KAJIAN KEISLAMAN MUALAF CENTER SAROLANGUN: KISAH TUKANG SISIR DALAM MEMPERJUANGKAN KEIMANANNYA KEPADA ALLAH

Peristiwa di Mesir

Ada seorang raja yang tidak kalah dholim dan kurang lebih sama seperti raja Namrud, ia adalah Fir’aun yang jauh lebih terkenal dari pada raja Namrud. Kita telah mengetahui bahwa Fir’aun mengaku dirinya sebagai tuhan yang kisahnya juga diabadikan dalam Al-Qur’an.

Fir’aun mengatakan: “aku adalah tuhan yang paling tinggi dan aku tidak tahu ada tuhan selain aku”. Seperti itulah saat Fir’aun mengaku dirinya sebagai tuhan akan tetapi dia merasa ketakutan terhadap mimpinya sendiri yang selalu muncul berulang-ulang setiap malam. Fir’aun sering bermimpi bahwa akan ada api yang sangat besar mengarah ke Mesir dan membakar bangunan-bangunan kecuali perkampungan Bani Israil.

Fir’aun pun mengumpulkan para tukang sihirnya dan mereka berkata: “akan lahir seorang bayi laki-laki yang kelak akan menumbangkan kekuasaanmu”. Mendengar perkataan tukang sihir itu membuat Fir’aun ketakutan dan memutuskan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.

Seorang bayi laki-laki ditemukan oleh Asiyah Binti Muzahim yang merupakan istri Fir’aun. Bayi itu hendak dibunuh oleh fir’aun akan tetapi Asiyah melarangnya kerena menganggap bahwa bayi itu dapat menghibur mereka. Meskipun Fir’aun pada awalnya menolak tapi akhirnya ia menyetujui keputusan Asiyah yang ingin merawat bayi itu.

Sebagaimana kisah ini dimulai sejak kelahiran nabi Musa, seorang nabi yang mashur dari kalangan Bani Israil dan kisahnya pun diabadikan lengkap dalam Al-Qur’an. Ketika Musa diangkat menjadi nabi, ada 3 orang beriman dari lingkungan Fir’aun yakni: seorang laki-laki dari keluarga Fir’aun yang namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, Istrinya sendiri, dan tukang sisirnya keluarga Fir’aun yang bernama Masyithah.

Diceritakan dalam suatu hadist dari Abdullah Bin Abbas ra. ketika nabi Muhammad melakukan isra’ dan mi’raj, beliau diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat surga. Tiba-tiba tercium bau harum dan bertanyalah Rosulullah kepada malaikat Jibril: “wahai Jibril, sesungguhnya bau harum ini milik siapa?”. Malaikat Jibril pun menjawab: “sesungguhnya bau harum ini adalah milik Masyithah, yakni seorang tukang sisir keluarga Fir’aun”.

Masyithah ini adalah satu diantara dua orang wanita beriman yang keimanannya lebih dulu diketahui oleh Fir’aun. Ketika dia sedang menyisir rambut anak Fir’aun dan tidak sengaja menjatuhkan sisirnya, saat hendak mengambil sisirnya itu ia menyebut nama Allah: “Bismillah”. Padahal ia sudah berusaha menyembunyikan imannya, tapi sesuatu hal yang disembunyikan pasti akan nampak dengan sendirinya.

Hal itu ternyata didengar oleh anak Fir’aun dan ia bertanya: “apakah Allah yang engkau maksud adalah bapakku?”. Masyithah menjawab: “bukan, sesungguhnya dia adalah tuhanku, tuhanmu, dan tuhan bapakmu”. Menganggapi hal itu anak Fir’aun berkata: “bagaimana kalau aku kabarkan hal ini kepada bapakku?”. Dengan tegas Masyithah pun menjawab: “iya, silahkan kau sampaikan pada bapakmu”.

Akhirnya Fir’aun mendengar hal itu dan memanggil Masyithah dengan berkata: “wahai Masyitah apakah ada tuhan selain aku?”. Masyithah pun menjawab dengan jujur: “iya, ada tuhan selain engkau, dialah Allah, Tuhannya Musa, Harun, Tuhanmu, Tuhan saya, dan Tuhan seluruh alam semesta ini”. Mendengar hal itu membuat Fir’aun marah besar, Masyithah dimasukkan ke dalam penjara dan dipisahkan dengan anak-anaknya.

Masyithah pun dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar dalam wajan penggorengan yang disaksikan oleh para pengikut Fir’aun. Saat itu Fir’aun berkata: “Masyithah mengatakan bahwa ada tuhan selainku, bagiamana menurut kalian wahai kaumku?”. Maka orang-orang itu mengatakan: “bunuh saja dia !”.

Disiapkannya penggorengan besar, dihadapkannya Masyithah ke penggorengan itu. Satu persatu anak-anaknya dimasukan ke dalam penggorengan hingga tiba pada anak terakhir yang hampir membuat Masyithah menarik keimanannya kepada Allah karena merasa tidak tega melihat anaknya yang masih bayi itu. Tapi sungguh Allah Maha Besar membuat anak itu berbicara: “wahai ibuku, sesungguhnya azab dunia sangat ringan daripada azab akhirat”. Masuklah bayi itu dan keimanan Masyithah pun kembali mantap.

Ketika Masyitah hendak dilempar, ia berhajat kepada penjaga dengan berkata: “kalau saya dilempar ke penggorengan ini maka saya meminta agar engkau kumpulkan semua debu-debu ini dan jadikan satu dalam kuburan”. Akhirnya Masyithah pun dilempar dan matilah satu keluarga di situ.

Ketika mendengar Masyithah dihukum seperti itu, Asiyah tidak terima bahwa saudari seimannya mendapatkan hukuman sadis dan bengis. Sesungguhnya itu pertama kali Fir’aun menghukum orang dengan sangat sadis dan bengis. Marahlah Asiyah kepada Fir’aun dan mengatakan bahwa dia juga beriman kepada agamanya Musa seperti Masyithah. Asiyah mengatakan bahwa dialah orang pertama yang beriman kepada agama Musa, mendengar hal itu dari mulut istrinya sendiri membuat Fir’aun marah dan memutuskan untuk menghukum Asiyah secara diam-diam karena tidak ingin rakyatnya tahu.

Asiyah dibawa ke padang pasir ditengah terik matahari yang panas pada siang hari. Ia diikat, tidak diberi makan dan minum. Dari Abu Hurairah ra sebagaimana Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Firaun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para malikat menaunginya.” (HR. Abu Ya’la).

Ketika Fir’aun dan penjaganya pulang, kemudian datanglah malaikat Jibril dan memayungi Asiyah dengan sayapnya. ketika itu Asiyah terus berdoa kepada Allah hingga doanya tersebut dicantumkan dalam QS. At-Tahrim Ayat 11:

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Artinya: Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

Habis kesabaran Fir’aun karena Asiyah tidak kunjung murtad untuk kembali menyembahnya. Akhirnya Fir’aun mengumpulkan rakyatnya dan mengatakan bahwa Asiyah telah mengikuti agama yang dibawa oleh Musa, saat itu marahlah seluruh pengikut Fir’aun dan ingin agar Asiyah dibunuh.

Perlu kita ketahui bahwa Asiyah binti Muzahim tidak memiliki kekurangan apapun, ia adalah seorang istri pemimpin Mesir yang memiliki segalanya. Tapi bagi Asiyah ketika iman dan aqidah sudah menghujam hatinya maka dunia itu tidak ada artinya. Keyakinan seperti ini memang susah kecuali pada wanita-wanita mukminah/mukhlisah.

Sebagaimana Rosulullah bersabda: “Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” [HR. Muslim]

Jika pada zaman dahulu ada seseorang yang rela menjual dunia demi agamanya, tapi saat ini banyak orang yang menjual agama demi dunia yang sementara ini. Sudah banyak wanita yang murtad karena memilih suami yang bergelimangan harta tapi kafir.

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Mualaf Center Sarolangun dan Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.

Kami juga melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.


Rekomendasi Artikel:


Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.