Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah yakni Tuhan Semesta alam yang telah memberi hidayah kepada setiap hamba yang dikehendakinya. Termasuk salah satunya adalah saudari kita yang bernama Juliskawati. Seorang gadis asal Desa Komba-Komba, Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah ini awalnya adalah seorang sarjana teologi. Menjadi seorang pendeta wanita masuk Islam di usianya yang masih muda.
Seseorang jika ingin memeluk agama Islam sesungguhnya tidak boleh ada paksaan atau merasa terpaksa melainkan dengan suka rela dan berlapang hati agar tidak dianggap mendholimi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu seliap kali akan melaksanakan pensyahadatan akan selalu mendapati pertanyaan terkait kemantapan hati, ada pansaan atau tidak, dan alas an memeluk agama Islam. Sebagaimana dalam kisah berikut ini ketika kami hendak melakukan prosesi pensyahadatan.
“Apakah ada yang memaksa, menekan, atau mempengaruhi sedemikian rupa sehingga ada keterpaksaan dalam memeluk agama Islam?.”
“Tidak ada paksaan sama sekali tapi semua itu murni betul-betul dari dalam hatinya.” Jawab Juliskawati, pendeta wanita yang ingin masuk Islam.
Acara pensyahadatan dilaksanakan di Mushallah Al-Akbar, Kelurahan Singkil II, Kecamatan Singkil, Kota Manado yang dipimpin oleh ketua MCN Aya Sofya Sulut yakni Ibu Heny Moningka dan dibimbing oleh Ust. H. Abdurrahman Mahrus. Prosesi pensyahadatan juga disaksikan oleh para jamaah masjid, beberapa pengurus Tim MCN Aya Sofya Sulut.
Bagaimana cara masuk Islam?
Pensyahadatan dimulai dengan membaca kalimat Basmalah, kemudian mulai mengucapkan dua kalimat syahadat beserta artinya. Agar ke-Islamannya itu diketahui masyarakat dan diakui pemerintah, hingga dapat dicantumkan dalam identitas diri, maka semestinya ucapan syahadatain diikrarkan di depan ulama’ dan para saksi untuk kemudian diberi sertifikat sebagai tanda bukti.
Hal tersebut juga bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan seputar hak beragama bagi warga negara di Indonesia. Berikut ini adalah persyaratan lain sebagai pendukung yang harus disiapkan bagi calon mualaf/mualafah yang ingin masuk Islam:
- Foto kopi KTP
- Foto kopi KK
- Foto kopi Akte Lahir
- Foto kopi Surat Baptis
- Foto 4 x 6 = 2 Lembar
- Materai 2 Lembar
Alhamdulillah, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat maka itulah pintu masuk agam Islam. Oleh karena itu, saudari kita Juliskawati telah sah dan resmi menjadi seorang muslimah. Semoga senantiasa Istiqomah dan sanggup mendalami serta mengamalkan agama Islam di kehidupan sehari-hari.
Atas apresiasi kepada saudari baru kita, maka Mualaf Center Nasional Aya Sofya memberikan bingkisan berupa: iqra’, Al-Qur’an, cara pintar membaca Al-Qur’an, tuntunan shalat lengkap, mukenah, dan sebuah cendramata dari Alm. Ust. Insan LS Mokoginta. Semoga bingkisan itu senantiasa memberi bermanfaat dalam proses menjadi hamba Allah yang kaffah.
Bagaimana awalnya hingga bisa tertarik dengan agama Islam?
Kita telah mengetahui bahwa saudari Juliskawati adalah seorang sarjana teologi dan menjadi seorang pendeta muda meski akhirnya terbesit keinginan untuk masuk Islam. Kehidupannya lebih banyak dalam mendalami dan mempelajari Alkitab, akan tetapi semakin ia mendalami kitab sucinya itu semakin pula muncul sesuatu hal yang mengganjal dalam benaknya dan banyak pertanyaan dalam fikirannya hingga membuatnya meragukan agamanya sebelumnya.
“Kalau dalam perjanjian baru itu banyak hal-hal yang saya baca dan temukan. Jadi muncul pertanyaan kalau sebenarnya Tuhan ini ada cuma satu, atau dua, atau tiga begitu?,” katanya.
“Karena dalam perjanjian baru, yang pertama saya baca dalam kitab Matius itu banyak tentang kematian tuhan Yesus dan waktu tuhan Yesus itu berdoa kepada Bapanya di Nazaret. Kemudian di kayu salib itu ia berkata: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-ku. Maka dari situlah timbul pertanyaan dalam benak saya. Ini sebenarnya Tuhan itu cuma satu karena secara tidak langsung seperti yang waktu Yesus di baptis ada malaikat berupa burung merpati turun, dari situ mulai timbul pertanyaan-pertanyaan. Kemudian saya banyak melihat video Dr. Zakir Naik yang menjelaskan tentang Tuhan secara masuk akal dan mudah diterima logika, sehingga sejak saat itu saya mulai tertarik dengan Islam”. Jelasnya lebih lanjut.
Bagaimana pendapat keluarga?
“Dari pihak keluarga saya sudah tahu, Cuma memang karena orang tua saya, semuanya kan terlibat dalam gereja. Papa saya itu perna jadi pendeta di gereja jadi semuanya menolak.” Jelasnya.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya senantiasa menyambut dengan hangat saudara kita yang telah mendapatkan hidayah ingin memeluk agama Islam dengan adanya pembinaan dari mulai pengenalan dasar ke-Islaman hingga mempelajari ilmu keagamaan mulai dari tingkat dasar sampai lanjutan. Lembaga ini juga difokuskan dalam pemberdayaan ummat kepada para mualaf di seluruh Indonesia dengan menjadi media perantara yang menyalurkan dan menjembatani para Muhsinin (orang-orang baik) untuk saling berbagi sebagian rizkinya kepada saudara kita para mualaf dhuafa di pelosok-pelosok nusantara.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Rekomendasi artikel:
- Kisah Mualaf Chinese yang Sebelumnya Memiliki Banyak Agama tapi Akhirnya Menemukan Kebenaran Tuhan dalam Agama Islam
- Seperti Kisah Orang Beriman di Zaman Para Nabi, Inilah Kisah Mualaf Yang Hampir Dibunuh dan Rumahnya Dibakar Karena Masuk Islam
- Lelang Mobil Bmw untuk Pembangunan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Ingin Mengajak Keluarga Masuk Islam, Inilah Kisah Perjuangan Mualaf dalam Mempelajari Agama
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361