Setelah hampir satu tahun Izhac Elizahaumahu alias M. Ishak Hauma (mantan rekan kerja di lingkungan John Kei) memeluk agama Islam dan mendapatkan binaan melalui MCN Aya Sofya Lamongan. Saat kunjungan kerja ke Lamongan, kami mengagendakan berkunjung ke kediaman beliau dan secara eksklusif untuk mengetahui kisah mualaf beliau, sejak datangnnya hidayah Allah hingga saat ini.
SIAPA ITU ROY AMBON?
Hal ini sebagai bukti bahwa lingkungan dan hati yang keras pada akhirnya bisa melembut jika Allah sudah menghendaki dengan hidayah-Nya. Perlu kita ketahui bahwa di masa lalunya pak Izhac adalah seorang seorang tukang pukul, kriminal, dan debt collector yang lingkungan hidupnya tidak jauh beda dengan John Kei.
Beliau mengaku bahwa sejak tahun 1991 sudah berkecimpung dalam dunia tagih-menagih (debt collektor). Semuanya berawal ketika adanya kapal pertama yang datang ke Ambon, sehingga membuat banyak pemuda Ambon memiliki keingingan untuk merantau. Pada saat itu sekitar 120-200 orang pemuda Maluku datang ke Jakarta, termasuk di dalamnya juga ada John Kei.
“Pada waktu itu, jiwa liar keluar karena masih muda, akhirnya ke Jakarta dan bekerja sebagai debt collektor. Tapi selama berkecimpung sampai saat ini, saya tidak ada urusan dengan kepolisian”. Kata pak Izhac saat menjelaskan kepada kami.
Namun ada satu masaah ketika beliau harus berurusan dengan kepolisian. ketika pada saat itu beliau sedang menjalankan tugas, tetapi ada polisi yang menyamar menjadi pereman yang kemudian datang dan mencegat beliau dan 5 orang temannya. Sehingga polisis itu dikeroyok oleh rekan-rekan, itulah yang menyebabkan namanya tercatat di polda jatim samapai saat ini karena SK deb kolektor waktu itu atas nama dirinya, sedangkan teman-temannya yang lain sudah melarikan diri, ada yang lari ke Ambon dan jakarta. Sedangkan hal itu hanya beliau yang menghadapinya.
“Saya hadapi terus kasus itu di Polda yang pada akhirnya kasusnya selesai tanpa saya masuk penjara karena saya datangi terus dan tidak melarikan diri. Kemudian karena tidak ada SK lagi kepada saya, maka saya ke lombok dan disana ada teman tapi masih tetap berkecimpung di dunia debt collektor. Tapi sejak 2016-2018 saya berhenti dan pada akhirnya saya menjadi mualaf”. Jelas beliau.
“Terkait dengan masa lalu saya, sangat luar biasa sekali jika Allah mengampuni dosa-dosa saya karena sudah terlalu banyak sekali. Hanya saja, diantara yang lainnya hanya saya yang bisa mencari posisi untuk tidak berhubungan dengan hukum itu saja. Meski kita melakukan segala sesuatu, tapi saya tahu di posisi mana saya harus menghindar”. tambah beliau.
Saat ini beliau telah hijrah dan memeluk agama Islam, kini beliau hanyalah hamba Allah yang tekun mempelajari ajaran agama Islam dan senantiasa memperbaiki diri. Beliau menjadi seorang kepala rumah tangga maka sudah seharusnya pula menjadi sosok ayah yang bisa menjadi teladan baik untuk anak-anaknya dan bertanggung jawab menghidupi keluarganya dengan layak, cukup, dan penuh kehalalan.
Keinginan beliau adalah ingin menjadi muslim kaffah dengan mendalami Islam dan mengamalkan ajaran Islam dalam kesehariannya. Menurut beliau, hatinya tergerak untuk menjadi seorang muslim adalah sejak tahun 2018 lalu. Banyak kejadian yang membuka mata hati beliau, seperti yang berkaitan dengan pekerjaan dan pergaulan, teman.
Sehingga muncul perasaan bahwa sudah waktunya untuk memperbaiki itu. Terlebih lagi pada saat itu beliau menikah beda agama, sang istri beragama Islam sedangkan beliau adalah Kristen Protestan. Sehingga selama 4 tahun pernikahan dalam kondisi beda keyakinan.
BAGAIMANA HIDAYAH ALLAH DATANG KEPADANYA?
Kisah dan keinginannya menjadi seorang mualaf juga berkaitan dengan keluarganya juga. Pada suatu saat ada kasus penagihan mobil yang kebetulan mobil itu berada ditangan seorang kiai atau tuan guru (sebutan pemuka agama di Lombok). Sehingga sangat disegani oleh banyak masyarakat. Ternyata mobil ini oleh pemiliknya digadaikan kepada tuan guru, ketika mobil itu akan saya tarik maka terjadi keributan. Sedangkan di Lombok jika ada masalah yang menyangkut dengan tuan guru maka semua masyarakat akan keluar bahkan taksegan untuk mengurung dan bunuh beliau.
“Tetapi saya tunjukan jika saya hanya menjalankan tugas. Saya tunjukan surat tugas saya. Tetapi yang membuat saya tergerak masuk Islam adalah tuan gurunya yang luar biasa sabar, bijaksana, dan pada akhirnya berteman baik dengan saya”. Kata beliau yang menjelaskan kronologinya saat.
“Sehingga suatu saat, saya diundang beliau disuatu acara halal bi halal bersama istri saya. Mereka tahunya saya kristen, tapi melihat istri saya menggunakan jilbab akhirnya beliau menegur saya dan mengatakan bahwa dalam islam tidak boleh menikah beda agama. Seketika itu saya malu karena didepan orang banyak bilang seperti itu”. Jelas beliau lebih lanjut.
Sejak saat itu, setelah selama 4 tahun menikah beliau merasa enggan jika harus pindah agama. Teguran itu nyatanya membuat beliau merenung tapi tetap berusaha menolak untuk memikirkannya, sehingga melampiaskannya dengan mabuk-mabukan.
“Saya mabuk-mabukan, hingga suatu saat ketika pulang ke rumah dalam keadaan mabuk kira-kira jam 12-1 tengah malam. Istri saya tidak segera dibukakan pintu, saya tidak sabaran. Tapi ternyata dia sholat tahajud karena pada saat itu memakai mukena dan katanya mendoakan saya. Seketika itu membuat hati saya tergerak”. Jelas beliau lebih lanjut.
Saya bertanya kepada anak buah saya di Lombok yang meskipun bekerja di dunia debt collektor tapi kebanyakan dari mereka beragama Islam. Beliau bertanya kepada mereka cara berwudhu, cara sholat, dan belajar membaca Al-Fatihah. Istrinya pun tidak mengetahui jika beliau sedang belajar agama Islam.
“Sampai saya bisa sholat maka saya akan mengatakan hal itu kepada Istri, tekad saya pada saat itu”.
Tak lama setelah beliau mempelajari agama Islam, beliau mendapatkan undangan dari MUI dan mengajak istrinya untuk datang yang kebetulan tuan guru juga di MUI. Sehingga mereka berdua datang bersama dan ketika sampai di acara itu pak Izhac langsung bersyahadat. Hal itu membuat istri terkejut sampai menangis haru penuh rasa syukur.
“Sejak saat itu saya itu sampai saat ini, saya sudah bertekat untuk meninggalkan segala pekerjaan yang berhubungan dengan masalah lalu saya. Pada awalnya saya mengurus KTP saya, dari yang mulanya beragama Kristen menjadi Islam. Serta menghentikan segala pekerjaan yang berhubungan dengan menyakiti orang lain. Kemudian setelah gempa di Lombok, kami dipanggil orang tua untuk pulang ke Lamongan”. Jelasnya lebih lanjut.
BAGAIMANA KISAH PERUBAHANNYA SETELAH MENJADI MUALAF?
Setelah memeluk agama Islam kehidupan pak Izhac lebih damai, jika dibandingkan dengan dahulu meski serba kecukupan, banyak uang, dan penuh kenikmatan duniawi tapi pada saat itu penuh kecemasan dan kegelisahan. Sekarang kehidupan beliau lebih damai meski bersama istri dan anaknya dalam keadaan yang lebih sederhana.
Perlu kita ketahui bahwa bukan karena istrinya beliau memeluk agama Islam, jika semua itu karena istri maka sebelum menikahpun beliau akan masuk Islam. Nyatanya hidayah harus menunggu sampai 4 tahun usia pernikahan. Sehingga beliau bisa memeluk agama Islam hanya dengan melihat istrinya sholat tahajud dan mendoakannya agar Allah memberikannya hidayah. Hidayah Allah datang melalui doa istrinya yang setiap malam selalu tercurah.
Saat ini beliau masih berhubungan dengan teman-teman lamanya tapi hanya sebatas kekeluargaan dan silaturahmi, bukan lagi hubungan yang seperti dulu. Beliau saat ini bahkan menjadi bagian dari salah satu masjid besar di Lamongan sebagai Takmir dan aktif mengurus masjid.
“Temen-teman saya dahulu mungkin juga heran jika mereka mengetahui saya bisa sampai pada posisi yang seperti ini (Muslim), padahal dulunya seperti itu”. Katanya sambil sedikit tidak percaya dengan dirinya yang telah sampai pada saat ini.
Mualaf Center Nasional Aya Sofya senantiasa menyambut dengan hangat saudara kita yang telah mendapatkan hidayah ingin memeluk agama Islam dengan adanya pembinaan dari mulai pengenalan dasar ke-Islaman hingga mempelajari ilmu keagamaan mulai dari tingkat dasar sampai lanjutan.
Lembaga ini juga difokuskan dalam pemberdayaan ummat kepada para mualaf di seluruh Indonesia dengan menjadi media perantara yang menyalurkan dan menjembatani para Muhsinin (orang-orang baik) untuk saling berbagi sebagian rizkinya kepada saudara kita para mualaf dhuafa di pelosok-pelosok nusantara.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Rekomendasi artikel:
- Kisah Mualaf Chinese yang Sebelumnya Memiliki Banyak Agama tapi Akhirnya Menemukan Kebenaran Tuhan dalam Agama Islam
- Seperti Kisah Orang Beriman di Zaman Para Nabi, Inilah Kisah Mualaf Yang Hampir Dibunuh dan Rumahnya Dibakar Karena Masuk Islam
- Lelang Mobil Bmw untuk Pembangunan Masjid Terpadu Aya Sofya Kota Malang
- Ingin Mengajak Keluarga Masuk Islam, Inilah Kisah Perjuangan Mualaf dalam Mempelajari Agama
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361