
Berikut adalah link Youtubenya: https://www.youtube.com/live/H4G4sY7K4Yo?si=vJxc-yoGHrZfaApw
Asal Hukuman Salib
Yesus tidak mati di kayu salib bukanlah sebuah pernyataan yang asal-asalan disebarkan. Setiap pernyataan tentu saja harus memiliki sumber yang kuat. Gus Betik dan Dr. Suryadi menyatakan dalam podcast yang diadakan oleh Ayasofya bahwa salib memiliki sejarah yang sangat panjang. Asalnya juga masih diperdebatkan. Seperti halnya rokok. Orang-orang masih memperdebatkan asal rokok. Ada yang menyatakan bahwa rokok berasal dari China, ada yang mengatakan dari Indian. Sama seperti salib, belum ditemukan siapa sebenarnya yang menggagaskan hukuman mati dengan salib.
Dalam penjelasannya di podcast, Gus betik mengatakan bahwa Persia bukan asal dari salib meskipun dalam banyak literasi dinyatakan salib berasal dari persia. Gus Betik mengatakan hal ini karena jika kita mundur lagi, ternyata yang membawa salib ke Persia itu adalah Alexander Agung dari Yunani. Kira-kira 1-4 abad kemudian, salib itu di copy paste oleh Romawi. Salib seperti apa yang dimaksud, kita juga harus berhati-hati menyebutnya. Hal ini karena Kristen dari saksi Yehowa tidak mengakui salib dengan bentuk (T) dan salib yang mereka percayai adalah salib dengan bentuk satu tiang lurus, berbeda dengan Kristen mainstream mempercayai salib berbentuk (T). Gus Betik menyatakan bahwa dari kedua perbedaan itu, kita membahas bentuk salib saja sudah bermasalah. Karena itu, subhanallah informasi yang disampaikan oleh Alquran merupakan informasi yang sangat tepat karena orang Kristen sebenarnya dalam prasangka belaka.
Dan yang menjadi masalah adalah Alexander agung mendapatkan salib itu dari mana? Bisakah itu dikatakan original yunani?
Lalu Untuk Apa Hukuman Salib Itu Dikenakan?
Apabila belajar dengan tidak mengikuti ego, tanpa mengikut Al-Qur’an pun bisa saja para Kristen masuk Islam. Al-Qur’an mengatakan bahwa mereka (Kristen) juga sebenarnya berada dalam keraguan seputar penyaliban tersebut. Ternyata, jangankan kita masuk ke dalam jalannya cerita, background kenapa disalib, apakah benar-benar disalib, serta apakah benar-benar menebus dosa. Berbicara konteks dalam hal material, bentuk salibnya seperti apa saja itu sudah menjadi perdebatan.
“Kalau ada dua yang berbeda, yang kemungkinan itu satu benar satu salah, atau dua-duanya salah, dua-duanya benar gak mungkin,” ujar Gus Betik dalam Podcast Ayasofya. Karena itulah, tidak ada yang tau salib itu berasal dari mana.
Hukuman salib biasanya digunakan untuk para budak, bromocorah, pemberontak dan biasanya ketika akan menghadapi hukuman salib mereka akan dicambuk, digebuki, atau diarak terlebih dahulu karena tujuan dari penyaliban adalah untuk mempermalukan orang tersebut.
“Gus Betik itu sebenarnya gak pinter sih ya, cuma senang baca gitu ya. Terus aku unggah dulu, Yesus tuh disalib telanjang. Banyak teman-teman protes, teman-teman Kristen. Ndak, saya ndak menghinakan Yesus,” jelas Gus Betik dalam podcast. Gus Betik menjelaskan bahwa agama Islam mengajari semua nabi, termasuk Kanjeng Nabi Isa. “Makanya saya menyebutnya saja Baginda Yesus. Kurang menghormati apa?” Jelas Gus Betik.
Alasan Yesus Disalibkan
Gus Betik kemudian mengungkapkan bahwa dalam injil Yohannes menjelaskan tentang “kitona”, dimana kitona itu diartikan sebagai ‘sempak’. Dalam penyaliban, Yesus disalib tanpa sempak dengan tujuan untuk dipermalukan. Jika dibaca hanya dalam injil terjemahan, maka kitona akan diartikan sebagai jubah. Penyaliban itu bukan untuk penebusan dosa, tapi kebanyakan umat Kristen terdokma dengan soteriology salib yang telah dibangun oleh Paulus. Gus Betik menegaskan bahwa proses penyaliban itu tidak memiliki posisi teologis dan proses penyaliban itu hanya memiliki posisi politis. Dalam keadaan Romawi yang saat itu sedang menjajah, keberadaan mesias merupakan hal yang harus mereka hapuskan karena mesias akan menjadi pemimpin Israel. Hal ini juga yang diinginkan oleh para tua-tua Yahudi yang tidak menginginkan matahari kembar. Dalam hal ini, para tua-tua Yahudi tidak menginginkan keberadaan seseorang yang akan menjadi saingan untuk menjadi pemimpin teologis.
Karena memiliki tujuan yang sama, maka tua Yahudi dan juga Pontius Pilatus akhirnya bekerja sama. Seperti yang sudah diketahui, apabila politik dan agama sudah main mata, maka akan terjadi sesuatu yang berbahaya. Dan bahaya yang terjadi akibat dari dua pihak ini bekerja sama adalah penyaliban Yesus.
Dalam An-Nisa 157, dikatakan: “dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.” Berdasarkan konteks Al’Quran, Yesus yang mereka salibkan adalah orang diserupakan dengan Nabi Isa untuk menggantikan hukuman penyaliban yang akan diterimanya.
Apa Bukti Yesus Mati Diracun?
Memang ini akan menjadi kontra produktif atau polemik yang tinggi, bahwa Yesus itu ternyata matinya diracun. “Benar sih disalib, tapi bukan disalib itu yang menyebabkan kematiannya,” tegas Gus Betik.
Gus Betik menjelaskan bahwa orang disalib itu meninggalnya akan lama karena orang tersebut dijadikan tontonan terlebih dahulu dan tersiksa. Berbeda dengan penyaliban Yesus yang memiliki waktu yang relatif singkat bahkan penguasa Romawi sendiripun kaget dengan kematian yang singkat tersebut. “Disinilah hebatnya Islam tampil,” ujar Gus Betik kemudian.
Dalam Rafaah, yang diangkat dalam surat An-nisa 157-158, Nabi Isa diangkat ke langit bukan berarti raganya yang diangkat, tetapi harga diri dari Nabi Isa tersebutlah yang diangkat oleh Allah ke langit. Hal itu karena Islam tidak mau Nabi Isa direndahkan oleh Yahudi. Sementara salib itu merupakan polemik antara Islam dan Yahudi dan tidak memiliki urusan dengan Kristen. Dan sekarang yang menjadi tanda tanya adalah, mengapa justru Kristen yang bermasalah dengan Islam. Gus Betik juga menjelaskan bahwa Surat An-nisa yang mengatakan kata “diatas” bertujuan untuk membantah pernyataan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah menyalibkan Yesus. Karena itu, hal tersebut tidak ada urusannya dengan Kristen.
Apakah Nabi Muhammad Mati Diracun?
“Kalau mengatakan Kanjeng Nabi Isa turun lagi itu berarti tidak menghormati Kanjeng Nabi Muhammad. Berarti ada tugas dari Kanjeng Nabi Muhammad yang belum paripurna. Padahal kan semua sudah paripurn. Sudah paripurna tinggal orang mau ikut atau tidak. Selesai!” Ujar Gus Betik menegaskan.
Ketika Yahudi merendahkan Yesus ke titik nol, Kristen Mainstream malah mengangkat Yesus sebagai Allah. Berbeda dengan Islam yang menghormati Yesus tetapi tetap sebagai seorang hamba, bukan Allah. Oleh karena itu, ketika ketiga anak Abraham digabungkan yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam maka judulnya akan menjadi satu nada tiga suara. Yahudi, Nasrani dan Islam tidak akan berdiri tanpa mengakui otoritas Bapak Abraham. Itulah sebabnya ketiga anak Abraham ini diberi judul senada tiga suara.
Menanggapi racun yang menjadi perdebatan kematian Nabi Muhammad, Gus Betik menolak pernyataan bahwa Nabi Muhammad wafat karena diracun. Gus Betik mengatakan bahwa jika seandainya Nabi Muhammad memang mati karena diracun, harusnya Nabi Muhammad mati saat itu juga. “Kalaupun ada hadist, hadist itu kan masih diperdebatkan, didiskusikan. Hadistnya itu bunyinya gimana, sanad matannya gimana , itu terbuka untuk didiskusikan, ya,” tegas Gus Betik dalam penjelasannya.
Ayat Bahwa Yesus Mati Karena Racun
Gus Betik mengatakan bahwa pembahasan tentang racun ini memang masih jarang dan beliau mendapatkan teori tersebut sebenarnya tidak original. Gus Betik terinspirasi mempelajari tentang kematian Yesus dari seorang pengguna Tiktok yang membahas tentang Yesus mati karena diracun yang merujuk surat dalam Mazmur 69:22.
Dalam Mazmur 69:22 oleh Lembaga Alkitab Indonesia yang bertajuk ‘Doa Dalam Kesesakan’ menjadi nubuatan untuk Yesus yang tertulis dalam Matius 27:48 ; Markus 15:36 ; Yohannes 19:29. Artinya, apa yang dikatakan dalam Mazmur 69:22 sebagai nubuat bagi Yesus, dimana nubuat merupakan sesuatu yang akan terjadi lalu digenapi di kemudian hari.
Mazmur 69:22 berisi: “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.” Lalu, seandainya itu benar-benar nubuatan untuk Yesus, mengapa dipenggenapannya makan racun kemudian dihilangkan? Seperti pada Matius 27:48, disana hanya dijelaskan tentang bagaimana Yesus diberi minum anggur asam, namun kemana perginya pernyataan bahwa Yesus diberi makan racun? Selain itu, dalam Yohannes 19:30 dijelaskan: “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Yesus wafat setelah meminum anggur asam, penyaliban itu matinya tidaklah cepat. Lalu, mengapa tidak dijelaskan makan racunnya di ayat nubuatan Yesus? Gus Betik berpendapat mungkin saja racun tersebut sudah dicampur dengan anggur asam.
Penutup
Dr. Suryadi menegaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ada pertanyaan mengganjal yang dtimbulkan oleh pengangkatan Yesus sebagai Tuha oleh umat Kristen. Pertanyaan tersbut adalah, jika Yesus itu Tuhan, lalu bagaimana nasib orang-orang sebelum Nabi Isa atau Yesus turun? Bukankah mustahil orang-orang sebelum Nabi Isa percaya kepada Nabi Isa? Lalu apakah manusia yang sebanyak itu akan masuk neraka semua karena tidak mempercayai Nabi Isa sebagai Tuhan? Karena menurut kepercayaan orang Kristen, barang siapa yang tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan, maka dia tidak akan masuk surge.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 851-7301-0506 (Admin Center)
CHAT: wa.me/6285173010506
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361
ADDRESS:
MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.
PURWOKERTO: RT.04/RW.01, Kel. Mersi, Kec. Purwokerto Timur., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
SURABAYA: Purimas Regency B3 No. 57 B, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.
TANGERANG: Jl. Villa Pamulang No.3 Blok CE 1, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416
BEKASI: Jl. Bambu Kuning IX No.78, RT.001/RW.002, Sepanjang Jaya, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17114