MEMBUKA BIBLE BERSAMA WARGA KRISTEN : RAMAH TAMAH BERSAUDARA

Menebar Berkah Qurban di Wilayah Kristenisasi Sitiarjo: Kolaborasi Mualaf Center Nasional Aya sofya dan DII Sitiarjo

Alhamdulillah, Idul Adha tahun ini kembali menjadi momentum pengorbanan dan kepedulian sosial umat Islam. Pada tahun kelima pelaksanaan kurban ini, Mualaf Center Nasional Aya Sofya kembali mempercayakan amanah qurban kepada tim DII Sitiarjo untuk dilaksanakan di wilayah strategis dakwah, yakni kawasan kristenisasi Sitiarjo, Malang Selatan.Dalam, pelaksanaan kali ini juga, Mualaf Center Nasional Aya Sofya juga mengajak para peserta untuk membuka Bible bersama untuk meningkatkan tali persaudaraan antar umat Islam dan juga Kristen.

Amanah Qurban: 4 Ekor Sapi dan 7 Ekor Kambing

Pada hari kedua pelaksanaan kurban ini, panitia menerima amanah pemotongan dan distribusi hewan kurban dari para muqorrib melalui Mualaf Center Nasional Ayasofia. Amanah tersebut terdiri dari:

  • 4 ekor sapi dan 4 ekor kambing dari Mualaf Center Ayasofia
  • 3 ekor kambing tambahan dari donatur mandiri

Total keseluruhan: 4 ekor sapi dan 7 ekor kambing. Semua hewan tersebut ditargetkan untuk disembelih dan didistribusikan secara tuntas dalam satu hari.

Teknis Penyembelihan dan Pembagian

Sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya, seluruh proses dijalankan secara sistematis dan efisien. Setiap tahapan, mulai dari dokumentasi, pemotongan, pengulitan, pencacahan, hingga pengepakan, ditangani oleh tim yang telah berpengalaman sesuai spesialisasi masing-masing. Panitia mengimbau agar tidak menjadikan lokasi ini sebagai tempat belajar pengulitan, karena kecepatan dan kualitas sangat diutamakan.

Penting dicatat bahwa tidak ada bagian dari hewan kurban, termasuk kulit, yang dijual. Semuanya dikelola secara internal dan digunakan seutuhnya untuk kepentingan umat.

Prinsip Distribusi: Merata dan Tepat Sasaran

Distribusi daging kurban difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh sama sekali oleh distribusi kurban lain. Wilayah seperti Donomulyo, Pagak, Bantur, hingga desa-desa terpencil seperti Sumberagung menjadi prioritas. Bahkan beberapa masjid besar di pinggiran desa disebut tidak menerima daging kurban satu ekor pun.

Panitia juga menyesuaikan porsi pembagian agar cakupan penerima semakin luas, meskipun jumlah daging yang diterima per orang menjadi lebih sedikit. Tujuannya adalah agar sebanyak mungkin warga dapat merasakan berkah kurban.

Doa dan Terima Kasih kepada Para Muqorrib

Berbagai pihak turut serta dalam pelaksanaan kurban tahun ini. Di antaranya:

  • Sondang Kristin – Jakarta Timur
  • Muhammad Thaha Haifal Hasibuan sekeluarga – Papua
  • Keluarga Hartono – Bogor
  • Keluarga Mahdi Ramadan bin Kemal Mahdi – Jepang
  • Keluarga Marlan – Kalimantan Selatan
  • Agus Aji dan Wahangan sekeluarga – Kalimantan Selatan
  • Sukarjo
  • Sumpu Binti Abdurrahim dan Sumpu Farah Irawati
  • Gina, Riska, dan Iswanto
  • Dan para donatur lainnya

Panitia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para muqorrib (pewakaf hewan kurban). Semoga amal jariah mereka diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjadi pemberat amal kebaikan di akhirat kelak.

Kurban sebagai Sarana Dakwah dan Persaudaraan

Pelaksanaan kurban di wilayah kristenisasi seperti Sitiarjo bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga sarana dakwah dan penguatan ukhuwah Islamiyah. Melalui semangat gotong royong, strategi distribusi yang adil, serta kepercayaan dari para donatur, kurban menjadi momentum penyebaran kasih sayang Islam kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya mualaf dan kaum dhuafa.

Persaudaraan Sejati dalam Bingkai Tauhid dan Kemanusiaan

Ustadz Ipung Atria membuka ceramahnya dengan pujian dan syukur kepada Allah SWT, lalu menyapa hadirin dengan sapaan penuh kasih: “Saudara-saudaraku yang aku cintai karena Allah.” Kalimat itu bukan sekadar sapaan basa-basi, tapi pernyataan ikatan hati atas dasar akidah dan cinta kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa semua yang hadir adalah saudara, tak peduli asal-usul, status, atau masa lalu mereka.

“Kita ini bersaudara.” Begitu kalimatnya yang penuh makna. Ia menekankan bahwa nilai persaudaraan dalam Islam tidak memandang latar belakang etnis, agama sebelumnya, atau status sosial. Semua manusia adalah ciptaan Allah, dan semua yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat adalah satu tubuh umat yang harus saling menyayangi, menguatkan, dan menolong.

Qurban: Pengingat Makna Pengorbanan dan Ketaatan

Peringatan Idul Adha bukanlah semata ritual menyembelih hewan, tetapi pelajaran spiritual tentang ketaatan dan pengorbanan. Ustaz Ipung mencontohkan keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail, bagaimana keduanya menunjukkan puncak kepasrahan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah.

Pembagian daging kurban ini bukan sekadar berbagi pangan. Ia adalah simbol bahwa kita semua berhak merasakan kebahagiaan, terutama para mualaf yang mungkin masih berada dalam masa transisi hidup meninggalkan kenyamanan lama demi kebenaran, namun belum menemukan sandaran yang kokoh dalam kehidupan sosial atau ekonomi.

Menumbuhkan Kesehatan dan Meninggalkan Kebiasaan Buruk

Dalam kesempatan itu, Ustadz Ipung juga menyelipkan pesan kehidupan yang sangat relevan. Ia mendorong para mualaf untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Salah satunya adalah dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk masa lalu, seperti begadang, pola makan tak teratur, atau konsumsi makanan tidak sehat. Ia menekankan pentingnya tubuh yang kuat untuk beribadah dengan maksimal.

“Tubuh ini adalah amanah,” tegasnya. Menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah, karena tubuh ini kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Kita tidak bisa menuntut banyak dari kehidupan jika tubuh kita lemah karena ulah kita sendiri.

Menjauhi Pinjaman Online dan Judi Slot: Jalan Menuju Kebinasaan

Bagian penting dari ceramah ini adalah peringatan keras terhadap jebakan modern yang telah banyak menghancurkan hidup umat, yakni pinjaman online (pinjol) dan judi slot online.

Ustadz Ipung tidak sekadar menyebut dua hal ini sebagai maksiat, tetapi sebagai bentuk penjajahan gaya baru. Pinjol menghisap darah rakyat kecil dengan bunga mencekik dan ancaman teror. Sementara judi slot adalah candu digital yang merusak tatanan ekonomi keluarga, menjerumuskan ke dalam kebangkrutan, kehancuran rumah tangga, dan bahkan tindakan kriminal.

Ia menyampaikan dengan penuh empati, bahwa banyak mualaf yang baru belajar Islam justru jatuh dalam dosa ini karena bujuk rayu iklan dan ajakan teman. Maka ia mengajak semua untuk saling mengingatkan, membentuk komunitas yang saling menguatkan dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam kemaksiatan.

Landasan Tauhid dalam Menanggapi Perbedaan Agama

Dalam bagian akhir ceramah, Ustaz Ipung mengangkat ayat Al-Qur’an dan Injil yang menekankan ketauhidan. Ia menyitir Ulangan 6:4, ayat dari Perjanjian Lama yang berbunyi: “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” Sebuah ajaran Kristen yang juga sejalan dengan Islam.

Ia menegaskan bahwa dalam Islam, ajaran tauhid adalah fondasi utama. Allah adalah satu-satunya Tuhan, tiada sekutu bagi-Nya. Maka semua pengikut tauhid, baik dahulu maupun kini, memiliki tali pengikat yang sama: pengesaan Allah. Karena itu pula, mualaf yang sebelumnya beragama lain tidak perlu malu atau merasa asing. Justru mereka telah kembali ke jalan tauhid yang murni, sebagaimana ajaran para nabi terdahulu.

Ustaz Ipung menyampaikan bahwa ajaran Kristen yang diajarkan oleh Yesus sesungguhnya adalah ajaran tauhid. Namun, dalam perjalanan sejarah, ajaran tersebut telah berubah, hingga muncul doktrin Trinitas yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi Isa ‘alaihissalam sendiri.

Akhir Ceramah: Menjadi Umat yang Tangguh dan Mandiri

Ceramah ditutup dengan ajakan untuk hidup tangguh dan mandiri. Jangan mudah tergoda oleh iming-iming duniawi yang menyesatkan. Jangan bergantung pada sistem riba dan perjudian yang merusak harga diri. Jadilah muslim yang kuat dalam iman, sehat jasmani dan rohani, serta menjadi teladan di lingkungan masing-masing.

“Jangan jadi peminta-minta. Jadi umat yang tangguh. Allah bersama orang-orang yang sabar dan bertawakal,” begitu pesan beliau.

Ia juga memotivasi para mualaf agar terus belajar agama, menghadiri kajian, dan tidak malu bertanya. Karena Islam bukan sekadar keyakinan, tapi juga ilmu dan amal yang harus terus diperjuangkan.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA

KRISTEN


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 851-7301-0506 (Admin Center)
CHAT: wa.me/6285173010506

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


ADDRESS:

MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.

PURWOKERTO: RT.04/RW.01, Kel. Mersi, Kec. Purwokerto Timur., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.

TANGERANG: Jl. Villa Pamulang No.3 Blok CE 1, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416

BEKASI: Jl. Bambu Kuning IX No.78, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.