Kenapa Islam dianggap intoleransi?
Kajian Mualaf Center Ambon akan membahas mengenai merebaknya narasi-narasi Kristologi yang saat ini tersebar luas di Indonesia. Sebagaimana diskusi-diskusi dibidang teologi telah banyak beredar di dunia maya. Mualaf Center Aya Sofya berhasil mengundang beberapa pakar Kristologi untuk melakukan dialog yang akan membahas tema seputar ilmu Kristologi saat ini dan toleransi yang kerap kali menjadi senjata kaum Non Muslim untuk menyerang umat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia.
Kristologi dari kejadian yang berimbas dari Kristologi di kehidupan sehari dalam berbangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan pada pancasila serta UUD 1945. dengan latar belakang Bhineka Tunggal Ika, gotong royong, dan segala sesuatu yang saling mendukung berbagai latar belakang dengan kehidupan pluralisme berdasarkan budaya, pendidikan, ekonomi, dan tentu saja tidak luput dari religion (keagamaan).
Sebagaimana menurut Ust. Kainama menyatakan bahwa ketika suatu kristologi diangkat menjadi suatu tema dengan menitik beratkan pada pandangan yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Secara terminologi “Kristologi” terdapat 2 kata yang kita tahu yaitu terdiri dari kata “Kristos” dan “Logos”.
Umat Islam yang sungguh-sungguh hijrah dengan menumbuhkan kecintaannya kepada Allah dan rasulnnya dengan mengikuti tatanan dalam satu susunan kehidupan berdasarkan sunnah dan hadist Rasulullah. Tetapi nyatanya hal itu justru menjadi pemantik api untuk umat Islam selama 2 tahun terakhir ini sebagai kelompok beragama yang tidak toleran di Indonesia, bahkan lebih dari itu.
Hanya karena berusaha menjadi lebih baik dengan menyampaikan kebenaran yang telah dipelajarinya selama hijrah. Kata Kristologi yang saat ini marak dibahas di berbagai sosial media justru menimbulkan suatu pemahaman dan gambaran yang menyatakan bahwa umat Islam di Indonesia bukan sebagai masyarakat yang toleransi. Pemahaman tersebut entah sudah direncanakan atau tidak oleh saudara kita umat Kristen dan Katolik untuk bisa menjuluki Islam seperti itu.
Sebagaimana di pihak mereka yakni umat Kristen dan Katolik selalu mengatakan bahwa mereka diserang, didholimi, dan bahkan ada yang mengatajan bahwa ayat sucinya telah dijelek-jelekan padahal seorang mualaf itu hanya menyampaikan kebenaran dari yang telah dipelajari tapi mungkin cara menyampaikannya yang perlu dikoreksi karena membahas topik yang sensitif.
Sebagai contoh, seorang mualaf atau mantan penganut agama lain itu tidak menjelek-jelekan agamanya terdahulu. Tapi ternyata banyak yang mengklaim bahwa dirinya adalah seorang Kristolog yang justru mualaf itu akan memperkeruh karena sebetulnnya dia tidak mengetahui apa-apa tentang kristologi.
Ilmu Kristologi lebih ditekankan pada pemahaman huruf Hebrew, bukan hanya pada ayat-ayat yang katanya diubah, sisipkan, dan ayat-ayat kontrofersi karena di agama Kristen dan Katolik sejatinya sudah tahu bahwa ayat-ayat dalam kitab suci mereka itu terdapat ayat sisipan, ayat yang dibuang/digantikan, footnote/sidenote yang dijadikan bagian dari kitab suci, dan semuanya itu mereka sudah tahu.
Suatu ilmu dibangun bukan untuk saling menjatuhkan tetapi untuk saling mencerahkan
Kata Kristologi sebaiknya dikembalikan kepada tempatnya, kalaupun ada pada suatu dialog itu seharusnya kristologi tidak digunakan untuk saling menjatuhkan. Adanya suatu ilmu dibangun bukan untuk saling menjatuhkan tetapi untuk saling mencerahkan. Sedangkan kristologi selama 1,5 – 2 tahun belakangan ini digunakan untuk saling menjatuhkan dan menjadi esensi yang mendasari lebarnya jurang toleransi antara Kristen, Katolik dan Islam. Seharusnya Kristologi menjadi pemersatu antara masyarakat yang berada di Indonesia.
Jadi mari kita kembalikan pemahaman ilmu Kristologi sebagaimana mestinnya. Menurut Ust. Kainama teruntuk kebanyakan orang yang masih belum tahu mengenai kristologi secara mendasar maka sebaiknya diberhentikan saja karena pasti akan banyak umat Kristen dan Katolik yang membenci Islam. Hal itu dikarenakan suatu argumen yang dibangun dengan dasar yang tidak kuat maka akan berujung menjadi suatu sentimen.
Memaknai Kristologi menjadi bidang ilmu yang mempelajari tentan Nabi Isa putra Maryam, sebagaimana Iesos Logos yang berarti kata-kata Yesus. Jadi dalam hal ini kita tidak lagi membahas lebih jauh mengenai Kristen dan Katolik. Tapi mempelajari mengenai perkataan, dan ajaran Yesus yakni Tauhid yang menyembah kepada Allah saja.
Jadi jika tidak memahami kristologi maka janganlah mengatakan hal itu karena akan menjadi pemantik api yang siap membakar diri sendiri. Umat Islam akan semakin dibenci oleh saudara-saudara kita Kristen dan katolik, serta mendapatkan julukan anti toleran yang melekat kuat pada umat Islam.
Sejatinnya Kekristenan itu bukan agama samawi karena sesungguhnya itu adalah agama Romawi berdasarkan Romans Empire Military propaganda System (Sistem Propaganda Militer Kekaisaran Romawi) atau Yudaisme Mesianik. Sebagaimana kita tahu bahwa sebenarnnya agama samawi hanya satu, yaitu Islam yang telah diajarkan sejak Nabi Ibrahim, Ishak, Ismail, dan bahkan oleh nabi-nabi sebelum mereka.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Ambon dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya Ambon, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya Ambon siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Rekomendasi Artikel:
- Kajian Kristologi Mualaf Center Medan: Gus Mbethik, Agama Bukan Sebagai Iman Tapi Sebagai Pengetahuan
- Kajian Kristologi Mualaf Center Sumedang: Tanggapan Dr. Suryadi Tentang Islam Anti Toleransi Gara-Gara Kristologi
- Kajian Kristologi Mualaf Center Pekanbaru: Polemik Trinitas Antar Umat Kristen
- Kisah Mualafah Tunanetra yang Menginspirasi Banyak Orang, Disebut Anak Kutukan Dewa Hingga Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361