BERBAGI KISAH MUALAF SUKU DA’A DI PEGUNUNGAN DONGGALA SULAWESI TENGAH BERSAMA MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA

Sulawesi Tengah tepatnya di pegunungan Gawalise Donggala terdapat suku yang bermukim di pedalaman hutan dan pegunungan, suku tersebut bernama suku Da’a. Mereka pada awalnya menganut kepercayaan Animisme sebagai ajaran nenek moyangnya kemudian memeluk agama Islam. Namun karena minimnya kepedulian kita terhadap saudara se-Iman di pelosok negeri didukung dengan datangnya para misionaris Kristen. Akhirnya dapat mengubah keyakinan mereka secara drastis hingga 100% masyarakat suku Da’a menjadi murtad dan akhirnya beragama Kristen. Hingga saat ini telah banyak terbangun gereja dan tempat pendidikan (Kristen) disana.

Sesungguhnya hal tersebut adalah tamparan keras bagi kita semua ummat muslim di seluruh Indonesia karena kurangnya kepedulian terhadap saudara kita di pelosok negeri. Namun, Alhamdulillah ada beberapa tokoh masyarakat setempat yang masih peduli terhadap dakwah Islam (suku Da’a). Meski sebelumnya memiliki kendala mengenai strategi dakwah kepada non-muslim. Sehingga akhirnya mereka meminta bantuan kepada kami, Mualaf Center Nasional AYA SOFYA, beberapa hari setelah kami konfirmasi akhirnya dari Surabaya kami berangkat menuju Kota Donggala.

Kali ini Mualaf Center Nasional AYA SOFYA bersama dengan Komunitas Pemuda Peduli Mualaf akan mendatangi Kampung Bina Mualaf yang dihuni oleh para mualaf suku Da’a yang telah kembali memeluk agama Islam. Disini mereka dibina, dibekali ilmu agama yang mapan, dan kajian kristologi untuk dapat berdakwah mensyi’arkan agama Islam dan mencegah terjadinya pemurtadan dari misionaris kristen.

AKSES SULIT MENUJU PERMUKIMAN SUKU DA’A

Berangkat dari surabaya hingga sampailah kami di bandara udara SIS Al-Jufrie, Kota Palu. Kedatangan kami disambut hangat dan penuh antusias oleh mereka (Pemuda Peduli Mualaf). Sebelum berangkat ke permukiman Suku Da’a, kami melakukan persiapan dan berdoa dengan mengucapkan kalimat Basmalah dan surat Al-Fatihah dengan harapan agar mayoritas Suku Da’a kembali memeluk Islam.

Rombongan dari Mualaf Center Nasional AYA SOFYA dan Komunitas Pemuda Peduli Mualaf akhirnya berangkat menuju tempat tinggal suku Da’a dengan mengendarai sepeda motor. Selanjutnya singgah terlebih dahulu di kantor KUA Banawa Selatan untuk sedikit berbincang dengan ketua KUA beserta jajarannya. Dalam program kali ini Mualaf Center Nasional AYA SOFYA mendapatkan dukungan penuh dari Kementrian Agama Kab. Donggala dan warga setempat yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Mualaf.

Perjalanan yang kami tempuh dari pusat Kota Donggala untuk menuju ke permukiman Suku Da’a ± 1 – 2 jam. Untuk menuju ke lokasi itu hanya dapat menggunakan sepeda motor karena jalan menuju kesana sangat sempit dengan kondisi jalan yang masih tanah, dan berbatu, serta curam, sehingga sangat membahayakan saat musim hujan.

Namun, bagi para Da’i yang berdakwah disana hal itu bukanlah suatu hambatan atau penghalang. Melainkan tantangan yang harus dilewati demi kembalinya agama Islam di peradaban Suku Da’a. Menjelang tiba di tempat permukiman suku Da’a, kami melihat beberapa bangunan gereja tegak berdiri yang membuat ghiroh dalam mensyi’arkan kembali ajaran-ajaran islam semakin membarah.

“Andaikata seorang muslim tidak berdakwah kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi yang baik, niscaya tidak akan ada para Dai di dunia ini.”

KONDISI MUALAF SUKU DA’A

Setelah sampai di Kampung Bina Mualaf, kami banyak bercengkrama dan bertatap muka langsung dengan saudara kita para mualaf di Suku Da’a. Perasaan haru dan bahagia kami rasakan saat berjumpa dengan saudara kita. Mereka adalah saudara kita se-Iman dan seperjuangan yang telah berjuang keras untuk tetap menyalahkan ajaran agama Islam ditengah misi dan strategi misionaris yang berusaha menjadikannya kembali murtad. Sehingga mereka sangat membutuhkan suport, motivasi, rangkulan, dan bimbingan kita. Jangan biarkan saudara se-Iman kita berjuang sendirian, sebisa mungkin mari bersama-sama membantu mereka menebarkan nilai-nilai ke-Islaman di pelosok negeri.

Ada beberapa kisah mualaf yang menarik bagi kami, ialah kisah mantan Ajudan (Wakil) Pendeta yang dulu merupakan orang paling gencar untuk memurtadkan orang Islam. Kini telah menjadi benteng dan garda terdepan ummat Islam sejak 2017 silam. Beliau bernama Arius yang panggilanya saat ini adalah Musa. Alhamdulillah kini sudah tumbuh kembali bibit-bibit penerus perjuangan Islam di Suku Da’a yang saat ini ada ± 92 jumlah mualaf di Kampung Bina Mualaf.

Semoga jumlah tersebut akan terus bertambah seiring perjuangan dakwah mereka dalam mensyi’arkan agama Allah dan semoga Allah memberikan hidayah kepada mayoritas Suku Da’a untuk kembali memeluk agama Islam. Setiap hari para mualaf Suku Da’a melakukan sholat berjamaah. Pada tiap hari Jum’at pun mereka melakukan sholat Jum’at berjamaah secara rutin, dan melakukan aktivitas keagamaan lainnya di soung papaguru (rumah belajar).

“hidaya tidak dapat kita berikan kepada orang yang kita sayangi, namun hidayah Allah berikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki.”

MARI BERDONASI PEMBANGUNAN MUSHOLAH UNTUK SUKU DA’A

Di permukiman suku Da’a ada suatu bangunan seperti rumah dibangun oleh Habib Shaleh Bin Abu Bakar Alaydrus (Habib Rotan). Bangunan tersebut oleh orang sekitar difungsikan sebagai soung papaguru. Namun, masyarkat di Kampung Mualaf Suku Da’a ingin mengalih fungsikan menjadi sebuah Musholah dengan kubah seperti Masjid. Jadi Insya Allah, jika ada donatur yang bersedia menyisihkan hartanya untuk membantu mereka. Kami akan membangun kembali soung papaguru menjadi Musholah yang layak untuk lebih menunjang kegiatan mereka dalam beribadah dan belajar tentang agama Islam.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA selayaknya lembaga pemberdayaan mualaf akan mengkader mereka dengan harapan menjadi Da’i tidak hanya mampu menyampaikan Al-Quran. Namun juga sanggup berdebat dengan misionaris kristen menggunakan bible (ajaran yesus yang semestinya). Dibalik kisah mualaf Suku Da’a dengan keterbatasan dan ketidaklayakan tempat ibadahnya tidak menjadikan mereka untuk enggan belajar agama Islam.

Mereka akan terus tumbuh sebagai harapan baru, seperti matahari yang terbit dari Pegunungan  Donggala dengan cahaya Islam yang selalu dihatinya. Mendakwahkan ajaran agama serta menjadi garda terdepan umat Islam dalam menangkal pemurtadan. Akan tertanam dalam dirinya bahwa Islam adalah agama yang benar dan menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA tidak hanya bertugas mensyahadatkan dan membimbing saja. Namun masih banyak tugas dan tanggung jawab lainnya seperti mengajak para Muhsinin untuk ikut serta membantu dalam syi’ar dan dakwah kami. Mari berdonasi bersama Mualaf Center Nasional AYA SOFYA dengan menyisihkan sebagian rizki kita guna mendukung pembangunan masjid Suku Da’a di Pegunungan Donggala.


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.