, dan makkah sebagai rumah suci, hanya saja terdapat perbedaan syariat yang mereka yakini bahwa syariat Islam itu untuk bangsa arab atau bani Ismail, keturunan Ismael bin Abraham. Sedangkan bangsa Israel atau bani Israel (umat Yahudi) adalah keturunan Ishak bin Abraham.
Meski sama-sama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki banyak amalan yang serupa, agama Yahudi dan Islam berbeda karena umat Yahudi tidak mengakui kenabian Yesus dan Muhammad. Mereka tidak menganggap Yesus sebagai nabi karena merupakan anak zina, dan tidak menganggap Nabi Muhammad sebagai nabi untuk bani Israel (umat Yahudi) karena berasal dari Makkah.
Pandangan umat Yahudi tentang agama Kristen
Banyak yang mengira bahwa ajaran agama Kristen dan Yahudi memiliki kedekatan karena bersumber dari kitab yang sama dan nama tuhan yang sama yakni Yahweh (YHWH). Padahal itu tidaklah benar, justru yang memiliki kedekatan disini adalah ajaran agama Islam dan Yahudi karena sama dalam menyembah tuhan yang dipercayai oleh Ibrahim, Ismail, Ishak, dan Yaqub.
Agama Kristen dibentuk dari penafsiran salah kaprah ayat Taurat yang kemudian dipercayai sebagai konsep Trilogi ketuhanan mereka, sejak terbentuknya agama Kristen sudah melenceng jauh dari ajaran Taurat atau Injil perjanjian lama. Umat Kristen mempercayai Yesus sebagai juru selamat yang menebus dosa-dosa terdahulu, sebagai Mesias, dan sebagai Tuhan dalam rupa daging. Sedangkan umat Yahudi bahkan tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias atau Nabi selanjutnya dan menganggapnya sebagai nabi palsu.
Jika kita bertanya pada umat Yahudi tentang konsep trinitas, maka akan meyatakan seperti halnya umat Islam yang tidak meyakini konsep tersebut. Konsep ketuhanan trinitas sebenarnya dibuat oleh orang Yunani sebagai bentuk kekaguman pada sosok yang disebut “juru selamat” dan mengangkatnya sebagai bagian dari Tuhan karena memang orang Yunani pada saat itu menyembah banyak tuhan dan itulah sebabnya ritual-ritual keagamaan umat Kristen banyak mengadopsi ajaran-ajaran Yunani pada saat itu, seperti Natal dan lainnya.
Umat Yahudi hanya mempercayai 5 kitab musa yaitu Taurat dalam agama Kristen disebut Injil Perjanjian Lama dan kitab nabi-nabi, sedangkan Perjanjian Baru tidak termasuk dalam keyakinan umat Yahudi. Agama Yahudi secara tradisonal menganggap agama Kristen sebagai syituf (syirik), yakni agama yang menyembah Tuhan bangsa Israel dengan cara dan pemahaman yang tidak mencerminkan kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Secara teks ayat kitab suci tidak ada yang menjelaskan tentang konsep teologi trinitas, hanya saja oleh orang kristen ditafsirkan seperti itu yang justru berbeda dengan ajaran musa, dan nabi-nabi sebelumnya. Di lain pihak, agama Kristen secara tradisional menganggap bahwa agama Yahudi tidak lagi diperlukan sesudah adanya agama Kristen, dan agama Yahudi sudah tergantikan oleh agama Kristen.
Kesimpulan
Jadi kesimpulannya secara Tauhid, agama Yahudi dan Islam mengajarkan bahwa Tuhan itu satu dan tidak dirupakan apapun dalam bentuk gambar atau patung. Tuhan yang diyakini oleh umat Yahudi dan Islam itu sama, mengacu pada tuhan yang sembah oleh Ibrahim dan anak kandung Ibrahim yaitu Ismail dan Ishak. Hanya saja mereka meyakini bahwa syariat ajaran Islam hanya untuk bani Ismail, dan mereka tidak mempercayai Yesus atau Isa dan Muhammad sebagai nabi yang diutus Allah untuk bani Israel.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Jambi di bawah naungan Mualaf Center Nasional AYA SOFYA, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.
DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.