Kenabian Rasulullah Muhammad SAW Tertulis dalam Kitab Pertama dan Tertua di Dunia: Bukti dari Kitab Beresit

Dalam perjalanan spiritual banyak mualaf, kebenaran Islam tidak datang dengan paksaan atau propaganda, melainkan dengan ketulusan pencarian. Ceramah ini membuka tabir bagaimana nama Nabi Muhammad SAW ternyata tertulis secara eksplisit dalam kitab paling awal dalam Alkitab berbahasa Ibrani, yaitu Kitab Beresit, atau dikenal sebagai Genesis.

Islam Tidak Butuh Pembenaran dari Kitab Lain, Tapi Fakta Tak Bisa Disembunyikan

Ustadz Kainama memulai dengan penegasan yang sangat kuat: “Al-Qur’an tidak butuh ngorek-ngorek kitab sana, kitab sini”. Artinya, Islam sejatinya tidak perlu mencari pembenaran dari Taurat atau Injil, karena kebenaran Al-Qur’an sudah jelas dan mandiri. Namun, kenyataan bahwa kitab-kitab sebelumnya menyebut dan mengisyaratkan kenabian Muhammad SAW adalah bukti yang tidak bisa diabaikan, apalagi ketika ditelusuri dari sumber aslinya dalam bahasa Ibrani, bukan terjemahan yang sudah diselewengkan.

Kitab Beresit dan Kata ‘Muhammadim’

Kitab pertama dalam Alkitab berbahasa Ibrani dikenal dengan nama Beresit (בראשית), yang berarti “Pada mulanya”. Dari kitab inilah pencarian dimulai. Salah satu temuan paling mengejutkan adalah pada Song of Songs 5:16, yang dalam teks aslinya berbahasa Ibrani tertulis:

“מַחֲמַדִּים כֻּלּוֹ מַחֲמַד דּוֹדִי וְזֶה רֵעִי בְּנוֹת יְרוּשָׁלָ‍ִם”

Dalam ayat ini, kata “Mahammadim” (מַחֲמַדִּים) muncul, yang merupakan bentuk plural-majestic dari nama Muhammad. Kata ini oleh penerjemah Kristen dialihkan maknanya menjadi “altogether lovely” atau “semuanya indah”, dengan sengaja mengaburkan makna literalnya demi menutupi kebenaran.

Namun jika diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke bahasa Arab melalui Google Translate, muncul bentuk محمدٍ (Muhammadin) yang jelas-jelas merupakan nama Nabi Muhammad dalam bentuk i’rab (gramatika Arab).

Kesaksian dari Para Rabi Yahudi

Ceramah ini juga memuat pengalaman pribadi penceramah yang pernah berdiskusi langsung dengan dua Rabi Yahudi, yakni Rabbi Tvah dan Rabbi Musaron, yang dengan jujur mengakui bahwa nama yang tertulis dalam Song of Songs itu merujuk pada Muhammad. Bahkan mereka heran, mengapa justru umat Islam di Indonesia sendiri enggan mengakui fakta tersebut.

Ustadz Kainama menyampaikan, “Kami Yahudi saja mengakui itu Muhammad. Kenapa orang-orang Islam di Indonesia tidak mengakui?”. Ini menjadi tamparan reflektif bagi umat Islam untuk tidak minder terhadap agamanya sendiri, apalagi malu menunjukkan kebenaran yang sudah jelas.

Penolakan dari Kalangan Kristen dan Tekanan terhadap Ustaz

Ketika Ustadz Kainama menyampaikan kebenaran ini kepada rekan-rekannya di kalangan gereja, bahkan kepada majelis sinodal (petinggi gereja), ia justru dituduh menyesatkan, sok tahu, dan membuat tafsir palsu. Mereka berdalih bahwa kata “muhammadim” bukanlah nama, melainkan bermakna “altogether lovely”.

Namun bantahan ini terbantahkan oleh fakta bahasa. “Im” dalam Ibrani memang bentuk plural of majesty (jamak kehormatan) yang digunakan dalam penamaan sosok agung. Jadi Muhammadim bukan plural biasa, melainkan bentuk penghormatan kepada sosok mulia, yakni Muhammad SAW.

Ustaz Kainama juga mengungkapkan bahwa beberapa kalangan Muslim sendiri pernah menegurnya agar tidak lagi menyebut-nyebut huruf Ibrani atau mencari pembenaran dari kitab lain. Namun dengan rendah hati, ia menegaskan: “Saya hanya menunjukkan bahwa imanku diperlihatkan. Al-Qur’an tidak butuh pembenaran dari kitab lain, tapi jika kitab lain membenarkan Al-Qur’an, itu adalah rahmat.”

Pengalaman Pribadi yang Menggelitik dan Mengharukan

Dalam ceramah ini, Ustadz Kainama juga berbagi kisah unik semasa belajar di lingkungan Yahudi. Ia sempat diberi nama “Kelf” oleh seorang rabi. Awalnya ia bangga karena mengira itu nama kehormatan Yahudi. Namun setelah pulang dan memeriksa artinya, ia baru tahu bahwa “Kelf” berarti anjing dalam bahasa Ibrani. Ia merasa ditipu dan merendahkan, tapi dari situlah ia belajar tentang bagaimana orang Yahudi memperlakukan orang di luar kaumnya.

Hal serupa terjadi ketika ia dijuluki “Blackhead” oleh gurunya saat masih Kristen, yang berarti “kepala hitam” atau “bodoh/kosong isi”. Semua itu menunjukkan bahwa pencarian kebenaran bukanlah jalan yang selalu mulus, bahkan penuh hinaan. Tapi justru dari jalan itulah hidayah datang, dengan izin Allah.

Kebenaran Tak Bisa Ditutupi

Ceramah ini diakhiri dengan pernyataan yang menyentuh: “Kebenaran Islam diterima bukan karena dicari dari tempat lain, tapi tempat lain yang justru membenarkan Islam.”

Ini adalah tamparan keras dan sekaligus pelukan lembut bagi mereka yang masih mencari jalan. Bahwa Islam tidak butuh kitab lain untuk berdiri, tapi justru kitab-kitab lainlah yang, meski ditutupi dan diselewengkan, tidak mampu menghapus nama Muhammad SAW yang sudah tertulis sejak awal sejarah peradaban.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA

Ribuan orang syahadat


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 851-7301-0506 (Admin Center)
CHAT: wa.me/6285173010506

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


ADDRESS:

MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.

PURWOKERTO: RT.04/RW.01, Kel. Mersi, Kec. Purwokerto Timur., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.

TANGERANG: Jl. Villa Pamulang No.3 Blok CE 1, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416

BEKASI: Jl. Bambu Kuning IX No.78, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.