Para murtadin seringkali beralasan dengan QS. Al-Maidah ayat 68 yang berbunyi:
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَسْتُمْ عَلٰى شَيْءٍ حَتّٰى تُقِيْمُوا التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗوَلَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.” Dan apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu.
Ayat ini sering dijadikan alasan oleh para murtadin saat meninggalkan Islam, mereka akan beralasan dengan berkata: “ayat ini bukanlah pertama kali saya baca melainkan sudah ratusan kali tetapi pada kali terakhir Allah telah membisikan dalam roh jiwa saya, bahwa yang dimaksudkan Taurat dan Injil dalam ayat Al-Qur’an itu adalah Al-Kitab atau Bible sekarang ini”. Atas alasan dan tuduhan tersebut maka Ust. Anwar Luthfi memberikan penjelasan, sebagai berikut:
Menurut beliau yang disebutkan oleh Al-Maidah ayat 68 bukanlah Al-Kitab atau Bible saat ini yang terdapat perjanjian lama berisi 39 kitab dan perjanjian baru berisi 27 buah. Sebagaimana perjanjian baru terdiri dari 4 Injil Karangan, 1 Kisah Rosul, 14 Surat Kiriman Paulus, 1 Surat Kiriman Yakub, 2 Surat Kiriman Petrus, 3 Surat Kiriman Yohanes, 1 Surat Kiriman Yehuda, dan 1 Kitab Wahyu.
Continue reading