Sungguh sangat terharu melihat kisah mualaf ini yang telah membersama-sama satu keluarga melakukan pensyahadatan untuk masuk Islam. Awalnya hanya Istrinya yang berkenan masuk Islam, sementara suaminya tetap besikukuh tidak pernah ingin masuk Islam. Bahkan, sangat marah dan hendak berencana mau menggagalkan pensyahadatan masuk Islam istrinya tersebut.
Kami sampaikan kepada beliau, bahwa “Kami siap mensyahadatkan dengan syarat suami Ibu sendiri yang mengantarkan Ibu berangkat bersyahadat.” Kami sengaja mencoba mengolor-olor waktu pensyahadatan hingga satu bulan. Berharap ada titik terang dan kami memohon ampun kepada Allah atas khilaf ini.
Lobi dengan pihak suami menemui jalan buntu, beliau tetap bersikukuh tidak memperbolehkannya masuk Islam. Keputusan mentok pada: “Permohonan kami meminta tolong agar suaminya sendiri yang mengantarkan istrinya bersyahadat .”
TERDAPAT 3 POIN HASIL AKHIR:
- Setelah melewati proses perdebatan dan lobi yang panjang antara suami dan istri, pihak suami akhirnya merelakan istrinya untuk bersyahadat masuk Islam.
- Suami bersedia mengantarkan istrinya sendiri untuk berangkat bersyahadat ke Masjid. Tapi tidak ikut masuk Islam.
- Suami meminta agar istrinya setelah masuk Islam untuk belajar Islam di tempat yang agak jauh dari desanya, agar sang suami tidak malu harga dirinya.
BLITAR, 3 JUNI 2020
Saya beserta rombongan terlambat datang di Masjid, yakni sekitar pukul 11.50 WIB baru tiba. Sementara Ibu Pujiati yang berkenan bersyahadat sudah menunggu sejak pukul 11.00 WIB. Saat tiba di teras Masjid, seorang pria tiba-tiba datang menghampiri saya.
“Pak Ipung ya?” demikian katanya.
Saya menyambutnya dengan gembira, dan bersalaman.
Saya bertanya kepada beliau: “Bu Pujiati di mana?”
Beliau menjawab:
“Itu, Pak. Di dalam Masjid. Ikut shalat. Dia tadi katanya minta ikut shalat, sekalian belajar.”
Lalu saya terdiam beberapa saat. Sambil tengak-tengok ke dalam Masjid untuk kroscek.
Kemudian beliau berucap kepada saya:
“Saya senang, Pak, lihat istri saya belajar shalat.”
Lantas, saya tidak menyerah untuk menawarinya kembali: “Pak Agus, misalnya ya, misalnya hari ini Pak Agus ikut bersyahadat, mau ngga?”
Tak disangka, berikut adalah jawaban beliau yang membuat saya kaget dan terharu:
“Iya, Pak, tidak apa-apa. Saat lihat istri saya ikut shalat di dalam tadi, saya berasa ingin jadi imam dia shalat.” Kisah pak Agus ingin menyusul istrinya yang menjadi mualaf.
“Maksudnya, Pak Agus bersedia masuk Islam juga?” Demikian saya bertanya kembali untuk meyakinkan diri saya. Karena terus terang, saya masih setengah percaya.
“Iya, Pak. Bersedia …,” jawabnya lirih, setengah tersenyum setengah ingin menangis.
Masya Allah. Hidayah datang secara tiba-tiba. Kalau Allah sudah memberikan hidayah, tak seorang pun dapat menghalangi.
Saya terharu bukan main. Antara rasa senang dan ingin menangis juga. Excited-nya tuh luar biasa.
KOTA MALANG, 5 JUNI 2020
Pesan WA masuk dari Bu Pujiati:
Terima kasih banyak atas dukungan doa dan supportnya ….
Suami yang dulu menentang dan akan membatalkan pensyahadatan saya, sekarang dia tekun belajar shalat. Sebenarnya dalam hati belum percaya jika menoleh ke belakang.
Tak henti-hentinya saya haturkan banyak terima kasih ….
KOTA MALANG, 15 JUNI 2020
Pesan WA masuk dari Bu Pujiati:
Acara diadakan di rumah Bapak Sri Widodo.
Terima kasih ustadz atas semuanya. Kami tidak bisa membalas kebaikan ustadz ….
Hanya doa yang terbaik untuk ustadz.
Alhamdulilah suami sudah lancar shalat serta bacaannya ….
Sungguh Allah mengubah hati suami.
Terima kasih ustadz.
(Sembari beliau mengirimkan foto-foto acara akad nikah ulang secara Islam dengan penghulu Ust. Muyoto bersama jajaran Pengurus PDM Kota Blitar)
==========
Ucapan terima kasih kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar, acara akad nikah ulang Muallaf Bapak Agus dan Ibu Pujiati secara resmi dapat terselenggara.
Berlangsung di kediaman Bpk. drh. Sri Widodo, Ketua Lembaga Dakwah Khusus PDM Blitar.
Semuanya diselenggarakan secara gratis.
Semoga menjadi keluarga yang ASMARA (Assakinah, Mawaddah, Warahmah)
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
Silahkan dibaca artikel menarik kami lainnya berjudul:
300 ORANG SUKU TAU TAA WANA BERBONDONG-BONDONG MASUK ISLAM
Hubungi kami:
MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
HOTLINE-1: +62 8233-121-6100 (WhatsApp, Call, SMS)
HOTLINE-2: +62 8233-735-6361 (WhatsApp, Call, SMS)
HOTLINE-3: +62 8571-048-3731 (WhatsApp, Call, SMS)
Chat WA:
wa.me/6282331216100
wa.me/6282337356361
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
Web: www.ayasofya.id
Facebook: mualaf center aya sofya
Instagram: aya sofya indonesia
ADDRESS:
– Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
– Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
– Puncak Buring Indah Blok Q8, Citra Garden City, Kota Malang, Jawa Timur.
ANDA INGIN MEMBANTU KAMI DALAM PROGAM MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI:
MUALAF CENTER AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
An. Yayasan Thoriqussalam Indonesia QQ Aya Sofya Indonesia
———-
– Kode BANK MANDIRI: 008
– Kode SWIFT BANK MANDIRI (Jika Transfer Dari Luar Negeri): BMRIIDJA
Inilah Channel Unggulan Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia: