Pertanyaan tentang apakah Yesus benar-benar naik ke surga sering kali menjadi bahan diskusi antara umat Kristiani dan umat beragama lain. Keyakinan bahwa Yesus naik ke surga untuk “mempersiapkan tempat” bagi umatnya merupakan salah satu doktrin penting dalam iman Kristen. Namun, apakah keyakinan ini benar-benar berasal dari perkataan Yesus sendiri? Mari kita telusuri bersama melalui kajian kritis berbasis Alkitab dan penelitian ilmiah bsahwa Yesus tidak naik ke surga.
Kali ini Gus Mbethik dihadirkan sebagai tumpuan pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang menjadi topik dari konten. Lalu, apakah Yesus benar-benar diangkat ke surga atau tidak lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut.
Dasar Keyakinan: Yesus Menyiapkan Tempat di Surga
Banyak umat Kristen merujuk pada perkataan Yesus yang dikutip dalam Injil Yohanes 14:2 yang bertuliskan: “Di rumah Bapa–Ku ada banyak tempat tinggal; jika tidak demikian, Aku tentu sudah mengatakannya kepadamu karena Aku pergi untuk menyediakan sebuah tempat bagimu.” Berdasarkan ayat ini, muncul keyakinan bahwa Yesus naik ke surga untuk menyiapkan tempat bagi umatnya dan akan datang kembali untuk menjemput mereka.
Namun, pertanyaannya adalah: benarkah Yesus benar-benar mengucapkan kata-kata tersebut? Ataukah itu hanya penulisan ulang atau interpretasi dari para penulis Injil?
Sebuah kajian ilmiah dari para cendekiawan Alkitab di Amerika, salah satunya dilakukan oleh tim The Jesus Seminar, menggunakan metode pewarnaan teks Injil untuk membedakan mana perkataan yang kemungkinan besar diucapkan oleh Yesus dan mana yang tidak.
Merah: Perkataan yang sangat mungkin benar-benar diucapkan oleh Yesus.
Merah Muda/Abu-abu: Perkataan yang mungkin dikatakan atau maknanya mendekati ajaran Yesus.
Hitam: Perkataan yang hampir dapat dipastikan bukan berasal dari Yesus.
Dalam hasil studi tersebut, ternyata banyak pernyataan yang menyangkut tentang Yesus naik ke surga atau hal-hal metafisik lainnya berada dalam kategori abu-abu atau bahkan hitam. Artinya, secara akademis, para peneliti meragukan bahwa Yesus benar-benar pernah mengucapkan kalimat-kalimat tersebut.
Jika pernyataan bahwa Yesus naik ke surga untuk menyiapkan tempat bagi umatnya ternyata tidak dapat dipastikan berasal darinya, maka ajaran tersebut perlu dikaji ulang. Apalagi jika keyakinan itu menjadi dasar teologis dalam memahami misi dan keilahian Yesus.
Kejelasan dari Injil Yohanes 3:13
Ayat yang menarik untuk dijadikan pijakan dalam diskusi ini adalah Yohanes 3:13:
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.”
Jika dalam keyakinan Kristen dikatakan bahwa Yesus lahir dari rahim Maria di kandang domba (palungan), maka di mana posisi “turun dari surga” secara harfiah?
Dalam perspektif logika dan teks, kelahiran Yesus melalui rahim seorang wanita menunjukkan bahwa ia hadir di dunia seperti manusia biasa. Maka, apakah mungkin ia sebelumnya tinggal di surga lalu turun ke bumi.
Kontradiksi dengan Perjanjian Lama
Ceramah ini juga menyinggung kitab Perjanjian Lama, tepatnya 2 Raja-Raja 2:11, yang menyatakan bahwa Nabi Elia diangkat ke surga dengan kereta berapi. Hal ini menimbulkan kontradiksi dengan Yohanes 3:13 yang menyebut bahwa “tidak ada seorangpun” yang telah naik ke surga. Jika Elia sudah naik ke surga jauh sebelum Yesus, maka klaim dalam Yohanes 3:13 menjadi semakin sulit dipertahankan dari sisi naratif dan historis
Dalam pembelajaran, Gus Mbethik juga mengingatkan bahwa dalam diskusi lintas iman, penting untuk tidak menutup ruang dialog. Ketika umat Kristen menolak hasil kajian liberal seperti dari Jesus Seminar, kita tetap bisa mengajak mereka berdiskusi lebih lanjut menggunakan logika dan teks kitab suci yang mereka yakini. Dialog yang sehat bukan tentang menang atau kalah, tapi soal membangun pemahaman.
Kesimpulan: Mitos atau Fakta?
Keyakinan bahwa Yesus naik ke surga adalah bagian dari akidah Kristen yang kuat. Namun, dari sudut pandang akademik dan historis, klaim tersebut masih menyisakan banyak tanda Tanya. Yesus tidak naik surga memiliki bukti yang valid yang berasal dari Bible sendiri. Dengan adanya perbedaan warna dalam penilaian ucapan Yesus, serta ketidaksesuaian antara Injil dan Perjanjian Lama, muncul pertanyaan besar:
Apakah Yesus benar-benar berkata bahwa Ia turun dan naik ke surga?
Dan jika iya, kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi?
Kajian seperti ini mengajak kita untuk berpikir lebih kritis dan terbuka, tanpa meninggalkan sikap saling menghargai terhadap perbedaan keyakinan.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 851-7301-0506 (Admin Center)
CHAT: wa.me/6285173010506
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
PURWOKERTO: RT.04/RW.01, Kel. Mersi, Kec. Purwokerto Timur., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.
TANGERANG: Jl. Villa Pamulang No.3 Blok CE 1, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416
BEKASI: Jl. Bambu Kuning IX No.78, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17114