Ustadz Kainama kembali menjadi rujukan pengetahuan tentang sejarah keagamaan dalam pembelajaran kali ini. khususnya mengenai keberadaan Islam yang ternyata telah disebutkan dalam Bible sejak 3500 tahun yang lalu. Hal ini menjadi topik yang menarik karena menunjukkan bahwa ajaran Islam bukanlah sesuatu yang baru muncul pada zaman Nabi Muhammad, melainkan telah memiliki jejak dalam kitab suci yang lebih tua. Pembahasan ini mengajak kita untuk melihat kembali sejarah agama-agama dengan sudut pandang yang lebih luas, memahami keterkaitan ajaran yang telah ada sejak dahulu, dan menelusuri bagaimana konsep ketuhanan serta aturan ibadah berkembang dalam berbagai kepercayaan.
Dalam pelajaran kali ini, Ustadz kainama menjelaskan bahwa kata “agama” bukanlah berasal dari bahasa Indonesia melainkan berasal dari bahasa sansekerta. Kata “agama” berasal dari dua kata yaitu “a” yang artinya ‘tidak’ dan “gama” yang artinya ‘kacau balau’. Agama bukanlah pengertian dari “din” dari bahasa Arab. “Din” berarti “religion” yang dimana arti sebenarnya adalah “iman” (feith). Agama berarti tidak kacau.
Kitab-kitab Tua di Dunia
Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, telah dipercaya sejak tahun 656 M atau sekitar 1400 tahun yang lalu. Menariknya, dalam konteks Indonesia, semua kitab suci dari berbagai agama selalu diakui sebagai wahyu Tuhan oleh para penganutnya. Tidak ada seorang pun dari pemeluk agama yang menolak isi kitab sucinya sendiri. Oleh sebab itu, jika dalam Bible terdapat jejak Islam, seharusnya hal ini tidak perlu ditolak oleh kaum Nasrani. Kenyataan ini justru menguatkan bahwa ajaran yang dibawa oleh Islam bukanlah sesuatu yang asing, melainkan memiliki kesinambungan dengan wahyu yang sudah ada sebelumnya.
Kitab Buddha atau yang sering disebut kitab suci Tripitaka, sudah ada sejak 483 SM. Hindu memiliki kitab yang sudah ada sejak 505 SM yaitu kitab suci Vedha. Kedua kitab suci ini merupakan kitab suci yang hanya memuat “living in harmony” dan tidak ada tulisan yang mengandung tentang Ketuhanan. Ustadz Kainama menegaskan bahwa kedua agama ini, tidak memiliki penghakiman akhir saat kematian telah tiba. Hal ini dikarenakan kedua agama ini sama sekali tidak memiliki konsep Tuhan. Dalam hal ini, Ustadz Kainama menjelaskan bahwa dalam agama ini, ketika seseorang telah men inggal, maka rohnya akan berputar. Bahasa umumnya adalah “reinkarnasi”.
Di antara kitab-kitab kuno yang ada, terdapat satu kitab yang lebih tua dari Tripitaka dan Vedha, yaitu kitab “Tanakh” yang telah ada sejak 1500 SM. Kitab ini merupakan kitab pertama yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan memiliki banyak ayat yang mirip dengan isi Bible umat Nasrani. Salah satu bukti penting yang menunjukkan kesinambungan antara kitab suci ini dengan Islam adalah keberadaan nama Tuhan yang tidak pernah berubah.
Bukti Nama Allah di Kitab Tertua di Dunia
Dalam bahasa Ibrani, nama Tuhan ditulis sebagai “אֱלֹהִים”, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi “ٱللَّهَ” (Allah). Hal ini menunjukkan bahwa konsep Tuhan dalam ajaran yang lebih tua memiliki kesamaan dengan Islam, yang hingga kini tetap menggunakan nama “Allah” untuk menyebut Tuhan yang Maha Esa.
Selain itu ada juga tertulis dalam Bible bahasa Ibrani “בְּשֻׁם אֱלָ”, dimana jika diterjemahkan kembali ke bahasa Arab, maka akan muncul tulisan بسم الله (bism allah). Orang Yahudi sampai sekarang masih sering mengucapkan kata tersebut yang asalnya adalah dari Bible.
Bible Menyruh Masuk Tempat Ibadah Melepas Kasut dan Berwudhu
Dalam Bible, tidak ada ibadah seperti yang dilakukan oleh umat nasrani seperti bernyanyi, atau seperti tata acara lainnya. Bahkan dalam Bible juga tertulis aturan untuk memasuki tempat ibadah. Dalam Keluaran 3:5 versi parallel, dituliskan: “Lalu berfirman: janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, dimana engkau berdiri itu adalah tanah yang kudus.” Dari ayat ini, dijelaskan bagaimana seseorang akan beribadah di dalam Bible. Beribadah pada masa itu adalah berdiri, tapi harus melepas kasut terlebih dahulu di depan pintu.
Kemudian dalam Keluaran 30:20 dijelaskan: “Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi Tuhan.” Dalam ayat tersebut, pengertian asli dari Kemah Pertemuan adalah rumah ibadah.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam Bible tata cara memasuki rumah ibadah ketika ingin beribadah sama seperti yang dilakukan orang Islam ketika ingin sholat di masjid. Hal ini sampai sekarang bahkan masih dilakukan oleh Orang Yahudi ketika ingin beribadah ke Sinagoge.
Bible Mengajarkan Bahwa Beribadah Mirip dengan Melakukan Sholat
Selanjutnya dalam Nehemia 8:6 tertulis: “Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: ”Amin, amin!”, sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.”
Ayat ini menjelaskan bahwa tata cara ibadah pada zaman Nabi Ezra atau jika dalam Islam dikenal sebagai Nabi Uzair sama seperti yang dilakukan oleh orang Islam. Dalam Islam, ketika ingin melakukan sholat berjamaah, maka imam atau pemimpin sholat akan melakukan takbir terlebih dahulu. Allahu Akbar diartikah sebagai Allah Maha Besar, kemudian ketika imam sudah selesai membacakan Alfatiha, maka orang-orang yang ikut sholat akan mengucapkan “Aamiin” secara bersamaan.
Dalam Islam, ketika melakukan sholat maka harus juga melakukan sujud serta berlutut. Ketika sedang sujud, wajah haruslah sampai menyentuh tanah. Ibadah seperti inilah yang dituliskan oleh Bible untuk diikuti oleh kaum yang mengimaninya. Tidak ada tertulis dalam Bible bahwa seseorang harus beribadah dengan cara bernyanyi, bertepuk tangan, duduk di kursi, memakai baju terbuka dan sebagainya.
Bible Melarang Makanan yang Haram dan Menyuruh Sunat
Dalam Ulangan 14:8 dituliskan: “Juga babi hutan karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah terkena bangkainya”. Ayat tersebut menjelaskan siapa saja yang bisa melakukan ibadah. Orang-orang yang boleh beribadah tidak boleh memakan dan terkena daging babi sebab itu diharamkan oleh Tuhan.
Kemudian, dalam Kejadian 17:14 dituliskan: “Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: sebab ia telah mengingkar perjanjian-Ku”.
Dalam Lukas 2:21, dituliskan: “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaykat sebelu Ia dikandung ibu-Nya”. Sesuai dengan tradisi Yahudi, sunat merupakan bagian dari perjanjian yang Allah tetapkan kepada Nabi Ibrahim dan keturunannya. Fakta bahwa Yesus menjalani sunat menunjukkan bahwa ia mengikuti hukum Taurat dan tradisi Yahudi yang telah ada sebelumnya. Hal ini juga menguatkan bahwa ajaran dalam Al-Qur’an bukanlah karangan belaka, melainkan bagian dari kesinambungan wahyu Allah yang telah ada sejak zaman dahulu, termasuk dalam kehidupan Yesus yang mengikuti aturan yang juga dijelaskan dalam Islam.
Selanjutnya, dalam Imamat 10:9 dikatakan: “janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya kamu jangan mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun”.
Bible Menyuruh Perempuan Memakai Jibab
Lalu ayat berikutnya adalah 1 Korintus 11;6, dituliskan: “Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah dia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah diamenudungi kepalanya”.
Di Jerusalem, sampai sekarang perempuan wajib mengenakan penutup kepala. Larangan melepas kerudung sangat kuat sampai –sampai tourist pun harus menggunakan kerudung apabila berkunjung ke Jerusalem. Bagi orang Jerusalem, jika ada perempuan tidak mengenakan kerudung masuk Jerusalem, maka itu dianggap sebagai penghinaan kepada Tuhan.
Yesus tidak Mengakui Dirinya Sebagai Tuhan
Dalam Arabik Bible, Act 10:31 berisi:
“وقال يا كرنيليوس سمعت صلاتك وذكرت صدقاتك امام الله.”
Tulisan ini adalah tentang seorang mualaf pertama, yang berasal dari Itali, Roma bernama Kornelius. Beliau mendapat hidayah karena mendengar langsung dari Isa AS, dalam Kristen dikrnal sebagai Yesus yang mengatakan: “Ya Kornelius, sholatmu, engkau mengingat Allah (dzikir), dan sodakoh mu diterima di hadapan Allah”. Hal ini menggambarkan bahwa Yesus tidak mengakui bahwa dirinya Tuhan dan dia juga tidak mengajarkan Kekristenan kepada para pengikutnya.
Nama Muhammad dalam Bible Bahasa Ibrani
Kemudian ayat terakhir adalah dalam Hebrew Bible, Song of Songs 5:16 terdapat tulisan : “מַחֲמַדִּים” Yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Arab maka akan muncul tuisan: “محمود” yang dalam tulisan latin dibaca Muhamad.
Tidak ada satupun ayat yang diotak-atik dalam pengetahuan yang dibagikan oleh Ustadz Kainama ini. Semua benar-benar tertulis dalam Bible bukan dalam Al-Qur’an. Bible yang keaslian artinya masih terjaga dan belum ditranslate ke dalam versi Alkitab. Hal ini membuktikan bahwa Islam memang sudah memiliki jejak sejak dahulu sebelum muncul kata Islam itu sendiri.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 851-7301-0506 (Admin Center)
CHAT: wa.me/6285173010506
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
PURWOKERTO: RT.04/RW.01, Kel. Mersi, Kec. Purwokerto Timur., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.
TANGERANG: Jl. Villa Pamulang No.3 Blok CE 1, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416
BEKASI: Jl. Bambu Kuning IX No.78, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17114