KESAKSIAN PENDETA SETELAH MASUK ISLAM: KELEBIHAN-KELEBIHAN ISLAM DAN AL QURAN BAGI KEHIDUPANNYA

Manusia pada fitrahnya lahir dalam keadaan Islam, beragama tauhid, dan menyembah hanya kepada Allah. Keyakinannya tumbuh dan berkembang sebagaimana dipengaruhi oleh faktor lingkungan yakni keluarga. Kebanyakan seorang anak yang lahir dari keluarga Kristen akan mengikuti agama dari keluarganya. Begitu pula seorang anak yang lahir dari keluarga Islam akan dididik dengan ajaran agama Islam. Kita bahkan tidak akan menyangka seorang pendeta akhirnya kembali kepada fitrahnya, masuk Islam.

Lain lagi beberapa kisah mualaf yang pernah kita temui, berbagai alasan bagi mereka untuk masuk Islam. Terlebih lagi Agama Islam sangat memudahkan bagi siapapun yang ingin kembali ke jalan yang benar. Meskipun ada banyak kisah dan alasan seseorang menjadi mualaf. Motivasi masuk Islam yang paling sering kami temui karena pernikahan dan pencarihan.

Terkadang kita semua lupa, bahwa nikmat yang juga patut disyukuri adalah lahir dalam keluarga Islam.

Kisah seorang mualaf yang masuk Islam karena pencarihan lebih menarik jika dibahas lebih lanjut. Hal ini semata-mata agar kita lebih bersyukur atas nikmat Islam yang telah diberikan oleh Allah, lahir dari keluarga Islam. Jarang dari kita semua mendapatkan agama melalui proses pencarian. Jikapun ada itu hanya sedikit, orang-orang yang seperti ini kadang pengetahuan agamanya lebih mendalam jika dibandingkan muslim sejak lahir.

Mualaf yang masuk Islam karena pencarian, mengalami gejolak hati yang luar biasa yang belum tentu dirasakan oleh banyak orang. Merasakan kebingungan mencari agama yang bisa diyakininya sebagai agama yang. Mereka membuktikan keyakinannya itu berdasarkan data dan bukti yang bisa diterima secara logika dan ilmu pengetahuan.

Pada kali ini kami akan berbagi kisah dan pelajaran dari mualaf yang merupakan mantan pendeta yaitu Koh Agus Tan dan Bapak Dantje Mumek. Beliau berdua ini telah melalui perjalanan panjang dalam menemukan agama Islam. Pendeta tapi masuk Islam, bagaimana bisa hal itu tidak menarik untuk dibahas?

Pendeta Masuk Islam Terpopuler Versi Mualaf Center Nasional Aya Sofya:

Berita tentang pendeta masuk Islam memang sangat menarik untuk dikupas tuntas. Mereka telah mengkaji ajaran Kristen sampai ke akarnya, menempuh pendidikan Theologi hingga ke perguruan tinggi. Namun, justru berakhir dengan memeluk agama Islam. Melepaskan semua prestasi, predikat, dan kenikmatan yang telah dimilikinya hanya semata untuk mendapatkan ridha Allah. Banyak contoh Pendeta yang ilmu ke-Kristenannya bukan main pada akhirnya memeluk agama Islam. Sebagaimana contoh:

  1. Pendeta Agustinus Christovel Kainama yang sering mengadakan live streaming di Channel Youtube Mualaf Center Aya Sofya. Sejak masuk Islam beliau dikenal sebagai Ust. Ahmad Kainama.
  2. Pendeta Maxi Christian Ludewig Deeng seorang pendeta yang menempuh pendidikan Theologi hingga ke Manila. Memutuskan memeluk Islam dan memilih hidup dari “Nol” dengan menjadi supir taxi.
  3. Koh Agus Tan, dulunya seorang Pendeta Karismatik namun kini telah menjadi pendakwah Islam dan Kristologi.
  4. Pendeta Dantje Mumek, baru-baru ini memeluk Islam karena keraguannya terjawab saat berdialog dengan Ust. Kainama saat kami melakukan Perjalanan Dakwah ke Manado. Beliau juga kerap kali membagikan pengalamannya melalui live streaming di Youtube kami.
  5. Dan masih banyak lagi …

Kelebihan Islam dan Al-Qur’an di Mata Para Mantan Pendeta

  • Dari prespektif mantan pendeta, Bapak Dantje Mumek

Bapak Dantje Mumek mengaku meski belum sebulan memeluk agama Islam, namun perasaan bangga terhadap Islam sangat luar biasa baginya. Segala aspek kehidupan manusia sejak sebelum dilahirkan hingga sampai pada kematian telah diatur dalam Al-Qur’an. Satu-satunya kitab suci yang isinya sangat lengkap yang patut menjadi pedoman hidup manusia.

Saat kami bertanya kepada mantan Pendeta, Bapak Dantje Mumek, mengenai kelebihan Islam dan Al-Qur’an dalam kehidupannya. Tanpa berfikir panjang, beliau langsung merujuk pada QS. Al-Imran: 19, sebagaimana berikut ini:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Artinya: Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Beliau juga menunjukan kekagumannya dengan Al-Qur’an karena menggunakan bahasa Arab. Baginya keaslihan Al-Qur’an itu sangat terjamin karena sejak awal dan sejak diturunkannya wahyu berupa ayar-ayat Al-Qur’an kepada Rasulullah itu menggunakan bahasa Arab, kemudian ditulis dan dicetak menggunakan bahasa Arab.

Tidak ada perubahan makna dan bahasa, sehingga meminimalisir multitafsir yang disalah artikan dan disalah gunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Al-qur’an memuat tata bahasa yang dalam dan terpelihara makna kalimatnya dengan memperhatikan panjang – pendek dalam pembacaan Al-Qur’an. Tak sedikitpun orang berpendapat bahwa dengan membaca Al-Qur’an dapat menciptakan suasana hati yang damai bagi yang membaca dan mendengarkannya, walaupun belum mengetahui maknanya.

Al-Qur’an sebagai firman Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk menyempurnakan Kitab sebelumnya dan memperbaiki ajaran yang telah diselewengkan oleh oknum untuk kepentingan pribadi. Dalam Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa akan ada suatu golongan yang mengaku beriman padahal sejatinya mereka telah membohongi dirinya sendiri. Sebagaimana Firman Tuhan berikut ini:

“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. [QS. Al-Baqarah: 8 – 10 ]

  • Dari prespektif mantan pendeta, Koh Agus Tan

Jika sebelumnya bapak Dantje Mumek telah menjelaskan keistimewaan Islam dan Al-Qur’an yang beliau temui disepanjang hidupnya. Lain lagi dengan penjelasan Koh Agus Tan, Alhamdulillah beliau telah selesai menjalani operasi jantung atas bantuan doa dan materi dari para muhsinin dan donatur setia Aya Sofya. Saat ini, bersama dengan bapak Pendeta Dantje beliau juga akan berbagi pendapatnya mengenai keistimewaan dan kelebihan Al-Qur’an.

“Bagi seseorang yang memegang satu hakikat benar maka saya yakin bahwa dia akan memilih Islam sebagai patokan kehidupan dan patokan keimanan”. Jelas Koh Agus Tan.

Menurut beliau, masuk Islam itu mudah akan tetapi perjuangan untuk bisa mendapatkan kemenangan Islam itu susah. Terlebih lagi memprioritaskan diri sebagai seorang muslim di tengah-tengah mayoritas Kristen. Setiap manusia yang mengaku beriman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan pasti akan mengalami berbagai ujian untuk meningkatkan derajat keimanannya.

Begitu juga para mualaf, cobaan akan silih berganti karena Allah akan menguji derajat keimanan seseorang. Memeluk Islam memang hanya perlu mengucapkan 2 kalimat syahadat. Tetapi keimanan seseorang itu dibuktikan dengan tindakan dalam menghadapi ujian yang diberikan. Bertahan dengan keimanan Islam meski dirundung berbagai ujian adalah seorang pemenang.

“Ada satu landasan keimanan yang tidak dimiliki oleh keimanan lain terletak pada QS. Al-Kafirun: 6. Prespektif luar biasa dalam Al-Qur’an yang diberikan kepada manusia untuk melakukan kehendak bebasnya dengan tidak mudah terpengaruh dogma. Saat bisa berfikir secara objektif dan tidak terpengaruh dogma maka saya kira kita semua akan memilih Islam”. Jelas Koh Agus Tan.

Jika membahas tentang konsep ketuhanan maka sudah banyak dibahas, banyak orang yang masih bisa objektif saat bertanya tentang ciri atau sifat yang layak disebut Tuhan. Tapi karena suatu keadaan yang sudah terlanjur meyakini dogma, sehingga banyak yang tidak berani mengimplementasikan dalam kehidupannya. Memang itu adalah suatu pilihan berat.

Al-Qur’an dan Islam sudah banyak menjawab segala macam pertanyaan dalam aspek kehidupan manusia. Sebelum para ilmuan menemukan suatu fenomena alam atau hal baru di dunia ini, nyatanya itu sudah tercatat dalam Al-Qur’an. Segala bentuk perilaku manusia juga sudah tercatat dalam Al-Qur’an padahal zaman akan mengalami perubahan. Tetapi ajaran Islam dan isi Al-Qur’an masih sangat kompatibel di berbagai zaman.

Apakah ada kitab suci lain yang lebih lengkap dari pada Al-Qur’an?

Jawabannya adalah tidak ada. Jika kitab lain ditulis oleh manusia dan banyak dilakukan perubahan dengan mengikuti perkembangan zaman tetapi itu tidak berlaku untuk Al-Qur’an. Sejak zaman Rasulullah Muhammad menerima wahyu dari Allah berupa Al-Qur’an hingga zaman ini. Isi Al-Qur’an tetap sama.

Al-Qur’an masih berbahasa Arab tidak ada berubahan bahasa dan makna. Jikapun diterjemahkan ke bahasa lain maka harus menyertakan bahasa aslinya. Sehingga hal inilah keistimewaan dari Al-Qur’an.

Semoga Bapak Dantje Mumek dan Koh Agus Tan senantiasa semangat mensyiarkan islam diberbagai belahan bumi manapun. Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (umat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.

Kami siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.

“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)


Rekomendasi artikel:


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.