KAJIAN KEISLAMAN MUALAF CENTER LOMBOK: ALASAN YAHUDI INGIN MENGUASAI PALESTINA

Pendahuluan

Sebagaimana dalam Kajian Mualaf Center Lombok menyampaikan bahwa sesungguhnya umat Yahudi bukanlah kelompok yang berhak mendapatkan sejengkalpun tanah Palestina. Sungguh wajar jika orang Kristen dan Yahudi saling bekerja sama demi merebut tanah Palestina karena oleh umat Yahudi menganggap bahwa di Palestina tepatnya di Masjidil Aqso Yerusalem adalah tempat beradanya Haikal Sulaiman yang dibangun oleh Nabi Sulaiman.

Umat Yahudi ingin mendirikan kembali Haikal Sulaiman dan merobohkan Masjidil Aqsa sebagaimana mereka percaya jika Haikal Sulaiman telah dibangun kembali maka Dajjal dapat menguasai dunia dan umat Yahudi akan berada di puncak kejayaan. Sedangkan umat Kristen mempercayai bahwa jika Haikal Sulaiman sudah dibangun kembali maka Yesus (Nabi Isa) akan turun ke bumi dan membunuh Dajjal, sehingga umat Kristen berada di puncak kejayaannya menguasai dunia. Jadi tidak heran jika mereka saling bekerja sama memusuhi umat Islam dan mereka saling memanfaatkan satu sama lain.

Umat Islam juga memiliki kepentingan yang sama sebagaimana Rosulullah perna mengatakan bahwa kelak Baitul Maqdis akan menjadi pusat kekuatan umat Islam ketika Allah bangkitkan Al-Mahdi (Muhammad bin Abdillah) yang akan menguasai dunia. Sesungguhnya Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam sebelum Allah memindahkannya ke Baitullah Makkah.

Keutamaan Negeri Palestina

1. Kiblat kaum muslimin.

Sebelum Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk memindahkan kiblat ke Baitullah Makkah, kiblat pertama umat Islam adalah di Baitul Maqdis. Nabi Muhammad perna melakukan isra’ dan mi’raj melalui Baitul Maqdis dan perna melakukan sholat di sana bahkan menjadi Imam bagi para Nabi.

2. Negeri para Nabi dan Rosul.

Palestina adalah negerinya Ibrahim, Ishaq, Yaqub, Ismail (dilahirkan disana tetapi hijrah ke makkah), Daud, Yusuf, Sulaiman, Yahya, para Nabi lainnya juga banyak diutus di negeri ini, dan sebagian Nabi dimakamkan di negeri ini, seperti Nabi Ibrahim dimakamkan di kota Kholil Palestina, Nabi Yusuf yang jasadnya dipindahkan dari Mesir ke Palestina. Kemudian Nabi Ishaq, Harun, Musa, dan masih banyak nabi lainnya dimakamkan di Palestina.

3. Negeri tersuci ke-3 setelah Makkah dan Madinah.

Nabi Muhammad perna bersabdah:
“Beruntunglah negeri Syam. Sahabat bertanya: mengapa ? Jawab Nabi saw: Malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.” (HR. Imam Ahmad)”

Palestina adalah bagian dari Syam dan kita tauh bahwa Masjidil Aqsa memiliki keistimewaan yang sangat besar, sebagaimana Allah telah menyebutkan keistimewaan Masjidil Haram, Masjidil Nabawi, dan begitupula Masjidil Aqsa. Bahkan telah dijanjikan oleh Allah jika seseorang melakukan shalat disana sebanding dengan 500 kali sholat di masjid-masjid lainya. Para nabi, para ulama, dan para orang sholeh lainnya banyak berdatangan mengunjungi atau berziarah ke masjid-masjid itu. Palestina adalah negeri para ulama dan negerinya kitab-kitab Allah. Bahkan Nabi Muhammad melarang safar dalam rangkah ibadah kecuali di 3 tempat yakni Masjidil Haram, Masjidil Nabawi, dan Masjidil Aqsa.

4. Negeri para sahabat rosul.

Syam adalah negeri yang penuh berkah seperti halnya yang telah didoakan oleh rosulullah. para sahabat-sahabat rosulullah banyak yang hijrah ke negeri palestina dan berziarah kesana, diantaranya: umar bin khatab, abu ubaidah bin jarrah, shofia binti huyay (istri nabi), abdullah bin umar, salman alfarisi, abudhar al qhifari, abu hurairah rodiallahuanhu, bilal bin robah, amr bin ash, muawiyah bin sofyan, dan banyak lagi lainnya yang artinya ini adalah negeri para sahabat bukan hanya negeri para nabi dan rosul, negeri kitab-kitab.

5. Negeri tempat berkumpulnya seluruh umat manusia.

Diantara tanda-tanda kiamat adalah munculnya api dari Madramaut yang menggiring manusia dan mengumpulkannya di Syam. Sebagaimana sabdah Rosulullah: “Dan yang terakhirnya adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul.” [HR. Muslim].

6. Dan masih banyak lagi …

Siapa penduduk asli Palestina?

Berdasarkan sejarah yang tertera dalam kitab Taurat atau Perjanjian Lama menyatakan bahwa bukanlah umat Yahudi atau Bani Israel yang menempati tanah Palestina pertama kali. Umat Yahudi berasal dari Bani Israel yang awalnya tinggal di Mesir kemudian terusir dan hijrah bersama Nabi Musa ke Palestina.

Penduduk yang pertama kali menempati negeri itu adalah satu kabilah yang bernama kabilah Kan’an, merupakan salah satu nama dari kabilah-kabilah Arab yang hijrah dari semenanjung Tanah arab ke kawasan Utara karena mengalami kemarau paceklik, dan mereka melakukan hijrah ke tanah yang saat ini disebut Palestina. Saat itu nama Palestina belum ada, yang ada adalah tanah Kan’an (Ardhu Kan’an) karena yang mendiami adalah kabilah Kan’an. Jadi penduduk asli negeri Palestina adalah orang Arab.

Beberapa kabilah Arab lainnya adalah kabilah Amuriyyah hidup dilembah-lembah, kabilah Yabusiah mendiami kawasan Al-Quds dan membangun kota bernamakan kota Yabus, dan Kabilah Kan’an mendiami suatu daerah yang bernama Ariha yang menjadi kota tertua di dunia. Nama Ardhu Kan’aan (Tanah Kan’aan) adalah nama tertua untuk daerah yang kemudian dikenal dengan tanah Palestina.

Orang-orang Kan’aan mendirikan sebagian besar kota-kota di wilayah tersebut. Tidak kurang dari dua ratus kota kuno didirikan, seperti Beit She’an, Ashkelon, Acre, Haifa, Hebron, Ashdod, Beersheba, Betlehem, dan lain sebagainya. Sementara tidak ada satupun tanda-tanda Bani Israel pernah mendiami kawasan ini sebagaimana disebutkan kitab Taurat maupun Injil.

Kita tauh bahwa Palestina berdekatan dengan Mesir hanya saja dipisah dengan padang pasir yang luas (Jalur Gaza). Pada waktu itu Tanah Kan’an dan Mesir adalah satu (bukan berbeda negara seperti saat ini), Mesir menguasai beberapa wilayah termasuk Tanah Kan’an (Ardhu Kanan) pada saat itu.

Kemudian beberapa pendatang dari jazirah Kreet (Yunani) yang terkenal sebagai bangsa pelaut mendiami wilayah selatan yakni tepi pantai antara Gaza dan Yafa, yang masa itu dalam kekuasaan Fir’aun di Mesir. Mereka membangun kota, bergaul, dan berasimiliasi dengan warga setempat (Ardhu Kan’aan). Wilayahnya meliputi Ghaza, Asdod, Gat, Ekron, dan Ashkelon. Penduduk setempat kemudian menamakan daerah ini “Flisthyun”, sedangkan orang-orang dari Yunani dan Romawi kuno, tempat asal sebagian pendatang ke Tanah Kan’an (Ardhu Kan’an) menyebutnya dengan “Filistin”.

Nama tersebut kemudian dalam bahasa Inggris menjadi Palestine dan dalam bahasa Indonesia sebagai Palestina. Jadi, sejak adanya tanah Palestina (Ardhu Kan’an) adalah milik orang-orang Arab asli dan pendatang Yunani yang menetap di wilayah tersebut. Tidak ada satupun sejarah yang menyebutkan bahwa penduduk asli wilayah Palestina adalah Bani Israel atau keturunan Yehuda. Wilayah tersebut juga dikaitkan dengan Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim yang diutus Allah untuk membawa risalah tauhid, mengajak menyembah Allah Yang maha Esa.

Hubungan antara Palestina dan Bani Israel

Nabi Ibrahim memiliki tiga istri tetapi dua diantaranya lebih banyak disebutkan dalam kitab-kitab Allah yakni Siti Sarah dan Siti Hajar. Tapi dalam hal ini lebih berkaitan Siti Sarah melahirkan anak bernama Ishaq yang kemudian menjadi Nabi sebagai penerus Nabi Ibrahim. Nabi Ishaq memiliki anak bernama Yakub, anak Ishaq yang paling sholeh yang kemudian menjadi Nabi.

Nabi Yakub sering mendapat masalah dari para saudaranya sehingga dia menyendiri dan pergi di malam hari, kemudian karena kebiasaannya itu dia disebut Isra’il, dari kata Isra’ yang artinya pergi dimalam hari. Tapi ada juga yang menyatakan bahwa Isra’ artinya abdun dan il adalah Allah yang disebut abdullah artinya hamba Allah karena Yakub selalu beribadah kepada Allah.

Jadi kata Israil berasal dari Nabi Yaqub dan beliau memiliki empat istri 2 diantaranya adalah melalui pernikahan yang sah dan 2 diantaranya berasal dari budak, semua istri beliau melahirkan anak hingga jumlah anak Nabi Yakub adalah 12 anak. Dari istri nabi Yaqub yang namanya Rohil/Rahil/Rachel lahirlah seorang Nabi yang meneruskan kenabiannya yakni Nabi Yusuf dan saudaranya yang bernama Benyamin.

Kita tahu bahwa sejarah ini sering menceritakan ketika yusuf didholimi saudara-saudaranya, hingga dibuang ke sumur, dipungut oleh pedagang dan dibawa ke Mesir, dan dibeli oleh pejabat Mesir, sampai akhirnya menjadi bendaharawan Mesir yang sangat dihormati.

Kemudian Nabi Yusuf membawa seluruh keluarganaya dari Palestina menuju Mesir hingga tidak ada satupun keturunan Yaqub yang tinggal di Palestina. Penduduk Mesir sangat menghormati Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya hingga diberi suatu daerah khusus sebagai tempat tinggal dan beranak pinaklah 12 anak Yakub menghasilkan banyak keturunan yang disebut bani Israil.

Setelah Nabi Yusuf meninggal, mereka mulai mendapatkan tekanan dari suku Qibti yang merupakan suku terbesar pada saat itu dengan rajanya bernama Firaun mulai menjajah bani Israil dan menjadikannya budak maka Allah pada saat itu mengutus Nabi Musa (keturunan anak Yakub yang bernama Lewi) sebagai Rosul untuk Bani Israil dan untuk mendakwahi Firaun. Sepanjang Nabi Musa diutus untuk Bani Israil, mereka menyaksikan banyak mukjizat besar yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa agar mereka semakin bertaqwa, namun Bani Israil tetap kufur kepada-Nya.

Saat hendak memasuki Palestina, nabi musa memerintahkan Bani Israil untuk melakukan perang dengan penduduk setempat agar bisa merebut wilayah itu tapi mereka enggan melakukannya dengan memberikan banyak alasan. Hingga akhirnya belum sempat mereka masuk ke tanah Palestina tapi Nabi Musa dan Harun sudah meninggal dan digantikan Yusya bin Nun kemudian merebut Palestina dan tinggal di Palestina. Jadi, berdasarkan sejarah, tanah Palestina bukanlah milik orang Yahudi atau Bani Israil.

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Bersama Mualaf Center Lombok dan Mualaf Center Nasional AYA SOFYA, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.

Melakukan pembinaan atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya. Serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah. Membentuk mualaf yang mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.

Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).


ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?

REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA


SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:

MUALAF CENTER AYA SOFYA


MEDIA AYA SOFYA

Website: www.ayasofya.id

Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA

YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA

Instagram: @ayasofyaindonesia

Email: ayasofyaindonesia@gmail.com


HOTLINE:

+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100

+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361


ADDRESS:

SIDOARJO: MASJID AYA SOFYA SIDOARJO, Pasar Wisata F2 No. 1, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

MALANG: INSAN MOKOGINTA INSTITUTE, Puncak Buring Indah, Citra Garden, Kota Malang, Jawa Timur.

SURABAYA: Pesantren JEHA Dolly. Jl. Putat Jaya No. 4B, Putat Jaya, Kota Surabaya.

DEPOK: Jl. Tugu Raya No. 8 Kelapa Dua Cimanggis, Depok.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.