Momen ini sangat spesial bagi MCN Aya Sofya karena telah kedatangan tamu kehormatan dari negeri seberang. Seorang tokoh mualaf pesohor asal Negara Malaysia. Beliau ini kerap kali mendakwahkan kisah perjalanannya ketika mendapatkan hidayah Islam yang banyak menginspirasi umat Islam di Malaysia dan berbagai negara lainnya yang mana Islam sebagai minoritas. Beliau adalah Lim Jooi Soon yang lebih akrab kami panggil Brother Lim.
Pengalamannya menjadi seorang mualaf adalah suatu pelajaran hidup yang tidak hanya dibagikan bagi warga Malaysia saja. Beliau perna mendakwahkan agama Islam sampai ke Belanda, Inggris, Thailand, dan hampir seluruh negara lainnya. Itu karena kepeduliannya yang teramat besar terhadap Islam. Beliau memperkenalkan Islam dengan tauhidnya, ingin lebih banyak orang mendapatkan hidayah untuk menyembah Allah. Hal itu juga yang membuat beliau pada akhirnya mendirikan suatu lembaga dan yayasan dakwah bernama IDT (Interactive Dakwah Tarbiyah And Association).
Brother Lim, mualaf yang saat ini bertinggal di Malaysia ini sebelumnya adalah seorang Budhist dan Kristiani, namun akhirnya mendapatkan hidayah dan memantapkan diri pada agama Islam. Jika semua orang merasa tenang dan baik-baik saja dengan agama yang diperolehnya dari lahir, lain halnya dengan beliau. Brother Lim rela berpindah-pindah agama dengan alasan untuk mendapatkan suatu kebenaran yang nyata jadi bukan untuk mempermainkan agama.
Baginya meyakini agama lain masih menimbulkan banyak pertanyaan, namun ketika memeluk agama Islam semua keraguannya terjawab. Pada kali ini beliau akan membagikan kisah, kesaksian, dan alasannya ketika memutuskan berpindah agama dari Kristen ke Islam. Kenapa Brother Lim memutuskan untuk masuk Islam?
1. Budaya Membeli Tuhan
Brother Lim menjelaskan bahwa sebelum dirinya memeluk Islam dan menjadi mualaf. Beliau tinggal bersama orang tuanya di Malaysia dan awalnya beragama mengikuti agama orang tuanya yakni menyembah banyak berhala. Hingga suatu ketika terjadi peristiwa yang membuatnya fikirannya terbuka dan mulai mencari kebenaran.
“Sebelum berIslam, saya beragama Kristen. Saya tinggal di Malaysia dengan 11 adik dan 1 ibu. keluarga saya saat itu menyembah berhala tapi saya menolak menyembah berhala dan ada suatu peristiwa yang membuat saya benar-benar menolak”. Kata Brother Liem saat membagikan pengalamannya memeluk agama Islam.
Menurutnya hal yang membuatnya benar-benar menolak berhala sebagai Tuhan adalah ketika semua adiknya mengalami sakit sehingga ibunya membawa ke rumah sakit. Namun setelah mendapatkan perawatan dokter, penyakit yang dialami oleh mereka tidak kunjung sembuh. Pada saat itu juga ibunya berdoa kepada Tuhan (patung berhala) untuk meminta kesembuhan bagi anak-anaknya tetapi itu tidak membuat sembuh.
Saat itu ibunya merasa bahwa Tuhan yang disembahnya itu kurang manjur. Kemudian beliau diajak ibunya untuk mendatangi pabrik pembuat berhala dan membeli Tuhan baru.
“Di rumah saya selalu beli Tuhan baru, pada saat itu ibu membawa saya ke pabrik pembuat berhala. Sehingga saya dapat melihat mereka membuat patung berhala, mengecatnya, dan mengeringkannya. Patung itu kemudian masuk ke dalam pabrik dan siap untuk dijual. Sejak saat itu saya berfikir, sebenarnya Tuhan itu menciptakan manusia atau manusia yang menciptakan Tuhan?”. Jelasnya dengan gaya yang begitu menarik untuk kita simak lebih lanjut.
“Saat itu, ibu saya berkata kepada penjual patung Tuhan bahwa anaknya sedang sakit maka Tuhan manakah yang paling kuat, hebat, dan bisa menjaga kesehatan anaknya?”. Lanjutnya bercerita.
Beliau juga menceritakan bahwa ketika ibunya bertanya seperti itu, pemilik pabrik cepat-cepat mengeluarkan dan menunjukan katalog kepada ibunya. Katalog tersebut berisi kurang lebih 5 jenis gambar patung Tuhan penjaga kesehatan. Pemilik pabrik itu pun berkata bahwa yang paling manjur dan kuat adalah patung yang paling mahal. Jadi pada akhirnya ibunya membeli patung tersebut dan membawanya pulang ke rumah untuk disembah.
2. Disebut Tuhan Tapi Tidak Bisa Menyelamatkan Diri
Selain itu, ada satu lagi peristiwa yang membuat beliau merasa tidak nyaman adalah ketika didepan rumahnya terjadi kebakaran yang besar. Rumahnya pada saat itu masih menggunakan papan. Ketika itu beliau dan keluarganya diminta untuk mengeluarkan barang-barang beharga dan menunggu di dekat pintu gerbang. Jika api itu menyebar ke rumah maka mereka hanya perlu mengambil barang-barang dan melarikan diri.
Selama menunggu itu beliau memikirkan sesuatu dan ingin ditanyakan kepada ibunya, namun pada akhirnya diurungkan. Padahal saat itu beliau ingin menanyakan perihal Tuhan yang disembah oleh ibunya itu.
“Jika rumah terbakar dan kita melarikan diri maka bagaimana dengan nasib banyak Tuhan yang ada di dalam rumah itu? Mereka akan ikut turun dan lari keluar atau akan tetap duduk di dalam rumah itu dengan menunggu orang yang datang untuk menyelamatkannya”. Kata Brother Liem kepada kami dengan menyampaikan pertanyaan yang pada saat itu urung ditanyakan kepada ibunya.
Di usianya saat itu, beliau sudah merasa bahwa Tuhan yang ada di rumahnya itu tidak bisa menjaga dirinya sendiri dan keluarganya harus menyelamatnya. Jadi beliau berfikir, bagaimana dia bisa menjaga kita? sejak saat itu beliau mulai meninggalkan agama yang menyembah berhala itu. Sejak itu beliau mulai mencari-cari agama dan tertarik dengan agama Kristen.
3. Masuk Kristen karena Bermain Bola
Pada waktu kecil mualaf asal Malaysia ini, Brother Liem, memiliki hobi bermain bola bersama teman-temannya. Beliau bersama teman-temannya menelusuri kampung untuk mencari lapangan yang hendak digunakan untuk bermain bola. Akhirnya menemukan lapangan cukup luas yang terletak di belakang gereja.
Setiap hari minggu gereja itu membagi makanan secara gratis kepada semua masyarakat, bukan kepada umat Kristen saja tapi kepada semua orang dari berbagai bangsa dan agama. Beliau dan teman-temannya pergi menemui Pastur untuk meminta izin menggunakan lapangan itu untuk bermain bola.
Pastur itu mengizinkannya dan sangat memperbolehkan untuk bermain bola di lapangan itu setiap hari tanpa ada batas waktu. Jadi setiap sepulang sekolah mereka datang ke lapangan belakang gereja untuk bermain bola. Bahkan beliau mengaku setiap kali bermain bola selalu disediakan makanan dan minuman gratis. Padahal kadang bola itu terkena kaca jendela dan pecah tetapi Pastur itu tidak.
“Pastur itu berkata: tidak apa-apa nanti akan kita ganti jadi teruskanlah main. Dia tidak marah pada saat itu. Kami justru disediakan makanan dan minuman setiap kali bermain bola. Jadi kami merasa berhutang budi kepada pastur dan gereja“. Kata Brother Liem saat menceritakan asal mulanya masuk agama Kristen.
“Dari situlah kami mulai diajak masuk ke gereja. Ketika menjelang hari natal dia berjanji akan menghidangkan makanan sebanyak yang ingin kita makan dan dapat memilih hadiah mana yang diinginkan”. Jelasnya lebih lanjut dan beliau berbagi pengalaman pertamanya pergi ke gereja yang membuatnya memutuskan masuk Kristen.
“Pertama kali saya masuk ke dalam gereja, saya pergi ke kamar mandi dahulu. Kamar mandinya bersih. Lebih bersih dari pada kamar mandi di rumah saya. Menurut saya, kamar mandinya bisa dijadikan kamar tidur”. Katanya saat menjelaskan pengalaman pertamanya masuk gereja itu.
Kemudian beliau mulai menceritakan juga tentang pengalamannya dalam Islam. Beliau kerap kali mengunjungi masjid-masjid diberbagai tempat. Ada banyak pula masjid-masjid di Malaysia yang juga kamar mandinya bersih dan bagus. Namun ada juga beberapa masjid yang menurutnya memiliki kamar mandi yang kurang bersih sehingga baunya tercium sampai keluar.
Bilau juga sempat membandingkan dengan pengalaman ketika saat memasuki gereja tersebut selain memiliki kamar mandi yang bersih. Baginya ketika masuk gereja ada nyanyian lagu, berdoa, dan mendengarkan khutbah. Hal yang yang menurut beliau menarik adalah cara mereka (orang gereja) menyampaikan khutbahnya yang tidak bercerita tentang hukum-hukum. Sedangkan dalam Islam selalu disini dengan hukum-hukum.
“Dia (Pastur) dalam khutbahnya, menceritakan tentang cinta, Yesus yang mencintai semua orang. Juga menceritakan tentang nabi-nabi dan pengajaran dalam bible itu. Sehingga itu lebih mudah dan bertahan lama berada dalam ingatan. Maka dengan cara inilah banyak remaja di kampung saya 90% masuk Kristen. Walaupun di tempat saya itu terdapat 2 masjid tetapi tidak ada seorang pun masuk Islam. Sebab orang Islam di sana tidak berdakwah.” Kata Brother Liem saat membandingkan perkembangan Islam dan Kristen di kampungnya.
Jadi Bagaimana Bisa Masuk Islam?
Inilah yang kita tunggu-tunggu tentang kisah beliau dalam memeluk Islam setelah menjelajahi berbagai agama untuk lebih meyakinkan dirinya. Beliau bercertia bahwa alasannya mulai tertarik pada Islam dan menjadi mualaf berkaitan dengan tempat hiburan malam di Malaysia.
“Ini ada kaitannya dengan sebuah tempat hiburan yang beroperasi tengah malam, kami sebut disko. Disitulah seya berjumpa dengan seorang haji yang berprofesi menjadi security ataupun sebagai buzzer. Ketika saya berteman dengan dia, dia sangat senang dan suka berteman dengan saya. Kemudian mengajak saya ke rumahnya dan menonton satu take video. Debat antara syaikh Ahmad Deedat dengan Jimmy Swaggart. Debat ini membuat saya menjadi panas karena Deedat membuktikan kalau bible itu bukan kalam Allah. Tapi sedihnya Jimmy Swaggart tidak bisa membalas tuduhan Deedat”. Jelasnya saat menceritakan awal mula tertarik kepada Islam.
Setelah menonton video itu maka sebagai umat Kristen membuat keyakinannya goyah, sehingga pada saat itu beliau mulai mengkaji dan menelusuri tentang Ahmad Deedat. Beliau pun membeli bukunya dan mulai untuk mengkaji dengan serius setiap 6 – 8 jam per hari selama 2-3 tahun.
Hasil mengkaji selama itu pada akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa menurutnya bible secara umumnya bukan kalam Allah tetapi mengandug sedikit kata-kata Allah. Jadi itulah alasan beliau meninggalkan Agama Kristen. Kemudian memutuskan untuk menjadi mualaf dan pendakwah di Malaysia.
“Disini saya hanya menceritakan tentang pengalaman saya dan saya tidak menjelekan agama orang lain. Semua ini hanya untuk berbagi pengalaman berharga saya saja tentang apa yang membuat saya susah untuk menerima kembali agama Kristen.” Kata Brother Liem memberikan disclaimer agar tidak berkesan menjelek-jelekan agama lain.
Itu adalah kisah inspiratif dari Brother Liem, Mualaf dan Da’i asal Malaysia. Semoga beliau senantiasa semangat mensyiarkan Islam diberbagai belahan bumi manapun. Sesungguhnya Allah memerintahkan kita (ummat Islam) untuk senantiasa mengajak saudara kita yang belum mendapatkan hidayah Allah untuk berusaha mendapatkan hidayah-Nya dengan cara belajar agama Islam. Mualaf Center Nasional Aya Sofya, siap membantu mualaf yang membutuhkan pertolongan baik secara fisik, materi, ataupun solusi dari masalah yang dialami seorang mualaf.
Kami siap melakukan edukasi atau advokasi bagi mualaf di seluruh Indonesia untuk mendalami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kesehariannya, serta membina para mualaf agar produktif dalam syi’ar dan dakwah, serta mandiri secara finansial dalam kehidupan yang berlandaskan iman, taqwa, dan cinta tanah air.
“Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku dan Muhammad sebagai Nabi-ku dan Rasul utusan Allah”: maka aku adalah penjaminnya, dan akan aku gandeng dia dengan memegang tangannya, sampai aku memasukkannya ke dalam Surga. (HR. At-Thabrani)
Rekomendasi artikel:
- Kajian Kristologi Mualaf Center Malang oleh Ustadz Kainama: Yesus Itu Seorang Muslim
- Kajian Kristologi Mualaf Center Palu oleh Pendeta Dantje Mumek Masuk Islam
- Kajian Kristologi Mualaf Center Malang: Menjawab Nalar Tokoh Agama yang Berdampak Ummat Menjadi Atheis
- Mualaf Center Manado: Berdakwah Islam dengan Metode Sunan Kalijaga
- Kisah Mualaf: Seorang Gadis Masuk Islam Justru Diantar Orang Tuanya yang Masih Kristen
Mualaf Center Nasional AYA SOFYA Indonesia Adalah Lembaga Sosial. Berdiri Untuk Semua Golongan. Membantu dan Advokasi Bagi Para Mualaf di Seluruh Indonesia. Dengan Founder Ust. Insan LS Mokoginta (Bapak Kristolog Nasional).
ANDA INGIN SUPPORT KAMI UNTUK GERAKAN DUKUNGAN BAGI MUALAF INDONESIA?
REKENING DONASI MUALAF CENTER NASIONAL AYA SOFYA INDONESIA
BANK MANDIRI 141-00-2243196-9
AN. MUALAF CENTER AYA SOFYA
SAKSIKAN Petualangan Dakwah Seru Kami Di Spesial Channel YouTube Kami:
MUALAF CENTER AYA SOFYA
MEDIA AYA SOFYA
Website: www.ayasofya.id
Facebook: Mualaf Center AYA SOFYA
YouTube: MUALAF CENTER AYA SOFYA
Instagram: @ayasofyaindonesia
Email: ayasofyaindonesia@gmail.com
HOTLINE:
+62 8233-121-6100 (Ust. Ipung)
CHAT: wa.me/6282331216100
+62 8233-735-6361 (Ust. Fitroh)
CHAT: wa.me/6282337356361