PADA AKHIRNYA, SEMUA PENGIKUT YESUS YANG CERDAS AKAN MASUK ISLAM

Pengikut Yesus yang cerdas pasti akan masuk Islam, kalimat ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Kita semua mengetahui bahwa pengikut Yesus adalah umat Kristen dengan kitab suci yang mereka percayai adalah Alkitab atau yang saat ini kita sebut Bible. Bible memiliki dua bagian yakni bagian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Yesus dipertintahkan Allah untuk melanjutkan ajaran yang dibawa oleh Musa untuk disampaikan kepada bani Israil. Itu tandanya Yesus mengamalkan ajaran Taurat. Kita sendiri tahu bahwa ajaran Taurat juga terdapat dalam Bible, tepatnya pada Kitab Perjanjian Lama. Sedangkan asal usul Perjanjian Baru seharusnya perlu untuk dikaji lebih dalam.

Kitab Perjanjian Baru diterbitkan jauh setelah Yesus wafat justru menjadi cikal bakal berdirinya agama Kristen. Ketika kita mengkaji Perjanjian Baru justru ajaran-ajaran yang dituliskan itu bertolak belakang dari perintah Yesus yang melanjutkan ajaran Nabi Musa. Umat Kristen yang mengaku pengikut Yesus justru tidak mengamalkan ajaran Yesus.

Bukan perihal halal dan haram tetapi tentang ketaatan kita kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta.

Pada hakikatnya orang beragama itu seakan terikat oleh suatu rantai, namun anehnya ikatan itu akan membawa kita kepada kebebasan dunia dan akhirat. Ikatan rantai itu mencegah kita agar tidak terjerumus dalam prilaku buruk dan kesesatan yang merugikan manusia selama di dunia. Ikatan itu juga memberikan keselamatan kepada kita untuk dimudahkan menuju surga bagi yang taat.

Nabi Adam dan Hawa mendapatkan dosa dan dikeluarkan oleh Allah dari surga bukan karena buah yang dimakan itu haram. Tetapi karena beliau melanggar larangan Allah dan lebih mempercayai rayuan setan.

Kisah itu tertulis dalam Al-Qur’an dan juga kitab lainnya yang seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Al-Qur’an menjadi bukti tertulis yang menjelaskan fenomena yang terjadi. Sebagaimana Alkitab sudah banyak mendapatkan campur tangan manusia dan bukan lagi firman Tuhan yang asli. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an berikut ini:

وَدَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Artinya: Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. (QS. Al-Imran: 69)

Ajaran Yesus yang diterapkan oleh umat Islam

Kerak kali kami bahas dalam berbagai kajian kristologi dan keIslam tentang ajaran agama yang melarangan umatnya untuk memakan babi, anjing, meminum khamer, dan memerintahkan umatnya untuk melakukan Khitan. Ajaran-ajaran itu dilaksanakan dan dipatuhi oleh umat Islam. Tidak lengkap keimanan Islam seseorang jika masih melanggar atau tidak mengamalkannya.

Semuanya tertulis dalam Al-Qur’an dan menjadi dasar atau landasan hidup umat Islam. Nyatanya itu juga merupakan ajaran Yesus yang justru diingkari oleh pengikutnya, umat Kristen. Meski ada juga beberapa ajaran gereja Kristen Katolik atau Protestan yang mengindahkan perintah dan larangan itu tetapi tidak menjadikannya sebagai dasar dogmatis teologis. Padahal perintah dan larang itu seharusnya menjadi dasar dogmatis teologis atau landasan hidup sebagai bukti kepatuhan kita sebagai ciptaan terhadap sang pencipta, Tuhan.

Meski kenyataannya jika diteliti lebih lanjut hal itu memiliki korelasi ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sebab sifat Tuhan memang maha mengetahui yang terbaik bagi ciptaannya. Jadi seharusnya hal itu bukan menjadi alasan untuk patuh dan mengindahkan perintah Tuhan, sang pencipta.

Hakikat orang masuk Islam

Saat kita sebut Mualaf, kebanyakan orang akan mengartikan orang yang keluar dari agama lamanya lalu masuk Islam. Padahal konsep sebenarnya bukan seperti itu karena memang tidak ada orang yang keluar dari agamanya lalu masuk Islam. Semua manusia yang ada muka bumi ini dilahirkan dalam keadaan fitrah Islam. Sebagaimana Firman Allah berikut ini:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-rum: 30)

Pedoman hidup umat Islam adalah Al-Qur’an dan hadist, sebagaimana kita mengetahui bahwa Al-Qur’an adalah firman Tuhan yang bersifat mutlak sedangkan hadist adalah perilaku, perkataan, dan perbuatan Rasulullah Nabi Muhammad. Hal ini Rasulullah shalallahu ‘allaihi wassalam bersabda:

Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Hakikat Islam bukan sesuatu yang berasal dari bumi atau sekedar kata yang diciptakan di bumi. Tidak bisa seseorang bebas keluar dan masuk ke Islam meski syarat masuk Islam adalah membaca dua kalimat syahadat. Nyatanya 2 syahadat itu bukan hanya sekedar kalimat.

Mengatakan diri sebagai umat Islam dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat. Maka sudah menjadi suatu harusan untuk mematuhi semua ajaran / hukum-hukum Allah dan Rasulullah Muhammad yang didalamnya berisi perintah, larangan, dan anjuran.

Agama Islam adalah pemberian terbaik dan terindah yang berasal dari langit untuk semua manusia yang ada di bumi. Kepada calon mualaf tidak seharusnya berkata “pindah agama”, pindah dari agama lama ke Islam. Tidak juga “masuk Islam”, keluar dari agama lama dan masuk Islam. Sesunggunya mualaf adalah orang yang “kembali” memeluk Islam.

Dia dilahirkan dalam keadaan fitrah, Islam. Namun lingkungan dan keadaannya yang menjadikan Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya. Seseorang bisa kembali masuk Islam karena panggilan Allah. Sedangkan Allah sudah pasti akan menyebarkan hidayah kepada setiap makhluk yang diciptakanNya.

Setiap manusia sudah memiliki rumah di surga

Hidayah yang diberikan kepada manusia sesungguhnya tergantung respon manusia terhadap hidayah itu, menerima atau menolak. Serta kebanyakan manusia menyikapinya dengan cuek dan tidak peduli. Bahkan umat Islam pun terkadang cuek menanggapi hidayah yang telah diberikan Allah kepadanya.

Sebagai contoh kasus yang datang dari orang Islam tetapi dengan mudahnya menghina Rasulullah, Al-Qur’an, dan hal lain yang berhubungan dengan Islam. Atau bahkan membuat pemikiran seolah bahwa agama tidak memiliki hubungan pada beberapa aspek kehidupan tertentu (agama tidak berkaitan dengan budaya, politik, dan hukum negara). Itu contoh nyata bahwa tidak semua orang bisa menerima hidayah Allah padahal hidyah sudah tersebar di muka bumi.

Setiap manusia yang dilahirkan di muka bumi sudah memiliki rumah yang terbangun di surga. Hanya saja perlu menemukan jalannya sendiri untuk kembali pulang dengan menerima hidayah Allah yang telah tersebar di muka bumi ini.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fussilat: 30)

Mualaf Center Nasional Aya Sofya senantiasa menyambut dengan hangat saudara kita yang telah mendapatkan hidayah ingin memeluk agama Islam dengan adanya pembinaan dari mulai pengenalan dasar ke-Islaman hingga mempelajari ilmu keagamaan mulai dari tingkat dasar sampai lanjutan.

Lembaga ini juga difokuskan dalam pemberdayaan ummat kepada para mualaf di seluruh Indonesia dengan menjadi media perantara yang menyalurkan dan menjembatani para Muhsinin (orang-orang baik) untuk saling berbagi sebagian rizkinya kepada saudara kita para mualaf dhuafa di pelosok-pelosok nusantara.

“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)

Rekomendasi artikel:


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.