Seorang wanita melaporkan kepada kami, Mualaf Center Nasional Aya Sofya Sidoarjo, bahwa ia hendak ingin masuk islam dan melakukan prosesi pensyahadatan di salah satu masjid Jawa Timur. Akan tetapi dari pihak masjid tersebut justru menanggapi secara tidak menyenangkan dengan bertanya tentang kemampuan dana yang dimiliki calon mualafah dan dimintai dana sebagai syarat masuk Islam.
Hal itu sungguh mencederai izzah agama Islam yang seharusnya terbuka bagi semua orang yang ingin kembali ke jalan Allah. Perlu ditegaskan untuk mencegah hal ini terulang kembali, bahwa masuk Islam GRATIS dan tidak dipungut biaya apapun. Justru sebagai umat Islam harus menyambut dengan bahagia dan membantu saudara kita dengan niat baiknya yang ingin memeluk agama Islam.
Kronologi
Kami telah mendapatkan Informasi lebih dalam dari hasil wawancara kami dengan Mbak Yuli yang merupakan calon mualafah tersebut. Ia menjelesakan niatnya yang ingin melakukan prosesi pensyahadatan di masjid kepada pengurus masjid dekat tempat tinggalnya.
“Waktu malem saya bilang ke pengurus masjid bahwa saya ingin melakukan prosesi pensyahadatan disana. Kemudian bapaknya (pengurus masjid) bilang kalau pak ustadnya yang disini…, mungkin waktu itu memang ustadnya sedang sakit soalnya gak ke masjid, kemudian besoknya saya disuruh datang kerumahnya. Terus bapak itu tanya, jenengan punya dana berapa? Jenengan kemampuannya kuat berapa? Dia bilang seperti itu.” Jelas mbak Yuli saat kami menghubunginya lewat telepon.
Setelah mendengarkan penjelasannya kami pun tidak habis fikir atas tindakan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai pengurus masjid tersebut. Lalu kami pun ingin memastikan lebih lanjut tujuan dimintainya sejumlah dana itu ialah untuk membayar tanda jasa kepada Ustad yang membimbing selama prosesi pensyahadatan dan saksi yang dihadirkan oleh pihak pengurus masjid.
“Itu untuk 3 orang. Satu untuk yang mualafin itu dan yang 2 untuk saksi dari sana. Dan dari saksi yang saya bawa pun saya juga ngasih itu (biaya). Terus dia tanya jenengan ada uang berapa untuk ini, kalau 300 ribu gimana pak? Saya ada 300 ini pak?, Lalu dia jawab yaudah nanti kalau kemampuan mbaknya seberapa bisa kita atur.” Jelas mbak Yuli saat bernegoisasi dengan seorang pengurus masjid itu.
Selain itu jika ingin melakukan prosesi pensyahadatan di masjid, mbak Yuli diminta untuk menyediakan nasi kotak dan snack sejumlah jama’ah yang ada di masjid. Saat itu mbak Yuli sangat kebingungan dan tidak tauh harus berbuat apa karena saat itu ia sedang dalam proses mencari pekerjaan, sehingga tidak memiliki cukup dana yang bisa ia siapkan untuk menjadi mualaf.
“Eee…jangan di masjid mbak, kalau prosesi di masjid itu harus ngasih ini buat jama’ah yang lain. Aduh gimana ya pak, yaudah gak apa-apa pak, asal nggak di Masjid, kalau di masjid saya gak ada dana, saya bilang begitu.” Jelasnya lebih Lanjutnya.
“Terus akhirnya bapak itu… sebenarnya tadi pagi jam 9, yaudah dilaksanakan di rumah pak Ustad aja, dia bilang gitu.” Katanya menambahi.
Berapa nilai biaya yang diminta jika melakukan syahadat di masjid?
Seperti penjelasan diatas, pihak masjid tidak memperkenankan mbak Yuli untuk melakukan prosesi pensyahadatan di masjid karena keterbatasan dana hingga disarankan melakukan prosesinya dirumahnya pak ustad. Memang berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh mbak Yuli jika tetap ingin bersyahadat di masjid?
“satu orang seratus, untuk 3 orang. Kalau untuk teman saya katanya ndak usah dipikirkan separuhnya juga ndak papa, gitu.” Jelas mbak Yuli.
“ya, kurang lebih 500 ribu.” tambahnya.
Seorang mbak Yuli yang saat itu statusnya sedang mencari pekerjaan merasa bahwa angka 500rb baginya sangat besar. Hingga akhirnya rencana pensyahadatan yang disusun mbak Yuli dengan pengurus masjid dekat rumahnya telah dibatalkan karena dirasa ada unsur yang konteksnya jadi seperti syahadat dan uang, jika ingin bersyahadat (masuk Islam) harus ada uang berapa dulu. Dan sebagai gantinya Mbak Yuli akan disyahadatkan oleh Mualaf Center Nasional Aya Sofya di Surabaya.
Tanggapan Mualaf Center Nasional Aya Sofya atas hal ini
Sebelumnya juga oleh pihak Mualaf Center Nasional Aya Sofya melakukan tabayyun dengan pihak pengurus masjid yang tidak menyangkal hal itu, dengan dalih biasanya di masjid itu harus mengundang jamaah dan harus menyediahkan kudapan dan lain sebagainya. Padahal tanpa diundang pun jama’ah akan datang dengan sendirinya untuk beribadah. Kasus ini sungguh membuat ummat Islam malu dan sangat mencederai izzah agama Islam. Mohon untuk tidak menjadikan seorang yang ingin menjadi mualaf sebagai kesempatan untuk memperkaya diri sendiri, sebisa mungkin mari kita bantu dan bina mereka yang telah diberi hidayah oleh Allah untuk tetap istiqomah, dan kita ringankan sedikit beban mereka.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Sidoarjo dibawa naungan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361