
Pada saat kehamilan, Aminah bermimpi bahwa bayi dalam kandungannya itu akan menyebarkan cahaya keseluruh permukaan bumi. Sebagian ulama menyebutkan bahwa cahaya itu akan sampai dari Makkah ke wilayah Persia atau saat ini kita menyebutnya Irak. Beliaupun bermimpi mengucapkan suatu doa yang jika diartikan adalah: “aku berlindung kepada Allah yang maha agung untuk bayi ini dari semua keburukan dan iri dengki orang lain”.
Berjalanlah kehamilan tersebut hingga beberapa bulan kemudian, beberapa ulama menyebutkan bahwa sekitar 6 bulan hamilnya itu suaminya yakni Abdullah meninggal dunia sehingga bayi yang dikandungnya itu telah menjadi seorang yatim sebelum dilahirkan. Para ulama ahli sejarah banyak menukil bahwa bayi itu lahir pada 12 Rabbiul Awal di Tahun Gajah (Ashabul Fill) lebih tepatnya 50 hari setelah kejadian itu.
Sesungguhnya Rasulullah lebih mulia dari pada tanda-tanda ini, tapi pada saat beliau lahir ternukilah beberapa kejadian di Makkah dan Madinah yang diangkat oleh para ahli sejarah. Berikut ini adalah tanda-tanda luar biasa saat kelahiran Nabi Muhammad:
1. Terlihatnya bintang Ahmad
Orang-orang Yahudi di Madinah meyakini bahwa nabi terakhir yang mereka tunggu akan keluar di Madinah. Menurut mereka ketika kelahirannya akan terlihat bintang yang mereka Istilahkan dengan bintang Ahmad. Mereka mengukir-ukir bintang itu sebagaimana keterangan dalam Taurat. Wallahu A’lam Bishawab mengenai kebenaran bintang itu karena dalam Islam tidak boleh mempecayai bintang.
Tapi pada saat itu dinukil oleh Hassan Ibnu Sabit ra. Seorang penyair pada zaman itu yang kebetulan memiliki berbedaan umur 7 tahun dengan Rasulullah. Ia mengatakan: “pada hari Rasulullah lahir, aku berada disalah satu benteng Yahudi dan saat itu naiklah salah satu rabbi Yahudi lalu teriak dengan suara keras mengatakan: wahai sekalian kaum Yahudi, sungguh telah terlihat pada malam ini bintangnya Ahmad dan tidak terlihat kecuali pada saat ia lahir”.
2. Kejadian unik pada saat Aminah melahirkan
Tanda-tanda ini juga banyak dinukil oleh para ulama yang mengatakan bahwa ada kejadian unik saat Aminah melahirkan, yakni: melahirkan dengan sangat mudah dan tanpa ada rasa kesulitan sedikitpun, bahkan ada yang mengatakan bahwa Aminah tidak dibantu oleh seseorang saat melahirkan namun bayinya tiba-tiba keluarlah dari rahimnya begitu saja.
Pada saat dilahirkan, bayi Aminah itu dalam kondisi mengangkat kepalanya kelangit seperti seseorang yang sedang berdoa. Bayi itu dalam kondisi sudah terkhitan tidak terbebani lagi dengan sisa tali pusar.
Terlepas dari kejadian-kejadian itu, maka Abdul Muthalib (kakeknya) sangat bangga dan senang hingga berkata: “sungguh pada cucuku ini ada perkara besar”. Lalu Abdul muthalib pun membawa bayi baru lahir itu ke ka’bah dan mengatakan terus menerus: “anak ini memiliki perkara yag besar, aku memberinya nama Muhammad, aku memberinya nama Muhammad”.
Perlu kita ketahui sebelum lahirnya Nabi Muhammad, nama Muhammad tidak perna ada atau dikenal oleh orang-orang Arab. Tidak ada satupun orang arab yang bernama Muhammad pada saat itu. Hal itu bermula jauh sebelum lahirnya nabi Muhammad yang pada saat itu Abdul Muthalib pernah berjalan-jalan ke negeri Syam bersama dengan tiga orang sahabtanya yakni: 1. Sulaiman bin Mujaziq (salah satu kepala suku di makkah), 2. Hulaillah bin Hajij, 3. Himran bin Rabiah.
Mereka berempat pergi ke negeri Syam dan ketika itu berjumpa dengan pendeta Nasrani, pendeta itu menemui mereka dan berkata: “kalian dari mana?”. Abdul Muthalib menjawab pertanyaan pendeta itu dan berkata: “Kami dari jazirah Arab, tepatnya dari kota Makkah”.
Pendeta itu berkata: “Dari kota kalian itu akan keluar nabi terakhir dan dia bernama Muhammad”. Abdul Muthalib berkata: “Dari mana kalian bisa tahu itu semua?”. Pendeta itu menjawab: “Dari kitab kami, dalam Injil menyebutkan namanya adalah Muhammad”. Maka keempat orang itu bertekad jika mereka dikaruniai seorang anak atau cucu maka akan memberinya nama Muhammad.
Pada saat kembali ke Makkah, orang yang pertama kali mendapatkan cucu adalah Abdul Muthalib. Sehingga beliau sangat bangga dan senang dengan adanya bayi yang dilahirkan oleh Aminah (menantunya) diberinya nama Muhammad.
3. Goncangnya Istana Raja Kisrah di Persia dan robohnya 14 teras Istananya tanpa sebab
Saat melihat istananya tergoncang dan runtuh, raja Kisrah sempat khawatir dan bertanya kepada para peramalnya mengenai pertanda apa yang akan terjadi. Maka mereka menjawab: “Tergoncangnya istana adalah pertanda kelahiran seorang nabi dan runtuhnya 14 teras menandahkan bahwa tinggal 14 raja Persia yang tersisa”.
Sejarah muslim menukil tanpa membenarkan ramalan itu karena suatu ramalan itu benar-benar terjadi itu karena syetan mencuri berita dari langit bukan karena mereka tahu, hal itu sebagaimana pernah dijelaskan oleh Rasulullah.
Ternyata setelah raja Kisrah itu meninggal dunia maka anak-anaknya berselisih pendapat dan saling membunuh. Hingga dalam waktu 4 tahun saja sudah ada pengganti 10 orang Kisrah. Puncaknya terakhir adalah pada raja Kisrah ke 14 yang pada akhirnya meninggal di zaman kekhalifahan Umar bin Khattab ketika memperluas daerah Islam sampai ke wilayah Persia.
4. Padamnya api sesembahan kaum Majusi
Perlu kita ketahui kaum Majusi menyembah api tersebar di beberapa titik negeri Persia. Mereka membuat api besar dan kemudian disembah setiap hari. Pada saat Nabi Muhammad lahir maka api-api itu padam dan tidak menyala saat mereka berusaha menyalakannya. Api yang digunakan untuk sesembahan itu selamanya mati sampai akhirnya runtuh kerajaan Persia di zaman Umar bin Khattab.
Tidak ada yang bisa menyalahkan api untuk disembah, setiap kali dinyalahkan api sesembahan di wilayah Persia maka akan padam, mereka hanya bisa menggunakannya api untuk mendukung kehidupannya saja seperti memasak, dll.
5. Hilangnya air danau Sawa
Perlu kita ketahui bahwa danau Sawa ini sama halnya dengan sungai Gangga di India yang dikultuskan dan dianggap sebagai sungai kramat. Orang-orang Persia meyakini danau Sawa sebagai sesuatu yang luar biasa dan airnya dianggap suci. Tetapi ketika Rasulullah lahir maka air dalam danau ini tiba-tiba hilang dan mengering sampai pada akhirnya danau Sawa dilupakan oleh kebanyakan orang.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Pati dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Kami siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya senantiasa menyambut dengan hangat saudara kita yang telah mendapatkan hidayah ingin memeluk agama Islam dengan adanya pembinaan dari mulai pengenalan dasar ke-Islaman hingga mempelajari ilmu keagamaan mulai dari tingkat dasar sampai lanjutan.
Lembaga ini juga difokuskan dalam pemberdayaan ummat kepada para mualaf di seluruh Indonesia dengan menjadi media perantara yang menyalurkan dan menjembatani para Muhsinin (orang-orang baik) untuk saling berbagi sebagian rizkinya kepada saudara kita para mualaf dhuafa di pelosok-pelosok nusantara.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Rekomendasi artikel:
- Kisah Mualaf Chinese yang Sebelumnya Memiliki Banyak Agama tapi Akhirnya Menemukan Kebenaran Tuhan dalam Agama Islam
- Seperti Kisah Orang Beriman di Zaman Para Nabi, Inilah Kisah Mualaf Yang Hampir Dibunuh dan Rumahnya Dibakar Karena Masuk Islam
- Lelang Mobil Bmw untuk Pembangunan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Ingin Mengajak Keluarga Masuk Islam, Inilah Kisah Perjuangan Mualaf dalam Mempelajari Agama
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361